profitabilitas, para pengguna laporan keuangan yaitu pihak-pihak yang berkepentingan biasanya menemui berbagai kendala seperti data yang dilaporkan di
dalam laporan keuangan telah dimodifikasi dan lain-lain. Dalam mengukur tingkat profitabilitas, ada beberapa tolak ukur yang sangat
penting karena banyak digunakan dalam perhitungan rasio-rasio yang menghitung tingkat profitabilitas, yaitu aktiva dan laba. Profitabilitas bisa menjadi bahan acuan
untuk melihat kondisi suatu perusahaan khususnya kondisi keuangan perusahaan, sehingga apabila tingkat profitabilitas tinggi maka para investor dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut akan menilai bahwa perusahaan tersebut baik. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang
tinggi akan lebih disukai oleh banyak investor dan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan dengan perusahaan tersebut dengan berbagai kepentingannya masing-
masing.
D. Corporate Governance
Semakin merebaknya aktivitas manajemen laba juga telah mendorong berkembangnya perhatian publik terhadap konsep good corporate governance.
Konsep ini secara istilah merupakan tata kelola perusahaan yang baik atau dengan kata lain sebagai suatu sstem yang mengatur dan mengandalikan perusahaan agar
selalu menciptakan nilai tambah bagi semua stockholder dan stakeholdernya. Dalam pengertian lain disebutkan bahwa corporate governance merupakan sebuah sistem
tata kelola perusahaan yang berisi seperangkat peraturan yang mengatur hubungan
antara pemegang saham , pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya
dalam kaitannya dengan hak-hak dan kewajiban mereka. Ada dua poin penting yang ditekankan dalam konsep ini, yaitu hak stockholder dan stakeholder untuk
memperoleh informasi akurat dan tepat waktu timeliness serta kewajiban perusahaan intuk mengungkapkan disclosure secara akurat, tepat waktu, dan
transparan semua informasi mengenai perusahaan. Corporate Governance sebagai efektivitas mekanisme yang bertujuan
meminimalisai konflik keagenan dan merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efisiensi ekonomis yang meliputi hubungan antara dewan komisaris,
manajemen perusahaan, dan para pemegang saham. Corporate governance adalah salah satu konsep yang berdasarkan pada teori keagenan, diharapkan bisa berfungsi
sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka investasikan. Karena pada mulanya
salah satu urgensi pentingnya corporate governance berhubungan dengan teori keagenan yang menyatakan mengenai pentingnya pemilik perusahaan menyerahkan
pengelolaan perusahaan pada tenaga profesional disebut agent yang lebih mengerti dan profesional dalam menjalankan bisnis.
Ada beberapa asumsi dasar yang membangun teori agensi yaitu agency conflict dan agency problem. Corporate governance berkaitan dengan bagaimana
para investor yakin bahwa manajer tidak akan mencuri atau meginvestasikan dana ke proyek-proyek yang tidak menguntungkan dan berkaitan dengan bagaimana para