Time-based conflict Dimensi work-family conflict

Dalam domain pekerjaan, Greenhaus Beuteull 1985 menemukan bahwa work-role stressors role conflict, role ambiguity role overload merupakan sumber utama penyebab stress dalam urusan pekerjaan keluarga. Begitu juga dengan tipe pekerjaan yang dipercaya menjadi faktor pemicu work-family conflict Ahmad, 2005. Sesuai dengan penelitian di Malaysia yang melaporkan ada beberapa jenis pekerjaan seperti; operator, panitera, sekretaris, perawat dan dokter, yang memiliki resiko tinggi mengalami work-family conflict. Sedangkan, menurut Foley et.al., 2005 kurangnya perceived organizational support juga dapat memicu terjadinya work-family conflict. Ahmad 2008 melaporkan bahwa faktor yang memicu work-family conflict pada urusan keluarga meliputi, family structure dimana mereka harus mengasuh anak dan orang tua yang sudah renta. Selain itu adanya tekanan dalam pernikahan, usia dan jumlah anak juga termasuk faktor pemicu work-famiy conflict Bellavina Frone, 2005. Dan yang terakhir ialah faktor personal individu. Menurut Bellavina dan Frone 2005 faktor yang berasal dari individu yaitu; status keluarga, usia pekerja memiliki pengaruh terhadap work-family conflict. Sedangkan Cohen dan Liani; Gordon et al. 2009 menyebutkan usia, pendidikan dan masa kerja karyawan memiliki pengaruh terhadap work-family conflict. Dari ketiga faktor yang memicu terjadinya work-family conflict, faktor terkait pekerjaan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah work stressor yang terdiri dari role conflict, role ambiguity, role overload dan perceived organizational di tempat kerja, selain itu faktor yang terkait dengan personal seperti usia, pendidikan dan masa kerja juga akan diteliti dalam penelitian ini

2.1.3 Alat ukur work family conflict

Dalam penelitian ini menggunakan alat ukur yang digunakan dalam peneltian ini merupakan alat ukur yang dibuat oleh Carlson et al. 2000. Skala ini terdiri dari 18 item yang mengukur tiga dimensi work-family conflict yang dikonstruk oleh Greenhaus dan Beutell 1985, yakni; konflik berdasarkan waktu time based conflict, konflik berdasarkan ketegangan strain based conflict, dan konflik berdasarkan tingkah laku behavior-based conflict.

2.2 Work Stressor

Seperti yang telah diungkapkan dalam uraian sebelumnya bahwa work-family conflict dipengaruhi oleh work stressor. Berikut adalah definisi work-stressor.

2.2.1 Definisi work stressor

Work stress merupakan stres yang dialami oleh seseorang karena peran mereka pekerjaan di tempat kerja. Menurut Kahn, Wolfe, Quinn Snoek 1964 work stressor didefinisikan sebagai tekanan yang dialami oleh individu sebagai akibat dari adanya tuntutan pekerjaan dan organisasi. Work stressor sendiri terdiri dari ambiguitas peran, konflik peran, dan peran yang berlebihan. Sedangkan, menurut Leka, Griffiths dan Cox dalam Bokti Talib, 2009 menerangkan bahwa work stressor terjadi ketika individu merasa tertekan dengan pekerjaan yang tidak sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya. Adapun dampak yang dirasakan individu jika mengalami work stress berkepanjangan dengan intensitas yang tinggi diantaranya: memburuknya