Manfaat Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian
11 2.
Witherington, sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Rahman Saleh
mengemu kakan: “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang
menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”.
14
3. Hilgard
dan Bower, sebagaimana yang dikutip oleh Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa: “Belajar adalah berhubungan dengan perubahan
tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan
tingkah laku tidak dapat dijelaskan”.
15
4. Thorndike, sebagaimana yang dikutip oleh Hamzah B. Uno mengemukakan
bahwa “Belajar adalah proses interaksi antara stimulus yang mungkin berupa pikiran, perasaan atau gerakan dan respon”.
16
5. Hintzman dalam bukunya Psychology of Learning and Memory, sebagaimana
yang dikutip oleh Muhibbin Syah mengatakan “Learning is change in organism due to experience which can effect the organism’s behavior.”
17
Maksudnya, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organism yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku
organisme lain. Belajar merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap manusia,
karena jika seseorang tidak belajar ia tidak akan tahu apa-apa di mana hal tersebut membawa kepada kebodohan. Islam menganjurkan kepada setiap umat untuk
senantiasa belajar. Hal ini terdapat dalam firman Allah QS. Al-Alaq ayat 1-5 yakni:
14
Ibid,. 208.
15
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011, h. 84.
16
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. III, h. 11.
17
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, h. 89.
12 Artinya:
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya.” QS. Al-Alaq: 1-5
18
Ayat tersebut mengandung “أرقا” yang berarti
bacalah . Kata ini
mengandung perintah yang berarti mewajibkan kepada seluruh umat untuk membaca, yang dikonotasikan sebagai kata belajar.
Hal ini senada dengan pendapat Fadhilah Suralaya yang mengatakan bahwa: “Belajar memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia”.
Manusia terlahir sebagai makhluk lemah yang tidak mampu berbuat apa-apa. Akan tetapi melalui proses belajar dalam fase perkembangannya, manusia bisa
menguasai berbagai macam pengetahuan.
19
Dalam perspektif keagamaan, belajar merupakan kewajiban setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat
hidup manusia itu sendiri. Sebagaimana telah disebutkan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:
Artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” QS. Al-Mujadalah: 11
20
Ayat di atas menjelaskan janji Allah yang akan meninggikan derajat orang- orang berilmu dan beriman baik di dunia maupun akhirat. Salah satu usahanya
adalah dengan belajar atau mencari ilmu. Dengan belajar, seseorang akan mengalami perubahan tingkah laku secara
menyeluruh. Karena dengan belajar, seseorang dari yang belum mengerti menjadi mengerti dengan ditambah pengalaman-pengalaman yang dapat dijadikan
pelajaran untuk masa yang akan datang. Bukan hanya itu saja ilmu pengetahuan
18
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya: Mekar, 2004, h. 279.
19
Fadhilah Suralaya, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005, Cet. 1, h. 59.
20
Departemen Agama RI, op. cit., h. 434.
13 yang berkembang terus menerus secara pesat menjadikan peranan pendidikan
sangat penting dalam kehidupan. Oleh karena itu, wajib hukumnya untuk menuntut ilmu bagi seluruh kaum muslimin baik laki-laki dan perempuan.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi yang berbunyi:
ٍسنأ ْنَع َُّْع ها َىضَر
لْوُسَر لاق :لاق ُبلط َملَسَو ْيلَع ها ّىلَص ها
ِمْلعلْا ٍملْسُم ِّك َىلَع ٌةَضْيِرف
َو َبل اط َِّإ
ِمْلعلْا ّاتْيحْا ََّح ٍئْيش ُّك ُلُرفْغتْسَي
ِرْحَبلْا ِي لا دبع نبا هاور
Artinya: “Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah SAW bersabda: Mencari ilmu itu wajib atas setiap Muslim. Sesungguhnya pencari
ilmu dimohonkan pengampunan kepadanya oleh segala sesuatu
sampai ikan yang ada di dalam lautan”. HR. Ibnu Abdil al-Barr
21
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwasannya mencari ilmu merupakan suatu kewajiban, tidak ada alasan seseorang meninggalkan ilmu atau tidak
mencarinya karena baginya penuntut ilmu akan dimohonkan pengampunan. Mencari ilmu bahkan dianjurkan sampai ke negeri Cina, maksudnya kita
diperbolehkan menutut ilmu walaupun di negeri seberang dan jauh. Menuntut ilmu juga tidak mengenal usia karena menuntut ilmu itu sudah dimulai dari
seseorang masih dibuaian sampai liang lahat. Menurut Faydh al-Qadir yang dikutip oleh Abdul Majid Khon mengatakan
“Mencari ilmu wajib walaupun tercapainya ilmu harus mengadakan perjalanan yang sangat jauh seperti perjalanan ke Cina dan sangat menderita, bagi orang
yang tidak sabar dalam mencari ilmu kehidupannya buta dalam kebodohan dan orang yang sabar akan meraih kemuliaan dunia dan akhirat”.
22
21
Jalaludin Abdurrahman al-Suyuthiy, Jami’ al-Hadits al-Jami’ al-Shogir wa Zawaaiduhu
wal Jami’ al-Kabir , Beirut: Dar al-Fikr, 1994, Juz. 6, h. 136.
22
Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi Hadis-Hadis Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012, h. 143.