5 memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dan memperhatikan taraf
perkembangan intelektual serta perkembangan psikologi belajar siswa. Hal ini biasanya terkait dengan strategi pembelajaran, strategi pembelajaran juga
merupakan komponen yang mempunyai fungsi penting dalam pembelajaran. Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh
komponen ini, walaupun komponen-komponen lain itu lengkap jika tidak dapat diimplementasikan melalui strategi yang tepat maka komponen-komponen
tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Menurut Hamzah B. Uno, “Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang
dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran, sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut”.
6
Oleh karena itu, setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi strategi dalam pelaksanaan
proses pembelajaran. Jadi tugas guru agama tidak hanya mengembangkan intelek siswa saja, akan tetapi juga berupaya untuk membentuk batin dan jiwa agama
sehingga siswa melaksanakan apa yang telah di ajarkan oleh guru dan pada akhirnya kelak siswa diharapkan menjadi seseorang yang taat kepada agama serta
mempunyai pengetahuan hukum agama dan dapat mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, salah satu strategi pembelajaran yang dapat membangkitkan
minat belajar siswa adalah strategi pembelajaran crossword puzzle Teka-teki Silang. Strategi ini merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang dapat
mengundang minat belajar dan partisipasi siswa. strategi pembelajaran aktif merupakan suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara
aktif. Teka teki silang yang dimaksudkan ini selain ada unsur permainan juga ada
unsur pendidikannya, karena strategi ini melibatkan semua siswa untuk berfikir saat pembelajaran berlangsung. Dengan mengisi teka
–teki silang, siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti pelajaran, sehingga indikator-indikator
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
6
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h. 34.
6 Strategi pembelajaran crossword puzzle ini dapat membantu siswa untuk
mudah mengingat pelajaran yang disampaikan oleh guru. Adapun prosedur penggunaannya, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang beberapa istilah
atau nama-nama penting yang terkait dengan materi mata pelajaran fiqih. Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari dua,
empat sampai enam siswa atau bisa disesuaikan dengan jumlah siswa di dalam kelas. Lalu masing-masing kelompok diberikan lembaran yang berisikan beberapa
pertanyaan untuk dikerjakan, dan waktu mengerjakan dibatasi kemudian hasilnya dicocokkan bersama.
Teka-teki silang yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini dapat memberikan nilai yang positif bagi siswa. Hal ini disebabkan karena dengan
menjawab dan mengerjakan bersama, siswa akan selalu berlomba untuk dapat menemukan jawabannya dengan benar sehingga akan muncul persaingan sehat.
Faktor ketelitian dan ketepatan yang tinggi juga menjadi sangat menentukan dalam pengisian jawaban teka-teki silang, karena huruf-huruf dalam jawaban
dapat mempengaruhi jawaban yang lain baik dalam baris atau kolom. Dengan pembelajaran aktif ini siswa secara aktif menggunakan otak, baik untuk
menemukan ide pokok materi, serta mereka juga diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran. Bukan hanya mental akan tetapi juga melibatkan
fisik, dengan cara ini biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat tercapai secara maksimal.
Berpijak dari permasalahan yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian tentang
“Upaya Peningkatan Minat Belajar Fiqih melalui Strategi Pembelajaran
Crossword Puzzle di MTs Islamiyah Ciputat ”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Banyaknya guru yang menggunakan metode pembelajaran dengan ceramah,
sehingga pembelajaran bersifat monoton dan membosankan. 2.
Kurang adanya peran aktif siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar.
7 3.
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih karena kurangnya minat belajar.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, penulis membatasi permasalahan ruang lingkup penelitian yakni upaya peningkatkan minat belajar fiqih siswa kelas VIII-
1 MTs Islamiyah Ciputat dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada pembatasan masalah tersebut, maka yang menjadi fokus permasalahan pada penelitian ini apakah strategi pembelajaran crossword puzzle
dapat meningkatkan minat belajar fiqih siswa kelas VIII MTs Islamiyah Ciputat?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan yang signifikan apabila strategi
pembelajaran crossword puzzle diterapkan dalam pengajaran fiqih.
2. Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat memberi manfaat diantaranya: a.
Manfaat bagi Peserta Didik 1
Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar
mengajar. 2
Dengan diterapkannya startegi pembelajaran crossword puzzle,
memberikan alternatif kepada peserta didik untuk mempermudah mengingat materi-materi dalam mata pelajaran fiqih.
3 Meningkatkan
minat belajar siswa dengan adanya strategi pembelajaran crossword puzzle.
8 b.
Manfaat bagi Guru 1
Meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar. 2
Memberikan wacana untuk menambah variasi mengajar. 3
Mampu menghidupkan suasana kelas dengan strategi pembelajaran yang diterapkan.
c. Manfaat bagi Peneliti
1 Memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman mengajar.
2 Memberikan pengalaman cara mendesain materi pembelajaran yang
tepat. d.
Manfaat bagi Sekolah Memberi masukan bagi sekolah untuk melakukan perbaikan terhadap
proses pembelajaran fiqih pada khususnya dan pelajaran lain pada umumnya.
9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Minat Belajar Siswa
1. Pengertian Minat Belajar
Minat belajar secara terminologi terdiri dari dua istilah kata yang masing- masing memiliki pengertian sendiri-sendiri. Untuk menjelaskan keduanya,
terlebih dahulu perlu diketahui definisi dari istilah minat dan belajar itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Minat adalah kecenderungan hati
yang tinggi terhadap sesuatu”.
7
Menurut Muhibbin Syah, “Minat adalah kecenderungan dan kegairahan tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu”.
8
Minat sangat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang, karena dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diinginnya.
Menurut Hilgard yang dikutip oleh Slameto mengatakan “Interest is peristing tendency to pay attention to end enjoy some activity and content”. Minat
adalah suatu rasa lebih suka atau dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
9
Adapun menurut M. Alisuf Sabri dalam bukunya Psikologi Pendidikan mengemukakan bahwa “Minat adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan
dan mengingat sesuatu secara terus menerus”.
10
Sedangkan menurut Carl Witherington, “Minat adalah kesadaran seseorang tentang suatu obyek, seseorang,
suatu soal atau suatu situasi yang mengandung sangkut paut dengan dirinya”.
11
Pada umumnya minat muncul dari dalam diri seseorang karena melihat atau menilai apa yang dicenderungi itu menarik, menyenangkan dan memuaskan
keinginannya. Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para tokoh,
7
Tim Penyusun KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Perum Balai Pustaka, 1988, h. 583.
8
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999, Cet I, h. 136.
9
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Jakarta: Rineka Cipta, 1995, h. 180.
10
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007, h. 83.
11
Carl Witherington, Psikologi Pendidikan,Terj. dari Educational Psychology oleh M. Buchori, Bandung: Jemmars, 1982, Cet. IV, h. 110.
10 dapat disimpulkan bahwasannya minat adalah kecendrungan pada suatu hal yang
dikehendaki dan dianggap menarik untuk dijalani. Minat merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan mendorong
individu dalam memberi stimulusi pada suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Minat juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa
yang mempunyai minat tinggi akan lebih semangat dalam mengikuti proses kegiatan belajar, sebaliknya apabila siswa yang minat belajarnya kurang maka
semangat dalam belajar pun menjadi rendah. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi
belajar, karena minat dari taraf tinggi merupakan hasil pendidikan yang penting. Orang yang benar-benar terdidik ditandai oleh adanya minat yang benar-benar
tinggi dan pada hal-hal yang bernilai. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membangkitkan minat belajar
siswa, diantaranya: a.
Adanya hubungan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan
kebutuhan siswa. Minat akan tumbuh manakala ia dapat menangkap materi pelajaran itu berguna untuk kehidupannya.
b. Adanya kesesuaian materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan
kemampuan siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materi pelajaran yang jauh dari pengalaman siswa, tidak akan
diminati oleh siswa.
c. Menggunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara berbagai,
misalnya diskusi, kerja diskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi dan lain-lain.
12
Adapun definisi belajar adalah sebagai berikut: 1.
Morgan, sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Rahman Saleh mengemukakan: “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang
terjadi sebagai hasil dari pelatihan atau pengalaman”.
13
12
Ibid., h. 115.
13
Abdul Rahman Saleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2009, h. 208.