Relevan relevance keandalan reliability
agen tersebut
4
. Dalam hal ini pemegang saham hanya tertarik pada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka didalam perusahaan. Hubungan antara agen
dan principal pemegang saham harus memiliki kepercayaan yang kuat dimana agen melaporkan segala informasi perkembangan perusahaan yang dimiliki oleh principal
melalui segala bentuk informai akuntansi karena hanya pihak manajemen yang mengetahui dengan pasti keadaan perusahaan.
Teori agensi mengasumsikan bahwa seorang manajer sebagai pengelola perusahaan mengetahi lebih banyak informasi-informasi internal dan prospek
perusahaan kedepannya dibandingkan pemilik pemegang saham. Karena pemilik pemegang saham tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kinerja agen,
maka pemilik pemegang saham tidak pernah dapat mengetahui dengan pasti bagaimana usaha agen memberikan kontribusi pada hasil aktual perusahaan. Oleh
karena itu sebagai seorang manajer mempunyai kewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan
melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut penting karena sebagai alat komunikasi perusahaan dengan pihak-
pihak yang berkepentingan baik pihak internal maupun eksternal. Oleh karena itu informasi yang akurat mengenai kondisi perusahaan sangat
dibutuhkan agar tidak bias terutama menyangkut hal pengambilan keputusan. Adannya ketidakseimbangan penguasaan informasi akan memicu munculnya suatu
4
Rahmita Wulandari, “Analisis Pengaruh Good Corporate Governance dan leverage Terhadap Manajemen Laba”, Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro 2013, h.3.
kondisi yang disebut sebagai asimetri informasi information asymmetry. Asimetri antara manajemen agent dengan pemilik principal dapat memberikan kesempatan
kepada manajer untuk melakukan manajemen laba earning management. Asimetri informasi ini mendorong terjadinya konflik yang biasa disebut agency
conflict yakni mendorong agent menyajikan informasi yang tidak sebenarnya seperti menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui oleh prinsipal terutama
yang berkaitan dengan pengukuran kinerja agent. Terdapat kemungkinan konflik dalam hubungan antara prinsipal dan agen agency conflict, konflik yang timbul
sebagai akibat keinginan manajemen agen untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan kepentingannya yang dapat mengorbankan kepentingan pemegang saham
principal untuk memperoleh return dan nilai jangka panjang perusahaan. Agency conflict timbul karena
5
: 1. Moral-Hazard
Manajemen memilih investasi yang paling sesuai dengan kemampuan yang paling menguntungkan bagi perusahaan.
2. Earning Retention Manajemen
cenderung mempertahankan
tingkat pedapatan
perusahaan yang stabil, sedangkan pemegang saham lebih menyukai distribusi kas yang lebih tinggi melalui beberapa peluang investasi
internal yang positif.
5
Pipin Kurnia, “Pengaruh Ukuran Dewan, Female Representation dalam Dewan, dan Konsentrasi Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan Studi terhadap Perusahaan Publik pada
I ndustri Bahan Dasar Kimia,” Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2008, h.10.