Ketersediaan Buah dan Sayur di rumah Pengaruh Orangtua

Berdasarkan tabel 5.12 hasil analisis hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku konsumsi buah dan sayur menunjukkan bahwa dari 74 siswa yang berjenis kelamin laki-laki terdapat 65 siswa 87,8 yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang. Dari 71 siswa yang berjenis kelamin perempuan terdapat 71 siswa 78,0 yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,149 artinya pada α= 5 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

b. Hubungan antara KesukaanPreferensi Terhadap Buah dan Sayur

dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur Hasil analisis bivariat antara kesukaanpreferensi terhadap buah dan sayur dengan perilaku konsumsi buah dan sayur siswa SMPN 127 Jakarta Barat dapat dilihat pada tabel 5.13 berikut ini: Tabel 5.13 Analisis Hubungan antara Kesukaanpreferensi Terhadap buah dan Sayur dengan Perilaku Konsumsi Buah Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015 Kesukaanpreferensi Terhadap buah dan Sayur Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur Total P value Kurang Cukup n n N 0,999 Tidak Suka 31 83,8 6 16,2 37 100 Suka 105 82,0 23 18,0 128 100 Berdasarkan tabel 5.13 hasil analisis hubungan antara kesukaanpreferensi terhadap buah dan sayur dengan perilaku konsumsi buah dan sayur menunjukkan bahwa dari 37 siswa yang tidak memiliki kesukaanpreferensi terhadap buah dan sayur terdapat 31 siswa 83,8 yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang. Dari 128 siswa yang memiliki kesukaanpreferensi terhadap buah dan sayur terdapat 105 siswa 82,0 yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,999 artinya pada α= 5 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kesukaanpreferensi terhadap buah dan sayur dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

3. Hubungan antara Faktor Lingkungan Uang Jajan, Ketersediaan Buah dan