Pengertian Minat Belajar Minat Belajar Siswa

13 yang berkembang terus menerus secara pesat menjadikan peranan pendidikan sangat penting dalam kehidupan. Oleh karena itu, wajib hukumnya untuk menuntut ilmu bagi seluruh kaum muslimin baik laki-laki dan perempuan. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi yang berbunyi: ٍسنأ ْنَع َُّْع ها َىضَر لْوُسَر لاق :لاق ُبلط َملَسَو ْيلَع ها ّىلَص ها ِمْلعلْا ٍملْسُم ِّك َىلَع ٌةَضْيِرف َو َبل اط َِّإ ِمْلعلْا ّاتْيحْا ََّح ٍئْيش ُّك ُلُرفْغتْسَي ِرْحَبلْا ِي لا دبع نبا هاور Artinya: “Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah SAW bersabda: Mencari ilmu itu wajib atas setiap Muslim. Sesungguhnya pencari ilmu dimohonkan pengampunan kepadanya oleh segala sesuatu sampai ikan yang ada di dalam lautan”. HR. Ibnu Abdil al-Barr 21 Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwasannya mencari ilmu merupakan suatu kewajiban, tidak ada alasan seseorang meninggalkan ilmu atau tidak mencarinya karena baginya penuntut ilmu akan dimohonkan pengampunan. Mencari ilmu bahkan dianjurkan sampai ke negeri Cina, maksudnya kita diperbolehkan menutut ilmu walaupun di negeri seberang dan jauh. Menuntut ilmu juga tidak mengenal usia karena menuntut ilmu itu sudah dimulai dari seseorang masih dibuaian sampai liang lahat. Menurut Faydh al-Qadir yang dikutip oleh Abdul Majid Khon mengatakan “Mencari ilmu wajib walaupun tercapainya ilmu harus mengadakan perjalanan yang sangat jauh seperti perjalanan ke Cina dan sangat menderita, bagi orang yang tidak sabar dalam mencari ilmu kehidupannya buta dalam kebodohan dan orang yang sabar akan meraih kemuliaan dunia dan akhirat”. 22 21 Jalaludin Abdurrahman al-Suyuthiy, Jami’ al-Hadits al-Jami’ al-Shogir wa Zawaaiduhu wal Jami’ al-Kabir , Beirut: Dar al-Fikr, 1994, Juz. 6, h. 136. 22 Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi Hadis-Hadis Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012, h. 143. 14 Hukum mencari ilmu wajib bagi seluruh kaum Muslimin baik laki-laki dan perempuan, sedangkan masa mencari ilmu itu seumur hidup “long life of education”. 23 Oleh karena itu, pendidikan mempunyai peranan penting yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan suatu proses belajar mengajar, yang di dalamnya terdapat suatu proses interaksi antara guru dan siswa. Dari proses interaksi tersebut, proses belajar mengajar terikat dengan minat dan perhatian. Dengan demikian, proses belajar mengajar akan menjadi efektif dan efesien apabila siswa mempunyai minat terhadap suatu pelajaran. Minat belajar adalah kecendrungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat secara terus-menerus terhadap sesuatu, yang disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajarinya serta membuktikan dalam perubahan tingkah laku atau sikap yang relatif menetap melalui latihan dan pengalaman serta interaksi dengan lingkungan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu kecenderungan sikap yang baik pada peserta didik dalam melakukan aktifitas belajar, di mana hal ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang terhadap mata pelajaran yang dianggapnya berharga atau sesuai dengan kebutuhan atau memberi kepuasan kepadanya.

2. Parameter Minat Belajar

Minat belajar yang dimaksudkan peneliti disini adalah kecenderungan hati untuk melakukan aktivitas belajar, khususnya belajar bidang studi yang dipelajari di sekolah dalam rangka melakukan perubahan baik berupa sikap, tutur kata maupun perilaku ke arah yang lebih baik. Tinggi rendah minat belajar dapat diukur dengan parameter minat belajar. Adapun parameter minat belajar adalah sebagai berikut 24 : Minat Belajar Minat Belajar Minat Belajar 23 Ibid., h. 145. 24 Sofiah MS, Dampak Televisi terhadap Minat Belajar Anak, Didaktika Islamika, 2, 2003, h. 166 15 Rendah Sedang Tinggi Kurang perhatian terhadap pelajaran Perhatian tidak penuh terhadap pelajaran Perhatian penuh terhadap pelajaran Semangat belajar lemah Semangat belajar terkadang lemah dan terkadang kuat Semangat belajar kuat Malas-malas dalam belajar Antara malas dan rajin Rajin belajar Ada kecendrungan untuk tidak mengerjakan PR, jika tidak disuruh Ada kecendrungan untuk tidak mengerjakan PR, namun kurang mengindahkan Berkecendrungan untuk mengindahkan pengerjaan PR Mementingkan main, nonton dan hura-hura Terkadang cenderung hura-hura dan terkadang mementingkan belajar Lebih mementingkan tugas, belajar, membaca Waktu hanya di habiskan hanya untuk selain belajar Waktu untuk belajar dan untuk yang lain relatif seimbang Waktu lebih banyak digunakan untuk belajar daripada kegiatan lain yang kurang bermanfaat Tidak menyukai kelompok belajar Relatif munyukai kelompok belajar Sangat menyukai kelompok belajar

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat belajar anak diantaranya: a. Kesiapan mental 16 Seorang anak akan berminat untuk mempelajari sesuatu bila mentalnya sehat, tidak ada gangguan jiwa, hatinya tenang dan fikirannya dalam kondisi segar, tidak sedang kelelahan berfikir. Mental yang sehat sangat besar pengaruhnya terhadap minat belajar maupun minat baca anak. b. Kesiapan fisik Anak yang sehat jasmaninya, jelas akan lebih bersemangat untuk belajar dibandingkan dengan anak yang sakit, atau sakit-sakitan dan kondisi fisiknya tidak prima. Anak yang kurang tidur dan istirahat juga berpengaruh terhadap minat belajar, karena mereka meresa kelelahan dan tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. c. Kesiapan emosi Kesiapan emosi juga mempengaruhi minat belajar anak, apabila gangguan- gangguan emosi seperti mudah marah, sangat pemalu, sangat pendiam, terlalu penakut, dan sebagainya belum bisa dikontol dengan baik maka akan sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar. d. Kesiapan pengalaman Kesiapan pengalaman yang dimaksud disini seperti prestasi belajar yang baik dan sebaliknya dapat berpegaruh terhadap minat belajar. Sebab, apa yang pernah dialaminya akan membekas dan membentuk kesan atau trauma tersendiri dalam dirinya. Oleh karena itu, dalam hal ini guru dituntut mampu memberikan pengalaman yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar. e. Lingkungan keluarga Lingkungan keluarga juga turut mempengaruhi tinggi rendahnya minat anak dalam belajar. Jika seorang anak hidup dalam lingkungan keluarga yang mencintai ilmu, ia akan terkondisikan untuk belajar dan meniru anggota keluarga lainnya dalam belajar. Sebaliknya, jika dibesarkan dalam keluarga yang harmonis, sering terjadi pertengkaran antara suami-istri, maka minat anak untuk belajar akan menurun dan tidak bisa berkonsentrasi dengan baik. f. Lingkungan sosial-masyarakat 17 Apabila lingkungan sosial-masyarakat yang baik dan mencintai ilmu juga dapat mempengaruhi minat belajar anak. Sebaliknya, apabila lingkungan sosial-masyarakat yang kurang menyukai ilmu dan pendidikan juga akan berpengaruh terhadap minat belajar anak. 25

B. Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Pembelajaran pada hakikatnya sangat terkait dengan bagaimana membangun interaksi yang baik antara dua komponen yaitu guru dan siswa. Interaksi yang baik dapat digambarkan dengan suatu kondisi di mana guru dapat membuat siswa belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang ada dalam kurikulum sebagai kebutuhan mereka. Strategi di dalam pembelajaran mempunyai peranan penting, yang mana strategi diperlukan untuk mempermudah proses belajar mengajar. Strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus”. 26 Sedangkan pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 27 Adapun definisi Strategi pembelajaran menurut Kozna yang dikutip oleh Hamzah B. Uno menyatakan bahwasannya “Strategi pembelajaran adalah kegiatan yang dipilih dan memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu”. 28 25 Ibid., h.167. 26 Tim Penyusun KBBI, op. cit., h. 859. 27 Ratna Yudhawati dkk., Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011, h. 14. 28 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h. 1. 18 Sedangkan Gerlach dan Ely berpendapat “Strategi pembejaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu”. 29 Menurut Suyono dan Hariyanto dalam bukunya Belajar dan Pembelajaran berpendapat bahwa “Strategi pembelajaran adalah perencanaan atau kebijakan yang dirancang di dalam mengelola pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan”. 30 Beberapa definisi yang telah dipaparkan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwasannya strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pendidik untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga akan memudahkan peseta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, dan tujuan pembelajaran yang diinginkan pun akan tercapai. Strategi pembelajaran adalah cara untuk meningkatkan pembelajaran yang optimal bagi siswa, karena apabila strategi pembelajaran yang digunakan kurang baik akan berpengaruh terhadap semangat belajar siswa, dan itu juga akan berdampak pada minat dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, sebagai pendidikguru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan pembelajaran aktif menurut Hisyam Zaini ialah “Pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif.” 31 Dengan belajar aktif peserta didik diajak untuk terlibat langsung dalam proses kegiatan pembelajaran. Keberhasilan dari sebuah proses pembelajaran tidaklah terlepas dari peran serta dan kemampuan dari seorang guru di dalam mengembangkan model-model pembelajaran yang arahnya kepada peningkatan belajar siswa dalam sebuah proses belajar mengajar. Maka dari itu, untuk dapat mengembangkan suatu kegiatan pembelajaran yang efektif maka setiap guru 29 Iif Khoiru Ahmadi dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Prestasi Pustaka, 2011, h. 9. 30 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, h.20. 31 Hisyam Zaini dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008, h. 2.

Dokumen yang terkait

Tantangan Peningkatan Profesionalisme Guru Pasca Uu Guru Dan Dosen Di Mts Islamiyah Ciputat

4 13 114

Minat membaca buku pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTS) Islamiyah Ciputat: studi kasus pada siswa Kelas VII MTs Islamiyah Ciputat

2 99 121

Upaya meningkatkan motivasi belajar matematika melalui pemberian kartu skor partisipasi siswa : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 9 181

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

“Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Siswa” (Sebuah Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Islamiyah Ciputat).

1 17 196

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (Penelitian Tindakan Kelas V SDN Tugu 2 Depok)

2 20 213

Meningkatkan minat belajar metematika siswa melalui penerapan model pembelajaran quantum teaching dengan tahapan belajar tandur: penelitian tindakan kelas di MTs Al- Islamiyah Ciledug Tangerang

1 10 227

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

PEMBELAJARAN FIQIH DENGAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS VIII MTs RAUDHATUSYSYUBBAN SUNGAI LULUT KABUPATEN BANJAR.

0 1 9

PEMBELAJARAN FIQIH DENGAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS VIII MTs RAUDHATUSYSYUBBAN SUNGAI LULUT KABUPATEN BANJAR.

0 9 22