C. Hipotesis
1. Ada  hubungan  antara  niat  yang  dipengaruhi  oleh  sikap,  norma  subjektif  dan
pengendalian dalam berperilaku dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015.
2. Ada  hubungan  antara  faktor  karakteristik  individu  jenis  kelamin  dan
kesukaanpreferensi  terhadap  buah  dan  sayur  dengan  perilaku  konsumsi  buah dan sayur pada siswa kelas VIII dan IX di SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015.
3. Ada hubungan antara faktor lingkungan uang jajan, ketersediaan buah dan sayur
dirumah dan pengaruh orangtua dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa kelas VIII dan IX di SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015.
56
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional, yaitu suatu metode pengumpulan data yang diambil pada waktu
yang bersamaan. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengumpulan data terhadap variabel dependen  dan  independen.  Variabel  dependen  dalam  penelitian  ini  yaitu  perilaku
konsumsi  buah  dan  sayur  serta  variabel  independen  yang  terdiri  dari  niat,  faktor karakteristik  individu  jenis  kelamin  dan  kesukaanpreferensi  terhadap  buah  dan  sayur
dan  faktor  lingkungan  uang  jajan,  ketersediaan  buah  dan  sayur  di  rumah  dan  pengaruh orangtua.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 127 Jakarta Barat yang terletak di jalan raya kebon jeruk no. 126A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dan berlangsung pada bulan Mei
sampai September 2015.
C. Populasi dan Sampel  Penelitian
Populasi  dari  penelitian  ini  adalah  seluruh  siswa  dan  siswi  SMP  Negeri  127 Jakarta Barat kelas VIII dan IX pada tahun ajaran 20152016 yang berjumlah 486 orang.
Sedangkan  yang  dijadikan  sampel  dalam  penelitian  ini  adalah  siswa  dan  siswi  di  SMP Negeri 127 Jakarta Barat yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
57
A. Siswa  dan  siswi  kelas  VIII  dan  IX  SMP  Negeri  127  Jakarta  Barat.  Untuk  siswa
dan siswi kelas VII tidak dijadikan sampel pada penelitian ini karena pada saat studi pendahuluan siswa dan siswi kelas VII belum menjadi siswa di SMP Negeri 127.
B. Berstatus sebagai siswa aktif SMP Negeri 127 Jakarta Barat.
C. Hadir saat penelitian dilakukan.
Besar  sampel  yang  dibutuhkan  dihitung  dengan  menggunakan  rumus  pengujian hipotesis  untuk  dua  proporsi  populasi  atau  2-tailed  Ariawan,  1998,  yaitu  sebagai
berikut: [Z -
α⁄ √2P1-P+Z ₋
ᵝ
√P 1-P +P
2
1-P
2
]
2
n = P
- P
2 2
Keterangan : n
: Jumlah sampel minimal yang diperlukan Z -
α⁄   : Derajat kepercayaan 95  = 1,96 Z
₋
b :
Kekuatan uji 80  Z = 0,84 P
: Rata-rata proporsi pada populasi P
: P  - P
2
2 = 0,21 P
:  Proporsi  populasi  terhadap  konsumsi  buah  dan  sayur  +  dengan kesukaanpreferensi terhadap buah dan sayur +
P
2
:  Proporsi  populasi  terhadap  konsumsi  buah  dan  sayur  +  dengan kesukaanpreferensi terhadap buah dan sayur -
58
Tabel 4.1 Perhitungan Besar Sampel Minimum
Variabel Independen
P1 P2
P value N
Sumber
Kebiasaan orangtua 0.838
0.609 0.016
57 Lestari, 2013
Sikap 0.601
0.250 0.030
74 Farisa, 2012
Perilaku orangtua 0.615
0.365 0.002
62 Melinda, 2013
Ketersediaan buah dan sayur
0.279 0.850
0.010 11
Fibrihirzani, 2012
Preferensi 0.627
0.420 0.025
75 Annur, 2014
Niat 0.604
0.380 0.001
65 Knai et al., 2006
Jenis Kelamin 0.498
0.502 0.000
58 Farida, 2010
Berdasarkan  hasil  perhitungan  besar  sampel  minimum  didapatkan  hasil  untuk besar sampel sebanyak 75 orang. Namun, karena uji yang digunakan adalah uji beda dua
proporsi,  maka  besar  sampel  dikalikan  2  sehingga  didapatkan  besar  sampel  minimum untuk penelitian ini adalah 150 orang. Untuk mengantisipasi adanya sampel yang kurang
atau  hilang  maka  jumlah  sampel  ditambah  10  sehingga  total  sampel  yang  diambil dalam penelitian ini yaitu 165 orang.
Teknik  pengambilan  sampel  dilakukan  secara  proporsional  random  sampling. Jenis  ini  merupakan  penentuan  populasi  yang  terbagi  menjadi  beberapa  kelompok,
namun  tidak  ada  strata  atau  jenjang  di  dalamnya,  tidak  ada  satu  kelompok  lebih  tinggi dari kelompok lainnya.  Teknik ini menggunakan daftar nama siswa absensi kelas VIII
dan  IX  di  SMP  Negeri  127  Jakarta  Barat  yang  kemudian  pemilihan  sampel  dihitung sesuai jumlah populasi proporsi di setiap kelas. Untuk menghitung  pembagian jumlah
proporsi di setiap kelas digunakan rumus sebagai berikut: