Pemilihan Model Regresi Data Panel

Tabel 4.5 Hasil Regresi Data Panel Model Fixed Effect Dependent Variable: DA Method: Panel Least Squares Date: 091015 Time: 23:12 Sample: 2011 2014 Periods included: 4 Cross-sections included: 17 Total panel balanced observations: 68 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -6.172890 5.759749 -2.807916 0.0072 DAR -2.764517 2.689784 -3.027784 0.0363 KI 1.587720 2.150994 0.273232 0.7859 ROE 0.054823 3.165621 0.717318 0.9863 SIZE -1.661578 0.197723 -3.345981 0.0016 Effects Specification Cross-section fixed dummy variables R-squared 0.873387 Mean dependent var 0.228716 Adjusted R-squared 0.749297 S.D. dependent var 1.295773 S.E. of regression 1.122698 Akaike info criterion 3.317634 Sum squared resid 59.24119 Schwarz criterion 4.003070 Log likelihood 91.79954 Hannan-Quinn criter. 3.589224 F-statistic 3.112482 Durbin-Watson stat 3.323050 ProbF-statistic 0.018003 Sumber : Data Diolah Setelah hasil regresi dengan menggunakan model common effect dan fixed effect didapat maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji untuk menentukan model estimasi mana yang lebih tepat antara model commen effect atau fixed effect. Dalam menentukan diantara kedua model tersebut maka digunakanlah uji Chow sebagai uji pemilihan model regresi data panel. Uji chow adalah pengujian untuk menentukan antara model fixed effect atau common effect yang lebih tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Hipotesis dalam uji chow dalam penelitian ini adalah : Ho : Common Effect H1 : Fixed Effect Dasar penolakan terhadap hipotesis diatas adalah dengan membandingkan perhitungan F hitung dengan F tabel. Perbandingan yang dipakai apabila hasil F hitung lebih besar dari F tabel, maka Ho ditolak yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect model.begitupun sebaliknya, jika F hitung lebih kecil dari F tabel, maka Ho diterima dan model yang lebih tepat digunakan dalam penelitian adalah common effect. Langkah pertama yang dilakukan sebelum melakukan uji chow adalah melakukan regresi dengan menggunakan model common effect dan fixed effect. Setelah hasil dari model common effect dan fixed effect diperoleh maka selanjutnya dilakukan uji chow dengan melakukan uji likelihood ratio menggunakan Eviews. Hasil dari uji likelihood ratio atau uji chow dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.6 Hasil Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 1.834791 16,47 0.0544 Cross-section Chi-square 32.998204 16 0.0074 Sumber : Data diolah Hasil dari uji chow pada tabel diatas menunjukan bahwa probabilitas cross section adalah sebesar 0.544 dengan kata lain nilai probabilitas pada tabel diatas berada diatas nilai 0.05 sehingga dengan tingkat keyakinan sebesar 95 maka dapat disimpulkan Ho diterima dengan kata lain model yang lebih sesuai digunakan dalam penelitian ini adalah model common effect, maka selesai sampai disini dan tidak perlu melakukan uji signifikansi random effect.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel dependen dan variabel independen maupun keduanya berdistribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah model yang memiliki distribusi data yang normal. Untuk menguji normalitas data menggunakan Eviews menggunakan dua cara, yaitu dengan menggunakan histogram dan uji Jarque-Bera. Jarque- Bera adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Berikut ini adalah output histogram dan nilai Jarque-berra. Gambar 4.1 Uji Normalitas Data 2 4 6 8 10 12 14 -1 1 2 Series: Standardized Residuals Sample 2011 2014 Observations 68 Mean 3.59e-17 Median -0.114479 Maximum 8.994946 Minimum -1.571088 Std. Dev. 1.198530 Skewness 0.619327 Kurtosis 3.467950 Jarque-Bera 1.967512 Probability 0.083429 Berdasarkan output hasil jarque berra diatas dapat dilihat pada nilai Jarque-Bera dan probabilitasnya. Dengan hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : Ho : Reisudal dari model berdistribusi normal H1 : Residual dari model tidak berdistribusi normal Berdasarkan hasil uji normalitas diatas dapat diketahui nilai Jarque Bera sebesar 1.967512 atau lebih kecil dari 2, dan nilai probabilitasnya sebesar 0.083429 yaitu lebih besar dari tingkat signifikansi 5 0.05. sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak, atau dengan kata lain data yang dipakai dalam penelitian ini berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui korelasi yang terjadi diantara variabel-variabel independen.Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas digunakan uji correlation dengan menggunakan matriks korelasi. Jika hasil koefisien korelasi pada output menunjukan hasil diatas 0.8 maka diduga terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika koefisien korelasi rendah dibawah 0.8 maka diduga model tidak mengandung multikolinearitas. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas yang dilakukan dengan Eviews diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas DAR KI ROE Firm Size DAR 1 0.061462 0.13818 0.146872 KI 0.061462 1 -0.36357 0.315146 ROE 0.13818 -0.36357 1 -0.25819 Firm Size 0.146872 0.315146 -0.25819 1 Sumber : Data Diolah Keterangan : DAR :Debt to Equity Ratio KI : Komisaris Independen ROE : Return on equity Firm Size : Ukuran Perusahaan Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai korelasi diatas 0.8. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai tidak terdapat masalah multikolinearitas dengan kata lain dalam penelitian ini tidak terdapat korelasi diantara variabel bebasnya.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyaratan yang harus terpenuhi dalam suatu model regresi adalah ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variansi dari residual satu dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji masalah heteroskedastisitas, peneliti menggunakan uji park, yaitu dengan membuat persamaan regresi dengan cara mengganti variabel dependen dengan residual kuadratnya. Apabila probabilitas yang ada bernilai diatas 0.05 yang berarti tidak signifikan, maka model regresi diasumsikan terbebas dari masalah heteroskedastisitas atau model regresi bersifat homokedastisitas. Berikut ini adalah hasil uji park yang dilakukan pada model regresi dalam penelitian ini :

Dokumen yang terkait

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011 – 2013)

1 12 21

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS, MANAJEMEN LABA TERHADAP Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, Manajemen Laba Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Empiris pada Perusahaa

0 3 18

Pengaruh faktor profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan terhadap praktik perataan laba : studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di BEI.

5 10 122

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI

0 0 13

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, DAN PRAKTIK PENGELOLAAN PERUSAHAAN TERHADAP PEMERATAAN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Barang dan Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2014)

0 0 16

PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDEKS LQ-45

0 0 13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEI tahun 2015 - 2017 - UMBY repository

0 0 29

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Perusahaan Mining Periode 2008-2012) - Unika Repository

0 0 16