Buah dan Sayur Konsumsi Buah dan Sayur

5 Jenis sayuran tunas, misalnya taoge dan rebung. Taoge dibuat dari kacang-kacangan yang ditumbuhkan. Macam taoge yang sering digunakan untuk hidangan sayuran, misalnya taoge kacang hijau. c Manfaat Buah dan Sayur Bagi Tubuh Buah dan sayuran memiliki banyak manfaat yang baik bagi kesehatan. Dari segi kesehatan, sayuran memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Mengonsumsi sayuran sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan gizi, berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, serta bermanfaat untuk perawatan kecantikan. Manfaat buah dan sayur adalah sebagai berikut :Rukmana 2005 1 Sayuran dapat membuat awet muda dan selalu segar ; 2 Memperbaiki pencernaan makanan ; 3 Merangsang nafsu makan ; 4 Mengaktifkan kelenjar ludah, pankreas dan hati ; 5 Merangsang pengeluaran cairan lambung, serta ; 6 Membantu proses pencernaan daging, ikan dan lemak. Selain itu, menurut Khomsan, dkk 2008, buah dan sayur mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Ada dua alasan utama yang membuat konsumsi buah dan sayur penting untuk kesehatan, yaitu : a Buah dan sayur sangat kaya akan kandungan vitamin, mineral dan zat gizi lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tanpa mengonsumsi buah dan sayur, maka kebutuhan gizi seperti vitamin C, vitamin A, potassium dan folat kurang terpenuhi. Oleh karena itu, buah dan sayur merupakan sumber makanan yang baik dan menyehatkan. b Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi tinggi buah dan sayur dapat menurunkan insiden terkena penyakit kronis. Salah satu studi epidemiologi yang mengkaji secara umum terhadap perilaku sekelompok masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat Cina, Jepang dan Korea lebih sedikit terkena kanker dan penyakit jantung coroner dibandingkan masyarakat Eropa dan Amerika. Hal ini disebabkan karena masyarakat Korea, Jepang dan Cina dikenal sangat suka mengonsumsi sayuran dan buah-buahan lebih banyak dari Negara Eropa dan Amerika. c Buah-buahan dan sayuran segar juga mengandung enzim aktif yang dapat mempercepat reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Komponen gizi dan komponen aktif non-nutrisi yang terkandung dalam buah dan sayur berguna sebagai antioksidan untuk membebaskan radikal bebas, antikanker dan menetralkan kolesterol jahat. d Dampak Kurang Konsumsi Buah dan Sayur Bagi Tubuh Menurut para ahli, makanan berserat dapat mengurangi risiko penyakit degeneratif yang salah satunya adalah penyakit stroke dan saluran pencernaan lainnya. Di negara berkembang dimana dalam jumlah total pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahun atau naik 14 juta jiwa dari 38 juta jiwa karena penyakit degeneratif. Salah satu faktor pemicu penyakit stroke adalah kurangnya konsumsi buah dan sayur Yatim, 2005. Buah-buahan dan sayuran memiliki manfaat bagi penderita stroke. Kekayaan mineral yang dimiliki kedua jenis pangan nabati tersebut juga bermanfaat untuk menjaga kestabilan tekanan darah. Konsumsi buah dan sayuran akan menyeimbangkan elektrolit tubuh, memperbanyak konsumsi buah dan sayuran sudah cukup untuk mengatasi kelebihan sodium pada penderita hipertensi. Buah dan sayuran merupakan sumber karbohidrat kompleks yang mengenayangkan. Walaupun memiliki kandungan kalori yang rendah, konsumsi buah dan sayuran memberi kepuasan bagi tubuh karena kekayaan nutrisi yang dimilikinya Lingga 2012. Selain itu, beberapa dampak apabila seseorang kurang mengonsumsi buah dan sayur menurut Ruwaidah 2007, antara lain : 1 Meningkatkan kolesterol darah 2 Gangguan penglihatanmata 3 Menurunkan kekebalan tubuh 4 Meningkatkan risiko kegemukkan 5 Meningkatkan risiko kanker kolon 6 Meningkatkan risiko sembelit. e Anjuran Kebutuhan Buah dan Sayur WHO menganjurkan konsumsi sayur dan buah untuk hidup sehat sejumlah 400 gr per orang per hari, yang terdiri dari 250 gram sayur dan 150 gram buah. Bagi orang Indonesia dianjurkan konsumsi sayur dan buah 300-400 gram per orang per hari bagi anak balita dan anak usia sekolah, dan 400-600 gram per orang per hari bagi remaja dan orang dewasa. Sekitar dua-pertiga dari jumlah konsumsi sayur dan buah tersebut adalah porsi sayur. Menurut WHOFAO 2003, yang dimaksud dengan 1 porsi sayur adalah 1 mangkok sayur segar atau ½ mangkok sayur masak dan 1 porsi buah adalah 1 potongan sedang atau 2 potongan kecil buah atau 1 mangkok buah irisan. Konsumsi buah dan sayur dianggap „cukup‟ apabila asupan buah dan sayur 5 porsi atau lebih per hari. Sedangkan yang dianggap „kurang‟ apabila asupan buah dan sayur kurang dari 5 porsi sehari. Sedangkan di Indonesia menurut rekomendasi Pedoman Gizi Seimbang, UU Kesehatan No. 36 tahun 2009, masyarakat Indonesia dianjurkan mengonsumsi 3-5 porsi sayur yaitu sebanyak 150-200 gram atau 1 ½ - 2 mangkok sayuran sehari sedangkan untuk buah dianjurkan masyarakat mengonsumsi 2-3 porsi buah per hari yaitu sebanyak 200-300 gram atau 2-3 potong porsi sehari berupa papaya atau buah lain Kemenkes, 2014. Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang Sumber Gambar : Kemenkes RI, 2014 Konsumsi buah dan sayur harus cukup, tidak boleh kurang ataupun berlebihan sebab jika kekurangan ataupun kelebihan dapat menimbulkan efek negatif bagi tubuh. Kekurangan buah dan sayur dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat-zat gizi seperti vitamin dan mineral yang bermanfaat dan dibutuhkan tubuh. Sedangkan jika tubuh kelebihan buah dan sayur dapat berakibat membebani kerja ginjal Khomsan, 2003.

B. Remaja

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Menurut WHO 2007, batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Selain itu menurut Story et al., 2002, seseorang dikatakan remaja jika ia berusia 11 sampai 21 tahun. Namun, jika pada saat remaja seseorang tersebut sudah menikah , maka ia tergolong dewasa bukan lagi remaja Efendi dan Makhfudli, 2009. Remaja terbagi menjadi tiga tahap usia. Remaja awal, usia 11 sampai 14 tahun adalah dimana remaja mengalami pubertas dan perubahan kognitif. Selanjutnya remaja tengah, usia 15-17 tahun adalah dimana remaja mengalami peningkatan kemandirian dan melakukan berbagai eksperimen. Kemudian terakhir yaitu remaja akhir, usia 18 sampai 21 tahun adalah dimana remaja mulai membuat keputusannya sendiri Story et al., 2002. Selain itu menurut Yunus 2010, masa remaja diperinci menjadi beberapa masa yaitu: 1. Masa praremaja remaja awal Masa praremaja biasanya berlangsung hanya dalam waktu relative singkat. Masa ini ditandai oleh sifat-sifat negatif pada si remaja sehingga sering kali masa ini disebut masa negatif dengan gejalanya seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pesimistik dan sebagainya. 2. Masa remaja remaja madya Pada masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorongan untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman yang dapat turut merasakan suka dan dukanya. Pada masa ini, sebagai masa mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja-puja sehingga masa ini disebut masa merindu puja. 3. Masa remaja akhir Setelah remaja dapat menentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup dan masuklah individu ke dalam masa dewasa. Masa remaja adalah tahap perkembangan yang penting dalam kehidupan seorang manusia Adisti, 2010. Selain itu, remaja merupakan kelompok yang positif dan produktif karena pada saat remaja seseorang memiliki vitalitas, energi dan semangat yang luar biasa sehingga bisa dikembangkan untuk hal yang positif Surbakti, 2009. Remaja merupakan tahapan seseorang dimana ia berada di antara fase anak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, perilaku, kognitif, biologis dan emosi Efendi dan Makhfudli, 2009. Ada tiga alasan mengapa remaja dikategorikan rentan. Pertama, percepatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energi dan zat gizi yang lebih banyak. Kedua, perubahan gaya hidup dan kebiasaan pangan menuntut penyesuaian masukan energi dan zat gizi. Ketiga, kehamilan, keikutsertaan dalam olahraga, kecanduan alkhohol dan obat, meningkatkan kebutuhan energi dan zat gizi Arisman, 2009.

C. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Pada Remaja Berdasarkan penelitian-penelitian kuantitatif terdahulu terkait konsumsi buah dan sayur ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan teori Ramussen et al.,2006 diketahui bahwa karakteristik individu dan lingkungan memiliki hubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada anak dan remaja. Faktor karakteristik individu yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur meliputi umur, jenis kelamin dan kesukaanpreferensi. Sedangkan faktor lingkungan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur meliputi uang jajan, latar belakang budaya, ketersediaan buah dan sayur di rumah dan pengaruh orangtua. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi buah dan sayur yang dikelompokkan berdasarkan faktor karakteristik individu dan faktor lingkungan:

1. Karakteristik Individu

a Umur Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan dan kecukupan gizi individu Wulansari, 2009. Kebiasaan makan yang diperoleh semasa remaja akan berdampak pada kesehatan dalam fase kehidupan selanjutnya, setelah dewasa dan berusia lanjut Arisman, 2009. Kebutuhan remaja terkait konsumsi buah dan sayur sebaiknya tercukupi, karena buah dan sayur sangat penting sebagai sumber vitamin dan mineral serta penetral kadar kolesterol darah terutama yang berasal dari pangan hewani. Dengan konsumsi buah dan sayur, kadar kolesterol dapat terkontrol. Berdasarkan buku Studi Diet Total Survei Konsumsi Makanan Individu Indonesia tahun 2014 ditemukan bahwa rata-rata konsumsi buah dan sayur pada kelompok umur remaja hanya sebesar 25,2 dan 45,8 gram per orang per hari, angka tersebut masih jauh dari anjuran rekomendasi Pedoman Gizi Seimbang, UU Kesehatan No. 36 tahun 2009, masyarakat Indonesia dianjurkan mengonsumsi