4. Deteksi Manajemen Laba
Pada prinsipnya, walaupun angka yang disajikan dalam laporan keuangan adalah fakta, nilainya bisa saja merupakan
“imajinasi” dari penyusunnya, mengingat kebijakan akuntansi yang berbeda bisa menghasilkan nilai laba yang berbeda.
Pengguna laporan keuangan memerlukan cara untuk mendeteksi manipulasi laba agar tidak menjadi korban dari trik akuntansi yang agresif atau skandal akuntansi yang
mungkin akan terjadi, khususnya bagi emiten saham syariah dimana praktik manajemen laba yang masih menjadi persoalan mengenai tidak sesuainya praktik
manajemen laba menurut etika bisnis islam. Dalam mendeteksi atau menganalisa praktik manajemen laba yang dilakukan oleh
perusahaan, pengguna laporan keuangan dapat mendeteksinya dengan cara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif, pendeteksian dilakukan menggunakan anailisis
akuntansi, sedangkan secara kuantitatif dilakukan menggunakan beberapa indicator manajemen laba yang diambil dari beberapa riset empiris.
a. Deteksi Manajemen Laba Secara Kualitatif
Mohanram 2003 menyatakan bahwa untuk mendeteksi praktik manajemen laba, analisis akuntansi yang dilakukan dengan beberapa tahapan
sebagai berikut
20
: 1 Mengidentifikasi kebijakan akuntansi utama yang digunakan oleh
sebuah perusahaaan atau industri. Contohnya, apa kebijakan akuntansi
20
Ibid., h. 67.
untuk aset tetapnya atau metode apa yang digunakan untuk persediaannya.
2 Menilai penggunaaan fleksibilitas akuntansi perusahaan, yaitu seberapa fleksibel perusahaan menerapkan kebijakan akuntansinya, contohnya
seberapa sering perusahaan melakukan perubahan estimasi dan kebijakan akuntansinya.
3 Menilai strategi yang dijalankan perusahaan, yaitu sejauh manakah perbedaan kebijakan akuntansi perusahaan yang sedang dijalankan
dengan kebijakan akuntansi perusahaan lain. Karena pada prinsipnya, pengguna laporan keuangan bisa membandingkan metode akuntansi
untuk perusahaan yang sejenis. Metode akuntansi yang lebih konservatif dalam menentukan pendapatan bisa digunakan sebagai
acuan pembanding kualitas laba. 4 Menilai kualitas pengungkapan perusahaan, yaitu dengan menilai
apakah perusahaan telah menyediakan informasi yang memadai untuk menilai strategi dan memahami kondisi ekonomi dari kegiatan
operasionalnya. 5 Mengidentifikasi adanya potensi permasalahan akuntansi. Menurut
mohanram 2003, yang termasuk dalam potensi permasalahan akuntansi seperti adanya perubahan akuntansi yang tidak dapat
dijelaskan khususnya ketika perusahaan sedang dalam kondisi buruk, adanya transaksi-transaksi pelambungan laba yang tidak dapat