Ukuran Perusahaan LANDASAN TEORI

Berdasarkan pemaparan teori dan pembahasan hasil penelitian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan sebagai salah satu variabel yang digunakan untuk mengukur besar atau kecilnya suatu perusahaan size dan dianggap dapat mempengaruhi praktik manajemen laba pada perusaaan.

F. Leverage

Dalam pengertian umum, leverage merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan dana yang dipinjam dari kreditur dibandingkan dengan dana yang disediakan oleh pemiliknya. Menurut pendapat lain, leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai oleh hutang, yang mana hutang tersebut berasal dari kreditor bukan dari pemegang saham ataupun investor. Dalam pengertian lain dsebutkan bahwa leverage merupakan jumlah aset yang tidak dibiayai oleh ekuitas pemegang saham atau dengan kata lain leverage merupakan biaya tetap yang digunakan untuk mendanai perusahaan, biaya ini dapat menguntungkan perusahaan apabila dapat dikelola dengan baik sehingga menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari biaya tetap yang dikeluarkan, namun, leverage juga dapat merugikan apabila hasil yang diperoleh perusahaan tidak lebih besar dari biaya tetapnya. Leverage dapat memberi suatu kondisi yang menguntungkan bagi perusahaan, karena mampu menunjang keperluan perusahaan akan kebutuhan aktiva dan biaya-biaya dengan tingkat volume yang tinggi Kebijakan utang merupakan salah satu alternatif pendanaan perusahaan selain menjual saham di pasar modal. Hutang yang dipergunakan secara efektif dan efisien akan meningkatkan nilai perusahaan. Tapi bila dilakukan dengan dalih menarik perhatian para kreditur, maka justru memicu bagi manajer untuk melakukan manajemen laba . Utang merupakan perjanjian antara perusahaan sebagai debitur dengan kreditur. Dalam perjanjian hutang ini, ada kepentingan perusahaan untuk dinilai positif oleh kreditur dalam hal kemampuan membayar hutangnya. Terdapat kemungkinan bahwa adanya perjanjian kontrak hutang memicu manajemen untuk meningkatkan laba dengan tujuan memperlihatkan kinerja positif pada kreditur sehingga memperoleh suntikan dana atau untuk memperoleh penjadwalan kembali pembayaran hutang. Dalam Hipotesis utangekuitas DebtEquity Hypothesis disebutkan dalam sebagian besar perjanjian utang terdapat syarat-syarat covenants yang harus dipenuhi perusahaan selama masa perjanjian. Dinyatakan pula ketika perusahaan mulai mendekati terjadinya pelanggaran terhadap debt covenant, maka manajer perusahaan akan berusaha untuk menghindari terjadinya debt covenant tersebut dengan memilih metode-metode akuntansi yang dapat meningkatkan laba. Pelanggaran terhadap debt covenant dapat mengakibatkan timbulnya suatu biaya serta dapat menghambat kerja manejemen, sehingga dengan meningkatkan laba melakukan income increasing manajemen berusaha untuk mencegah atau setidaknya menunda hal tersebut. Watts and Zimmerman dalam Robert Gagaring 2011 menyatakan dalam debt covenant hypothesis bahwa semakin dekat perusahaan ke arah pelanggaran persyaratan hutang yang didasarkan atas angka akuntansi maka manajer lebih cenderung untuk memilih prosedur-prosedur akuntansi yang memindahkan laba periode mendatang ke periode berjalan. Jadi perusahaan yang memiliki liabilitas tinggi akan cenderung memilih kebijakan akuntansi dengan menggeser laba masa depan ke masa sekarang. Intinya, apabila digunakan untuk menarik minat kreditur, maka leverage akan memunculkan tindakan manajemen laba. Penelitian yang dilakukan oleh Saleh et al. 2005, Tarjo 2008 menemukan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Perhitungan leverage dalam praktiknya bisa dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi, Yakni dengan Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio. Debt to Asset Ratio adalah sebuah rasio untuk mengukur jumlah asset yang dibiayai oleh hutang semakin tinggi nilai DAR mengindikasikan semakin besar jumlah asset yang dibiayai oleh hutang dan semakin kecil jumlah asset yang dibiayai oleh modal. Debt to Equity Ratio adalah rasio yang membandingkan seberapa besar jumlah hutang terhadap ekuitas. Semakin tinggi angka DER maka diasumsikan perusahaan memiliki resiko yang semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya. Secara umum Debt to Asset Ratio DAR dan Debt to Equity Ratio DER dapat dirumuskan sebagai berikut : Total Debt Hutang DAR : Total Asset Aktiva Penelitian ini mengukur leverage dengan Debt toAsset Ratio yang merupakan rasio antara total liabilitas dengan total aset. Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai liabilitas perusahaan. Rasio leverage juga menunjukkan risiko yang dihadapi perusahaan.

G. Manajemen Laba

1. Pengertian Manajemen

Laba yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan salah satu ukuran kinerja yang sering digunakan dalam dasar pengambilan keputusan bisnis. Dinyatakan dalam Statement of Financial Accounting Concept SFAC nomor 2, informasi laba merupakan unsur utama dalam laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak-pihak yang menggunakannya karena memiliki nilai prediktif. Hal ini membuat manajemen melakukan manajemen laba agar kinerja perusahaan yang dikelolanya tampak baik oleh principle 15 . Istilah lain dari manajemen laba adalah creative accounting, dalam bahasa Indonesia istilah creative accounting disebut juga akuntansi kreatif. Pada dasarnya 15 Neni Nuraini, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba”, Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2007-2011, Skripsi S1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, h. 19. Total Debt Hutang DER : Total Ekuitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011 – 2013)

1 12 21

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS, MANAJEMEN LABA TERHADAP Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, Manajemen Laba Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Empiris pada Perusahaa

0 3 18

Pengaruh faktor profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan terhadap praktik perataan laba : studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di BEI.

5 10 122

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI

0 0 13

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, DAN PRAKTIK PENGELOLAAN PERUSAHAAN TERHADAP PEMERATAAN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Barang dan Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2014)

0 0 16

PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDEKS LQ-45

0 0 13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEI tahun 2015 - 2017 - UMBY repository

0 0 29

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Perusahaan Mining Periode 2008-2012) - Unika Repository

0 0 16