a. Konstanta
Berdasarkan persamaan regresi data panel diatas diperoleh konstanta nilai Discretionary Accrual Manajemen Laba sebesar 0.40200. hal ini
mengindikasikan bahwa jika keempat variabel independen yang terdiri dari debt to asset ratio, komisaris independen, return on equity ukuran
perusahaan bernilai = 0 maka nilai Variabel Discretionary Accrual
Manajemen Laba memiliki nilai 0.40200. b.
Return on Equity
Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial dan signifikansi variabel return on equity, keputusan yang diambil adalah
tolak Ho yaitu return on equity berpengaruh signifikan positif terhadap manajemen laba pada emiten syariah pada sektor barang konsumsi.
Nilai koefisien pada variabel return on equity sebesar 2.338085. Nilai koefisien dari variabel return on equity memiliki tanda positif, hal ini dapat
diinterpretasikan bahwa, jika variabel return on equity mengalami kenaikan sebesar 1 maka menyebabkan peningkatan pada nilai manajemen laba
sebesar 2.338085 persen dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan.
Hasil ini terjadi karena pada perusahaan-perusahaan yang memiliki laba besar atau yang sedang mengalami peningkatan laba lebih
memungkinkan melakukan praktik manajemen laba dari pada perusahaan
yang memiliki laba kecil atau yang sedang mengalami penurunan laba. Hal ini disebabkan karena pola manajemen laba yang paling banyak digunakan dalam
perusahaan-perusahaan adalah income maximizing atau peningkatan laba seperti hasil dalam statistika deskriptif dalam penelitian ini bahwa sebagian
besar sampel emiten syariah sub sektor barang konsumsi melakukan pola income maximizing. Strategi peningkatan laba dapat didasari oleh berbagai
motif, seperti motivasi bonus bagi manajemen perusahaan, motivasi peningkatan kinerja dalam rangka penjualan saham dan lain-lain.
c. Ukuran Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial dan signifikansi variabel return on equity, keputusan yang diambil adalah
tolak Ho yaitu return on equity berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen laba pada emiten syariah pada sub sektor barang konsumsi.
Nilai koefisien pada variabel ukuran perusahaan Firm Size menunjukan nilai sebesar -1.057782. Nilai koefisien dari variabel ukuran
perusahaan memiliki tanda negatif yang dapat diinterpretasikan bahwa, jika variabel ukuran perusahaan mengalami kenaikan peningkatan sebesar 1
maka akan menyebabkan penurunan pada nilai manajemen laba sebesar 1.057782 persen.
Hasil ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan yang lebih besar lebih memiliki memiliki tingkat kehati-hatian
dalam melakukan pelaporan keuangan karena perusahaan yang lebih besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga berdampak pada perusahaan
tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat dan memperkecil kemungkinan tindakan manajemen laba. Sedangkan perusahaan yang lebih kecil dianggap
lebih memiliki kecenderungan terhadap manajemen laba karena ingin memperlihatkan kondisi perusahaan yang selalu berkinerja baik agar dapat
menarik investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
d. Debt to Asset Ratio
Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial dan signifikansi variabel debt to asset ratio, keputusan yang diambil adalah
tolak Ho yaitu debt to asset ratio berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen laba pada emiten syariah pada sub sektor barang konsumsi.
Nilai koefisien dari variabel debt to asset ratio adalah sebesar - 2.791292, nilai koefisien dari variabel debt to asset ratio memiliki tanda
negatif, hal ini dapat iinterpretasikan bahwa, jika variabel debt to asset ratio mengalami kenaikan sebesar 1, maka akan menyebabkan penurunan pada
nilai manajemen laba sebesar -2.791292 persen dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan.