Instrumen perceived organizational support
koefisien positif. Untuk melihat signifikan atau tidaknya item tersebut dalam pengukuran faktor ini, yaitu dengan cara melihat nilai dari T-value dan
koefisien muatan faktor item tersebut. Jika T-value 1,96 maka item tersebut signifikan atau tidak akan di drop dan begitu juga sebaliknya.
4. Selain itu, juga perlu dilihat apakah ada item yang muatan faktornya negatif.
Dalam hal ini, jika ada item pernyataan yang negatif, maka saat scoring terhadap item tersebut, arah skornya diubah menjadi positif. Jika setelah
diubah arah skornya masih terdapat item dengan muatan faktor negatif maka item tersebut akan di- drop.
5. Selanjutnya, yaitu melihat kesalahan pengukuran yang berkorelasi. Apabila
menemukan item dengan banyak kesalahan pengukuran yang berkorelasi dengan banyak item lain, maka hal ini berarti bahwa item tersebut selain
mengukur satu hal, juga mengukur hal lain, sehingga item seperti ini juga dapat di-drop karena bersifat multidimensional yang sangat kompleks.
6. Setelah melakukan modifikasi terhadap model, maka dilakukanlah olah data
untuk mendapatkan faktor skornya. Olah data dilakukan dengan menggunakan spss 17.0 dengan ketentuan tidak mengikut sertakan skor mentah dari item
yang sudah di-drop. 7.
Setelah proses mendapatkan faktor skor dilakukan, kemudian di transform dalam skala T-score true score dengan menggunakan formula berikut:
T-score = 50 + 10F-score Faktor skor yang masih mengandung angka negatif harus di transform
menjadi true score dengan mean =50 dan standard deviation SD = 10
8. Setelah diperoleh true score T-score dari masing-masing variabel, maka
dilakukan analisis regresi. Dalam penelitian ini menggunaakan analisis regresi berganda multiple regression analysis.