Sumber dan Komposisi Sampah Nilai Ekonomis Sampah

4.3. Sumber dan Komposisi Sampah

Seluruh sampah yang diproduksi masyarakat kota Medan yang diangkut ke TPA merupakan sampah yang berasal dari rumah tangga, kompleks perumahan, perguruan tinggisekolah, perkantoran, plaza, hotel, rumah sakit,rumah makanrestoran, pabrikindustri non B3, pasar-pasar, jalan umum, fasilitas umum, terminal, stasiun, kereta api, taman hiburan, halte, dan lain-lain. Adapun komposisi sampah tersebut terdiri dari sampah organik 48,2 yang terdiri dari daun-daunan 32 dan makanan 16,2 ; dan sampah anorganik sebanyak 51,8 terdiri dari kertas 17,5, plastik 13,5 , kaca 2,3 , kayu 4,5 , lain-lain 8,2 . Sinaga, 2008 Gambar 4.2. Komposisi Sampah Kota Medan Hasil kompilasi data komposisi sampah yang dihasilkan oleh masyarakat kota Medan dalam rentang waktu tahun 2002 hingga tahun 2008 memperlihatkan adanya perubahan komposisi sampah organik dengan sampah anorganik. Pada tahun 2002 komposisi sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Medan terdiri 68,8 sampah organik dan 31,2 sampah organik Zulfi, 2000. Namun pada tahun 2008 komposisi sampah ini berubah menjadi 46,83 sampah organik dan 53,17 sampah anorganik BALITBANGSU, 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 Organik Anorganik Jenis Sampah P er sen tase Jen is S am pah Universitas Sumatera Utara 2009 dan Sinaga, 2008. Perubahan komposisi ini dapat disebabkan karena pergerseran teknik penanganan makanan dari penanganan dengan mengunakan bahan organik daun pisang, dll menjadi bahan anorganik plastik, atom dll. Gambar 4.3. Komparasi Komposisi Sampah Organik dan Anorganik Kota Medan Gambar 4.4 memperlihatkan adanya fluktuasi degradasi dan eskalasi sebesar 21,97 dari komposisi sampah organik dan anorganik rata-rata degradasi dan eskalasi sebesar 3,14 per tahun secara berurutan.

4.4. Nilai Ekonomis Sampah

Nilai ekonomis sampah dalam konteks studi ini lebih ditekankan pada nilai tambah yang dapat diperoleh dari hasil perdagangan sampah perkotaan di Kota Medan yang dilakukan oleh sektor informal serta nilai ekonomis yang dapat diperoleh dengan menerapkan alternatif teknologi pengelolaan yang bersinergi dengan preferensi masyarakat dan UUPS. Berdasarkan penelitian lapangan diketahui bahwa baik sampah organik maupun sampah anorganik memiliki nilai jual yang bervariasi. Namun pada studi ini dibatasi pada nilai jual sampah anorganik yang kurang lebih terdiri dari 10 jenis 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 2002 2009 Organik Anorganik Komposisi Sampah P er sen tase Ko m po si si S am pah Universitas Sumatera Utara antara lain : 1 Kertas; 2 Karton; 3 Besi Tua; 4 Plastik; 5 Atom; 6 Kaca; 7 Alumunium; 8 Kuningan; 9 Karung dan 10 Botol Kaca. Dari hasil penelitian lapangan terhadap 26 sentra perdaganganpengumpul sampah daur ulang yang terletak di :1 Jalan Kangkung, 2 Jalan Asrama dekat rel, 3 Jalan Setia Budi, 4 Jalan Asrama simpang Perumnas Helvetia, 5 Jalan Labu, 6 Jalan Karya, 7 Jalan Aksara, 8 Jalan Panglima Denai, 9 Simpang Titi Kuning, 10 Jalan Krakatau, 11 Jalan HM Joni, 12 Jalan Negara, 13 Jalan Wahidin, 14 Jalan Letda Sujono, 15 Jalan Kapt. Pattimura, 16 Jalan Jemadi, 17 Jalan Cemara, 18 Jalan Pelita 3, 19 Jalan Purwo, 20 Jalan Sei Kera, 21 Jalan Bintang, 22 Jalan Sindoro, 23 Jalan Bilal, 24 Jalan Boom, 25 Jalan Mestika, dan 26 Jalan Martinus Lubis, Kota Medan ditemukan jumlah pengumpul sampah yang jumlahnya bertambah dari 36 unit usaha pada tahun 2004 menjadi 52 unit usaha pada tahun 2010. Hal ini disebabkan karena prospek usaha SDU yang cukup menjanjikan sehingga pada beberapa ruas jalan yang sama ditemukan lebih dari 1 pengumpul sampah. Dari para pengumpul ini diperoleh data yang berkaitan dengan : 1 Rata-rata berat sampah daur ulang yang diperdagangkan, 2 Harga beli sampah daur ulang, 3 Harga jual sampah daur ulang. Adapun berat rata-rata sampah daur ulang yang diperdagangkan dalam rentang waktu 2005 hingga 2009 dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Berat Rata-rata Sampah Daur Ulang 2005-2009 No JENIS 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata 2004 1 Kertas 400 500 300 200 300 340 605 2 Karton 300 600 400 1000 500 560 644 3 Besi Tua 1000 500 1000 3000 1000 1300 801 4 Plastik 300 500 500 1000 500 560 628 5 Atom 1000 1000 1000 2000 1000 1200 617 Universitas Sumatera Utara No JENIS 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata 2004 6 Kaca 400 200 300 200 200 260 595 7 Aluminium 60 60 50 50 50 54 493 8 Kuningan 11 10 10 3 3 7 446 9 Karung 700 500 500 1000 1000 740 450 10 Botol Kaca 300 300 300 500 500 380 na Total 6476 6176 6367 10961 7062 5401 5279 Sumber : Kompilasi Data Primer Diolah, 2010 dan Rahman, 2004 Keterangan : Satuan berat dalam kg dari transaksi perdagangan harian Tabel 4.7 menjelaskan bahwa dalam kurun waktu 5 tahun terakhir setiap harinya para pengumpul sampah memperdagangkan sekitar 5,4 ton sampah daur ulang. Transaksi sampah yang memiliki volume perdagangan terbesar didominasi oleh besi tua dan atom yang memiliki volume perdagangan diatas 1 ton setiap harinya. Sedangkan transaksi yang memiliki volume perdagangan terkecil adalah alumunium dan kuningan yang memiliki transaksi perdagangan dibawah 0,1 ton. Komparasi volume rata-rata perdagangan sampah daur ulang dalam kurun waktu 2005-2009 dengan volume rata-rata perdagangan sampah daur ulang pada tahun 2004 Rahman, 2004, memperlihatkan bahwa tidak terjadi pertumbuhan transaksi perdagangan sampah daur ulang yang signifikan dalam kurun waktu 6 tahun terakhir. Pada tahun 2004 para pengumpul sampah daur ulang telah berhasil membukukan volume transaksi sebesar 5,2 ton, sehingga hanya terdapat peningkatan volume perdagangan sebesar 0,2 ton dalam kurun waktu 6 tahun Tabel 4.7. Dari sisi harga beli rata-rata sampah daur ulang yang dilakukan oleh para pengumpul sampah kepada para pemulung sampah terlihat adanya fluktuasi harga pada 10 item sampah daur ulang yang diperdagangkan dalam kurun waktu 2005 - 2009. Harga beli rata-rata sampah daur ulang Universitas Sumatera Utara yang relatif stabil dalam kurun waktu 5 tahun tersebut adalah harga jual kaca yang stagnan pada harga Rp. 200 per kg. nya. Adapun harga beli rata-rata sampah daur ulang untuk kurun waktu 2005-2009 dapat dilihat pada Tabel 4.8 . Tabel 4.8. Harga Beli Rata-rata Sampah Daur Ulang 2005 –2009 No JENIS 2005 2006 2007 2008 2009 Rata- rata 2004 1 Kertas 500 800 800 800 500 680 457 2 Karton 600 800 700 1300 700 820 524 3 Besi Tua 2000 2200 2250 5400 2700 2910 983 4 Plastik 1500 1500 1500 4000 2250 2150 838 5 Atom 3200 3200 3300 4500 2800 3400 1036 6 Kaca 200 200 200 200 200 200 635 7 Aluminium 7000 8000 11000 15000 8000 9800 1199 8 Kuningan 25000 20000 25000 40000 30000 28000 1189 9 Karung 800 800 1000 1300 700 920 362 10 Botol Kaca 600 500 700 850 750 680 na Sumber : Kompilasi Data Primer Diolah, 2010 dan Rahman, 2004 Keterangan : Satuan Harga dalam Rupiah Komparasi harga beli rata-rata perdagangan sampah daur ulang dalam kurun waktu 2005-2009 dengan harga beli rata-rata perdagangan sampah daur ulang pada tahun 2004 Rahman, 2004, memperlihatkan adanya kenaikan harga beli sampah daur ulang pada seluruh item sampah daur ulang kecuali harga kaca yang mengalami penurunan lebih kurang sebesar Rp. 435 Tabel 4.8. Demikian juga dengan harga jual rata-rata sampah daur ulang yang dilakukan oleh para pengumpul sampah kepada pihak ke tiga terlihat adanya fluktuasi harga pada 10 item sampah daur ulang yang diperdagangkan Universitas Sumatera Utara dalam kurun waktu 2005 - 2009. Harga jual rata-rata sampah daur ulang yang relatif stabil dalam kurun waktu 5 tahun tersebut adalah harga jual kaca yang stagnan pada harga Rp. 300 per kg. nya. Adapun harga jual rata-rata sampah daur ulang untuk kurun waktu 2005-2009 dapat dilihat pada Tabel 4.9 Tabel 4.9. Harga Jual Rata-rata Sampah Daur Ulang 2005–2009 No JENIS 2005 2006 2007 2008 2009 Rata- rata 2004 1 Kertas 600 1050 1050 1600 1700 1200 629 2 Karton 800 1000 900 1600 850 1030 721 3 Besi Tua 2200 2400 2500 6000 3000 3220 1352 4 Plastik 3000 3000 3000 5500 2400 3380 1152 5 Atom 5200 5400 4800 6300 4500 5240 1424 6 Kaca 300 300 300 300 300 300 873 7 Aluminium 10000 11000 15000 18000 12000 13200 1648 8 Kuningan 30000 25000 30000 45000 34000 32800 1635 9 Karung 1100 1100 1300 1600 1100 1240 498 10 Botol Kaca 750 700 850 1100 1050 890 na Sumber : Kompilasi Data Primer Diolah, 2010 dan Rahman, 2004 Keterangan : Satuan Harga dalam Rupiah Komparasi harga jual rata-rata perdagangan sampah daur ulang dalam kurun waktu 2005-2009 dengan harga jual rata-rata perdagangan sampah daur ulang pada tahun 2004 Rahman, 2004, memperlihatkan adanya kenaikan harga jual sampah daur ulang pada seluruh item sampah daur ulang kecuali harga kaca yang mengalami penurunan lebih kurang sebesar Rp. 573 Tabel 4.9. Dari uraian tersebut selanjutnya dapat diketahui bahwa persentase rata-rata margin keuntungan yang diperoleh oleh pengumpul sampah dari hasil transaksi perdagangan 10 item sampah daur ulang dalam kurun waktu Universitas Sumatera Utara 2005 hingga 2009 mencapai 41, 9 . Nilai ini meningkat sebesar 4,43 dari nilai margin keuntungan yang diperoleh pengumpul sampah pada tahun 2004 yang besarannya mencapai 37,5 Rahman, 2004. Untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan jasa pelayanan kebersihan kepada masyarakat kota Medan, SF DKKM setiap tahunnya memperoleh dana melalui APBD Pemerintah Kota Medan. Sebagai imbalan dari jasa yang diberikan kepada masyarakat kota Medan, maka DKKM juga memiliki hak untuk mengutip dana retribusi pada setiap wilayah Operasionalnya. Dari dana retribusi tersebut Dinas kebersihan kota Medan diharuskan kembali untuk menyetor ke kas daerah sebesar 95 dari dana yang diterima, atau dengan kata lain dengan melakukan retribusi DKKM memperoleh marjin keuntungan sebesar 5 seperti yang tertera pada Pasal 19 ayat 1 Perda No. 8 tahun 2002 Rahman, 2004. Kompilasi data Dana APBD yang diterima sebagai biaya operasional dan dana retribusi yang dikutip oleh DKKM disajikan pada Tabel 4.10 Pakpahan, 2010. Tabel 4.10. Nilai APBD dan Retribusi Sampah Dinas Kebersihan Kota Medan Wilayah Tahun APBD Rp. Retribusi Rp. Pendapatan Bersih Rp. Operasional 1 2008 25,520,725,561 593,272,350 24,927,453,211 2007 30,495,179,632 528,012,392 29,967,167,240 2006 31,450,456,789 464,650,905 30,985,805,884 2005 40,116,797,711 404,246,287 39,712,551,424 2004 47,507,830,647 347,651,807 47,160,178,840 Operasional 2 2008 8,180,539,451 190,170,450 7,990,369,001 2007 9,775,075,534 169,251,701 9,605,823,833 2006 10,081,284,793 148,941,496 9,932,343,297 2005 12,859,236,527 129,579,102 12,729,657,425 Universitas Sumatera Utara Wilayah Tahun APBD Rp. Retribusi Rp. Pendapatan Bersih Rp. 2004 15,228,394,738 111,438,028 15,116,956,710 Operasional 3 2008 8,178,661,764 190,126,800 7,988,534,964 2007 9,772,831,852 169,212,852 9,603,619,000 2006 10,078,970,827 148,907,310 9,930,063,517 2005 12,856,284,934 129,549,359 12,726,735,575 2004 15,224,899,350 111,412,449 15,113,486,901 Kota Medan 2008 41,879,926,776 973,569,600 40,906,357,176 2007 50,043,087,018 866,476,945 49,176,610,073 2006 51,610,712,409 762,499,711 50,848,212,698 2005 65,832,319,172 663,374,748 65,168,944,424 2004 77,961,124,735 570,502,284 77,390,622,451 Rata-rata 57,465,434,022 767,284,658 56,698,149,364 Sumber: Kompilasi Data Sekunder Pakpahan, 2010 Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa dalam rentang waktu 5 tahun DKKM membutuhkan dana APBN rata-rata sebesar Rp. 57,465,434,022 yang diperuntukkan sebagai biaya operasional, sementara disisi lain melalui aktifitas jasa pelayanan pengelolaan sampah kepada masyarakat kota Medan, DKKM hanya mampu mengumpulkan nilai retribusi yang merupakan komponen pendapatan Pemerintah Kota Medan sebesar Rp. 767,284,658. Nilai tersebut memperlihatkan bahwa dalam rentang waktu 5 tahun pada dasarnya Pemerintah Kota Medan mengalami defisit dari sektor pengelolaan sampah perkotaanfungsi pelayanan umum KKRI,2011 sebesar Rp. 56,698,149,364, yang jika di persentasekan nilai rata-ratanya mencapai -98.66 setiap tahunnya. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN