Instrumen work-family conflict Instrumen pengumpulan data

Tabel 3.3 Blue print perceived organizational support scale No . Dimensi Indikator Item Jumlah Favo Unfav 1. Keadilan Keadilan struktural 8 10 Perlakuan organisasi 13,20,29, 31, 33,35 11,22, 26 2. Dukungan atasan Peduli terhadap karyawan 4,5,9,21,2 3 28 13 Menghargai kontribusi setiap karyawan 1,25,36 6,7, 3,17 3. Organizational rewards dan job condition Adanya pengakuan 27 13 Upah yang sesuai 30, 32 Adanya rasa aman untuk masa depan 24 2,12,14 19, 34 Berkurangnya stres kerja 18 Kesempatan untuk mengikuti pelatihan 10, 16 Pengaruh ukuran organisasi 15 Jumlah 36

3.3.4 Skala faktor demografi

Untuk mendata usia, pendidikan dan masa kerja responden pada instrumen ini, terdapat pernyataan mengenai usia, pendidikan dan masa kerja yang harus dijawab oleh responden.

3.4 Uji validitas konstruk

Setelah mendapatkan data dari prosedur pengumpulan data, penulis kemudian menguji validitas konstruk pada masing-masing instrument penelitian.Uji validitas memberitahukan mengenai apa yang bisa disimpulkan dari skor tes. Sehubungan dengan hal tersebut, digunakan Confirmatory Factor Analysis CFA dengan bantuan software Lisrel 8.70 sebagai metode uji validitasnya sehingga dapat diketahui apakah masing-masing item pada instrumen penelitian signifikan dalam mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Umar 2011 terdapat beberapa langkah dalam menguji validitas dari setiap alat ukur atau instrument dalam penelitian ini yakni sebagai berikut; 1. Lakukan uji CFA dengan model satu faktor, lihat nilai p-value yang dihasilkan. Jika p-value tidak signifikan P0,05, maka item hanya mengukur satu faktor saja, tetapi jika p-value yang dihasilkan signifikan P0,05 maka perlu dilakukan uji sesuai langkah kedua berikutnya. 2. Jika p-value signifikan P0,05, maka dilakukan modifikasi model pengukuran dengan cara membebaskan parameter berupa korelasi kesalahan pengukuran. Hal ini terjadi saat suatu item selain mengukur konstruk yang ingin diukur, tetapi item ini juga mengukur hal lain mengukur lebih dari satu konstruk atau multidimensional. Setelah beberapa kesalahan pengukuran dibebaskan untuk saling berkorelasi maka akan diperoleh model yang fit, maka model yang terakhir inilah yang digunakan pada selanjutnya. 3. Jika telah diperoleh model yang fit, maka analisi item dilanjutkan dengan melihat apakah muatan faktor item tersebut signifikan dan mempunyai