Uji Signifikansi Parsial Uji t

independen sebesar -0.880249, sementara nilai t-tabel dengan a = 5 dan df n-k 68-5 = 63 adalah sebesar 1.66940 yang berarti diperoleh bahwa nilai t- hitung lebih kecil dari nilai t-tabel 0.8802491.66940. sedangkan nilai probabilitasnya sebesar 0.3821 yang berarti lebih besar dari nilai signifikansi 0.05 0.38210.05. Berdasarkan hasil tersebut maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel komisaris independen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba pada emiten syariah pada sektor barang konsumsi. Hasil ini sejalan dengan penelitian Dian 2013 yang menyatakan bahwa proporsi komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Robert Gagaring 2011 yang menyatakan proporsi komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. 3 Uji-t terhadap Variabel Ukuran Perusahaan Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukan bahwa hasil uji t-hitung untuk variabel ukuran perusahaan sebesar -3.336125, sementara nilai t-tabel dengan a = 5 dan df n-k 68-5 = 63 adalah sebesar 1.66940, yang berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel 3.3361251.66940, tanda negatif dalam nilai-t hitung berarti menunjukan hubungan yang berbanding terbalik antara variabel bebas dan terikat. Sedangkan pada nilai probabilitas ukuran perusahaan menunjukan nilai sebesar 0.0063 yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05 0.00630.05. Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap praktik manajemen laba pada Emiten Syariah pada sektor barang konsumsi. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nasution dan Setiawan 2007, Neni 2013, Muliati 2011 dan Robert Gagaring 2011 yang menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap praktik manajemen laba. Namun hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Nasser dan Herlina 2003 serta Marihot Doddy 2007, yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. 4 Uji-t terhadap Variabel Debt to Asset Ratio. Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukan, hasil uji t- hitung untuk variabel Debt to Asset Ratio sebesar -2.684559, sementara nilai t-tabel dengan a = 5 dan df n-k 68-5 = 63 adalah sebesar 1.66940 yang berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel 2.6845591.66940. Sedangkan nilai probabilitasnya 0.0093 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi 0.05. Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel debt to asset ratio berpengaruh signifikan negatif terhadap praktik manajemen laba pada Emiten Syariah pada sektor barang konsumsi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riko 2011 dan Neni 2013. Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Robert Gagaring 2011 yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. 5. Variabel Independen yang paling dominan terhadap Manajemen Laba Untuk mengetahui variabel bebas yang paling berpengaruh paling dominan terhadap manajemen laba Discretionary Accrual, dapat dilihat pada tabel 4.10 pada nilai hasil uji-t hitung masing-masing variabel bebasnya. Nilai t-hitung dari variabel debt to asset Ratio sebesar -2.684559. Komisaris Independen sebesar -0.880249, return on equity sebesar 1.725999 dan variabel ukuran perusahaan sebesar -3.336125. berdasarkan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan yang mempunyai nilai t-hitung paling besar diantara variabel lainnya yang artinya ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap manajemen laba.

c. Uji Adjusted R

2 Pengujian koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan semua variabel bebas yang terdapa dalam model regresi dalam menjelaskan varians dari variabel dependennya. Penggunaan R 2 Sering menimbulkan permasalahan, yaitu bahwa nilainya akan selali meningkat dengan adanya penambahan variabel bebas dalam suatu model. Hal ini akan menimbulkan dengan adanya penambahan variabel bebas dalam suatu model. Hal ini menimbulkan bias dan tidak tergantung apakah variabel bebas tambahan itu berhubungan dengan variabel dependen atau tidak. Oleh karena itu penggunaan Adjusted R-Square dianggap lebih baik daripada R 2 , karena nilai Adjusted R-Square dapat naik atau turun dengan adanya penambahan variabel baru, tergantung dari korelasi antara variabel bebas tambahan tersebut dengan variabel terikatnya. Nilai Adjusted R-Square berkisar antara 0 hingga 1, artinya semakin mendekati 1 berarti variabel- variabel independen dalam model regresi semakin besar kemampuannya dalam menjelaskan varians dari variabel dependennya. Tabel 4.11 Hasil Uji Adjusted R 2 dengan Model Common Effect R-squared 0.744460 Mean dependent var 0.228716 Adjusted R-squared 0.490140 S.D. dependent var 1.295773 S.E. of regression 1.235993 Akaike info criterion 3.332313 Sum squared resid 96.24383 Schwarz criterion 3.495512 Log likelihood -108.2986 Hannan-Quinn criter. 3.396977 F-statistic 2.659421 Durbin-Watson stat 2.777793 ProbF-statistic 0.040729 Berdasarkan hasil uji regresi diatas dapat diperoleh nilai Adjusted R- Squared sebesar 0.490140. artinya menunjukan bahwa kemampuan variabel independen debt to asset ratio, Komisaris Independen, return on equity, dan ukuran perusahaan dalam menjelaskan variabel dependen manajemen laba sebesar 49.01. lalu sisanya sebesar 50.9 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

5. Interpretasi Hasil Penelitian

Analisis regresi yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on equity, corporate governance, firm Size leverage terhadap manajemen laba. Berdasarkan uji chow yaitu uji untuk menentukan model yang lebih cocok antara common effect atau fixed effect, maka model yang terpilih adalah model estimasi common effect. Berdasarkan model estimasi yang terpilih, aka persamaan regresi yang terbentuk adalah : DAit = βo + β1 ROEit + β2 KIit - β3 SIZEit + β4 DARit + e DAit = 0.40200+2.338085ROE -1.104186KI-1.057782SIZE-2.791292DAR + e Berikut ini adalah hasil uji signifikansi dan analisis hipotesis hubungan setiap variabel independen yang signifikan dengan variabel manajemen laba Discretionary Accrual :

a. Konstanta

Berdasarkan persamaan regresi data panel diatas diperoleh konstanta nilai Discretionary Accrual Manajemen Laba sebesar 0.40200. hal ini mengindikasikan bahwa jika keempat variabel independen yang terdiri dari debt to asset ratio, komisaris independen, return on equity ukuran perusahaan bernilai = 0 maka nilai Variabel Discretionary Accrual Manajemen Laba memiliki nilai 0.40200. b. Return on Equity Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial dan signifikansi variabel return on equity, keputusan yang diambil adalah tolak Ho yaitu return on equity berpengaruh signifikan positif terhadap manajemen laba pada emiten syariah pada sektor barang konsumsi. Nilai koefisien pada variabel return on equity sebesar 2.338085. Nilai koefisien dari variabel return on equity memiliki tanda positif, hal ini dapat diinterpretasikan bahwa, jika variabel return on equity mengalami kenaikan sebesar 1 maka menyebabkan peningkatan pada nilai manajemen laba sebesar 2.338085 persen dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Hasil ini terjadi karena pada perusahaan-perusahaan yang memiliki laba besar atau yang sedang mengalami peningkatan laba lebih memungkinkan melakukan praktik manajemen laba dari pada perusahaan

Dokumen yang terkait

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011 – 2013)

1 12 21

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS, MANAJEMEN LABA TERHADAP Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, Manajemen Laba Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Empiris pada Perusahaa

0 3 18

Pengaruh faktor profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan terhadap praktik perataan laba : studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di BEI.

5 10 122

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI

0 0 13

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, DAN PRAKTIK PENGELOLAAN PERUSAHAAN TERHADAP PEMERATAAN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Barang dan Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2014)

0 0 16

PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDEKS LQ-45

0 0 13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEI tahun 2015 - 2017 - UMBY repository

0 0 29

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Perusahaan Mining Periode 2008-2012) - Unika Repository

0 0 16