40 Angket minat belajar ini digunakan oleh peneliti dalam penelitian
tindakan kelas untuk melihat apakah ada peningkatan minat belajar fiqih siswa kelas VIII-1 setelah menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle.
Adapun rumus distribusi frekuensirelatif adalah sebagai berikut: Rumus:
x 100 Keterangan:
P = Prosentasi F = Frekuensi
N = Banyaknya responden
Tabel 3.2 Skor Item Alternatif Jawaban Responden
Positif + Negatif -
Jawaban Skor
Jawaban Skor
Selalu 4
Selalu 1
Pernah 3
Pernah 2
Kadang-Kadang 2
Kadang-Kadang 3
Tidak Pernah 1
Tidak pernah 4
Tabel 3.3 Klasifikasi Jumlah Skor Jawaban Responden
Klasifikasi Jumlah Siswa
Keterangan Jumlah Skor
76-100 -
Sangat Baik 56-75
- Baik
36-55 -
Cukup Baik 10-35
- Kurang Baik
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
Proses analisis dara terdiri dari analisis data pada saat di lapangan yaitu di awal kegiatan penelitian, peneliti memperoleh data dari hasil wawancara
41 terhadap guru dan siswa mengenai minat belajar melalui strategi pembelajaran
crossword puzzle. Kemudian pada saat proses pembelajaran di ambil dari data hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, dan di akhir siklus peneliti
menggunakan angket minat belajar untuk mengetahui adanya peningkatan minat belajar siswa setelah menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle. Data
yang sudah terkumpul berupa hasil wawancara, hasil skor minat, hasil observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Semua data di analisis dengan dengan
menggunakan analisis deskriptif. Tahap analisis data di mulai dengan membaca keseluruhan data dari
berbagai sumber, kemudian mengadakan reduksi data yakni menyusunnya dalam satuan-satuan dan mengkategorikannya. Data yang diperoleh berupa kalimat-
kalimat dan aktivitas-aktivitas siswa diubah menjadi kalimat yang bermakna dan alamiah. Kriteria keberhasilan peningkatan minat belajar fiqih adalah adanya
peningkatan minat belajar fiqih yang terlihat dari hasil pengamatan dan telah menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan rencana dan
siswa memperlihatkan minat belajar yang tinggi dan menunjukkan adanya peningkatan. Sedangkan keberhasilan penggunaan strategi pembelajaran
crossword puzzle adalah kesesuaian penggunaan strategi pembelajaran dengan tahapan-tahapan yang telah dibuat.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Apabila setelah tindakan pertama selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria minat belajar maka akan ditindak lanjuti
dengan melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta
analisis dan refleksi pada siklus I, apabila indikator keberhasilan belum tercapai maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Penelitian ini berakhir, apabila
peneliti menyadari bahwa penelitian ini dirasa telah berhasil meningkatkan minat belajar fiqih siswa.
42
BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah MTs Islamiyah
Madrasah Tsanawiyah Islamiyah Ciputat berdomisili di Jl. KH. Dewantara No. 23 Ciputat Telp. 28752974 Kecamatan Ciputat, Kota
Tanggerang Selatan 15411 yang secara geografis terletak dekat kantor Kelurahan Ciputat, dan mudah dijangkau dari segala arah melalui banyak
sarana transportasi. MTs ini merupakan cikal bakal tebentuknya Yayasan Islamiyah Ciputat,
ini dikarenakan MTs. Islamiyah adalah unit sekolah pertama yang berdiri dari diantara sekolah-sekolah yang ada di Yayasan Islamiyah Ciputat. Tahun
berdirinya sekitaran tahun 1978 adapun bulan tepatnya sekitaran bulan Agustus. Dan kemudian berdirilah sekolah-sekolah yang lain hingga jejang
STIE Islamiyah Ciputat. Yayasan Islamiyah itu sendiri membawahi beberapa sekolah termasuk
didalamnya MTs. Islamiyah, SMP Islamiyah, MA Islamiyah, SMK Islamiyah,dan yang terakhir adalah STIE Islamiyah. Padaperkembangannya
Mts ini cukup bagus dan telah menciptakan lulusan yang banyak berkompeten di bidangnya masing-masing. Setelah adanya SMP Islamiyah
banyak orang tua yang memilihkan anaknya untuk disekolahkan di SMP, ini mengakibatkan berkurangnya jumlah murid di MTs itu sendiri.
Adapun karena MTs merupakan sebuah lembaga yang bernuansakan Islam, maka dari jenis pelajarannya pun cukup padat. Ini dikarenakan agar
para siswa mempunyai jiwa keislaman yang lebih dari sekolah-sekolah lain. Selain itu ekstrakulikulernya pun banyak yang bernuansakan keislaman.
Contohnya seperti nasyid, marawis, pidato dan jenis-jenis kegiatan keislaman lainnya. Salah satu pendiri Yayasan Islamiyah bernama Bapak Zarkasih Noor,
beliau bersama-sama dengan saudaranya mengembangkan yayasan tersebut hingga seperti sekarang.
43
2. Visi dan Misi
a. Visi
Terbentuknya manusia unggul dalam iman, ilmu, dan amal yang berhaluan ahlussunah wal jamaah
b. Misi
- Membentuk siswa yang berakhlakul karimah
- Meningkatkan prestasi siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler -
Melatih dan membimbing siswa untuk selalu ikhlas dalam tindakan maupun perbuatan
- Menjunjung tinggi dan melaksanakan kaidah-kaidah Ahlu Sunnah
Wal Jama’ah
3. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Kebanyakan tenaga pengajar ataupun tenaga kependidikan yang ada di MTs. Islamiyah berlatar belakang pendidikan sarjana tingkat satu. Yang
berasal dari universitas yang berada disekitar Jakarta, dan kebanyakan berasal dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Guru yang ada di Mts. Islamiyah berjumlah 18 orang dan seorang staf TU. Karena MTs banyak memuat mengenai materi yang bermuatan Islam
tenaga kependidikannyapun banyak yang berlatar belakangkan jurusan- jurusan Islam. Adapun kepala sekolahnya ditunjuk langsung oleh pihak
yayasan yang memayungi MTs. Islamiyah. Tenaga pengajar di MTs ini tidak hanya memegang satu mata pelajaran hal ini dikarenakan kurangnya
tenaga pengajar yang berada di MTs ini. Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan yayasan ini pun sering
melakukan program peningkatan kualitas guru. Ini dilakukan agar meningkatnya kualitas pengajaran agar sesuai dengan kurikulum yang
berlaku saat ini. Dalam pengajarannya guru-guru disi sudah mulai menggunakan metode yang berpusat pada siswa Student Center ini
dilakukan agar siswa tidak bosan dalam melakukan pembelajaran. Hal ini pula dilakukan agar siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.