Mereklasifikasi akun Teknik Manajemen Laba
Manajemen laba melalui manajemen akrual pada dasarnya hanya mempengaruhi angka laba di atas kertas dengan memanfaatkan aturan akuntansi yang
fleksibel
25
. Kalau semuanya dilakukan tanpa melanggar aturan akuntansi tentu tidak ada yang salah dengan manajemen laba. Karena menurut penelitian yang dilakukan
oleh Yusuf Badarudin 2010, dalam perspektif akuntan, menggeser terjadinya transaksi yang berdampak pada penghasilan dan biaya saja bukan merupakan suatu
pelanggaran, asalkan pencatatan dan pelaporannya konsisten dan tidak melanggar standar akuntansi. Oleh karena itu menurut bingkai profesi akuntan manajemen laba
bukanlah merupakan fraud sepanjang dilakukan dalam koridor standar akuntansi, karena standar akuntansi dipandang sebagai norma-norma yang diyakini tidak akan
menghasilkan informasi yang menyesatkan bagi pengguna informasi dalam laporan keuangan.
Sedangkan menurut perspektif yang berbeda, pandangan atas praktik manajemen laba yang dilakukan oleh Mujianto penasihat Investasi yang menurut
pandangannya bahwa manajemen laba merupakan suatu intervensi yang disengaja oleh manajer atau akuntan pada proses pelaporan keuangan eksternal dengan maksud
mendapatkan keuntungan disatu pihak. Lebih lanjut lagi dikatakan bahwa manajemen laba tidak ada bedanya dengan tindakan koruptif karena praktik itu didasari oleh
motivasi dan kepentingan pribadi dengan mengesampingkan kepentingan pihak lain. Praktik manajemen laba menyebabkan angka laporan keuangan terpengaruh dan
berpihak pada kepentingan manajer. Tujuan praktik itu sudah jelas, yaitu
25
Ibid.,h. 8.
mengharapkan pembaca laporan keuangan yang menjadi sasaran praktik manajemen laba agar mengambil keputusan yang menguntungkan manajer atau perusahaan. Hal
ini tentu dapat merugikan pihak lain
26
. Pandangan diatas tampak sangat konsisten dengan penyataan IAI dalam
2007 KDPPLK paragraph 16 yang menyatakan dalam tujuan pelaporan keuangan informasi wajib diarahkan pada kebutuhan umum pengguna dan tidak bergantung
pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut
akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan
27
. Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi
keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi
serta menunjukkan pertanggungjawaban kepengurusan manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Karena pada dasarnya tidak ada manajemen laba yang dilakukan tanpa motivasi atau kepentingan. Baik kepentingan pribadi ataupun kepentngan perusahaan.
Tujuan praktik itu sudah jelas, yaitu mengharapkan pembaca laporan keuangan yang menjadi sasaran praktik manajemen laba agar mengambil keputusan yang
menguntungkan manajer atau perusahaan. Hal ini merugikan pihak lain. Sebabnya dalam praktik manajemen laba dapat berimplikasi pada hilangnya kredibilitas
26
Ibid.,h. 8.
27
Ibid.,h. 10.