Deteksi Manajemen Laba Secara Kualitatif

determined. NDA merupakan akrual yang ditentukan atas kondisi ekonomi economically determined. Pada deteksi melalui kebijakan akuntansi fokus pembahasannya terletak pada penjelasan model-model deteksi manajemen laba yang banyak digunakan dalam riset empiris. Dalam penelitian ini mnajemen laba diproksikan ke dalam Discretionary Accruals yang dihitung berdasarkan metode modified jones model. Pada deteksi melalui kebijakan akuntansi fokus pembahasannya terletak pada penjelasan model-model deteksi manajemen laba yang banyak digunakan dalam riset empiris. Secara umum ada tiga kelompok model empiris manajemen laba yang diklasifikasikan atas dasar basis pengukuran yang digunakan, yaitu model yang berbasis akrual aggregate accruals, akrual khusus specific accruals, dan distribusi laba distribution of earnings. Namun sejauh ini hanya model berbasis aggregate accrual yang diterima secara umum sebagai model yang memberikan hasil paling kuat dalam mendeteksi manajemen laba. Alasannya, model empiris ini sejalan dengan akuntansi berbasis akrual yang selama ini banyak dipergunakan oleh dunia usaha. Model akuntansi ini merupakan pencatatan yang membuat munculnya komponen akrual yang mudah intuk dipermainkan besar kecilnya. Penyebabnya adalah komponen akrual merupakan komponen yang muncul dari transaksi-transaksi yang tidak disertai penerimaan dan pengeluaran kas. Alasan yang kedua, model aggregate accrual menggunakan semua komponen laporan keuangan untuk mendeteksi rekayasa keuangan ini. Dalam penelitian ini manajemen laba diproksikan ke dalam Discretionary Accruals yang dihitung berdasarkan metode modified jones model yang juga termasuk dalam model berbasis akrual aggregate accruals. The Modified Jones Model dianggap dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik dibandingkan dengan model-model lainnya seperti model jones model 1991, kaznik model 1999 maupun Performance-Matched Discreationary Accruals Model 2005 sejalan dengan hasil penelitian Dechow et al. 1995 dalam Muliati 2011. Modified Jones Model dekembangkan oleh dechow dan kawan-kawan. Model ini muncul untuk mengatasi kelemahan yang ada dalam Jones Model. Kelemahan Jones Model adalah secara implisit berasumsi bahwa diskresi manajemen tidak dilakukan terhadap pendapatan. Lalu dikembangkan Modified Jones Model dengan mengasumsikan bahwa perubahan yang terjadi dalam penjualan kredit pada periode berjalan merupakan objek manipulasi laba sehingga Jones Model diperbaiki dengan menghilangkan variabel perubahan piutang dari variabel perubahan pendapatan untuk mengestimasi akrual nondikresioner pada saat periode kejadian 22 . 22 Ibid., h.73.

6. Teknik Manajemen Laba

Seperti dibahas pada uraian diatas bahwa manajemen laba merupakan nama lain dari aktivitas creative accounting yang sebenarnya hal ini bukanlah istilah yang baru. Manajemen laba merupakan sesuatu yang sudah ada sejak lama. Meskipun dalam perspektif etika bisnis islam bahwa kegiatan manajemen laba bertentangan dengan prinsip syariah dan masih menjadi kontroversi saat ini mengenai kesyariahannya. Namun jika ditnjau dari sudut pandang teoritis ataupun praktis, teknik manajemen laba sangat beragam, mulai dari teknik legal menurut bingkai profesi akuntan dengan berdalih bahwa manajemen laba dibolehkan selama mengikuti standar akuntansi keuangan sampai teknik ilegal yang bertentangan dan tidak dibolehkan dalam Standar Akuntansi Keuangan. Secara umum, teknik manajemen laba yang dianggap “legal” menurut sudut pandang profesi akuntan yang biasanya dijumpai dalam praktik manajemen laba dapat dikelompokkan ke dalam lima teknik 23 :

a. Mengubah metode akuntasi.

Metode akuntansi merupakan pilihan-pilihan yang disediakan oleh standar akuntansi dalam menilai asset perusahaan. Perubahan metode akuntansi ini digunakan untuk mencatat suatu transaksi, contoh : merubah metode depresiasi aktiva tetap, dari metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus juga merubah juga metode penilaian persediaan dari First In First Out ataupun LIFO Last In First Out. 23 Ibid., h.43.

Dokumen yang terkait

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011 – 2013)

1 12 21

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS, MANAJEMEN LABA TERHADAP Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, Manajemen Laba Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Empiris pada Perusahaa

0 3 18

Pengaruh faktor profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan terhadap praktik perataan laba : studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di BEI.

5 10 122

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI

0 0 13

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, DAN PRAKTIK PENGELOLAAN PERUSAHAAN TERHADAP PEMERATAAN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Barang dan Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2014)

0 0 16

PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDEKS LQ-45

0 0 13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEI tahun 2015 - 2017 - UMBY repository

0 0 29

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Perusahaan Mining Periode 2008-2012) - Unika Repository

0 0 16