Kebiasaan anggota keluarga mengonsumsi nutrisi terutama pada anak sangat erat kaitannya dengan kebiasaan orang tua. Hal tersebut
dikarenakan perilaku orang dewasa dalam mengonsumsi buah dan sayur akan mendorong anak-anaknya melakukan hal yang sama. Menurut Feist
Feist 2008 dalam Dewi 2013, terjadi proses modeling anak terhadap perilaku makan buah dan sayuran orang tua yang juga negatif. Selain itu,
menurut Bourdeuhuij et al., 2008 dalam Melinda 2013, remaja yang memiliki orangtua dengan gaya otoriter yang mendukung anaknya untuk
mengonsumsi makanan sehat berdampak positif terhadap konsumsi buah pada remaja.
Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke dewasa akan tetapi kenyataannya remaja masih sangat bergantung pada keluarga
khususnya orangtua. Remaja awal seperti pelajar SMP akan mengamati perilaku orangtua yang merupakan orang yang paling dekat dan paling
sering ditemui sepanjang waktu. Orangtua yang memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur maka otomatis sang
anak pun juga akan terbiasa mengonsumsi buah dan sayur. Oleh karena nya, diharapkan para orangtua memiliki perilaku mengonsumsi buah dan
sayur baik dan memberikan pengaruh positif baik kepada anak dan anggota keluarga lainnya dengan cara memberikan sanksi apabila anak
dan anggota keluarga lainnya tidak mengonsumsi buah dan sayur. Hal itu dilakukan agar anak memiliki perilaku mengonsumsi buah dan sayur baik
setiap harinya.
114
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa Kelas VIII dan IX
di SMPN 127 Jakarta Barat dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Lebih banyak siswa yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang 82,4
dibandingkan dengan siswa yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya cukup 17,6.
2. Lebih banyak siswa yang tidak ada atau tidak memiliki niat untuk mengonsumsi buah dan sayur 54,5 dibandingkan siswa yang ada atau memiliki niat untuk
mengonsumsi buah dan sayur 45,5. 3. Lebih banyak siswa dengan jenis kelamin laki-laki 44,8 dibandingkan siswa
dengan jenis kelamin perempuan 55,2 dan lebih banyak siswa yang tidak memiliki kesukaanpreferensi terhadap buah dan sayur 22,4 dibandingkan siswa
yang memiliki kesukaanpreferensi terhadap buah dan sayur 77,6. 4. Rata-rata uang jajan siswa sebesar Rp 18.500, nilai tengah uang jajan siswa sebesar
Rp 16.000 sedangkan nominal uang jajan terkecil dan terbesar siswa untuk membeli jajanan baik minuman dan makanan diluar uang transportasi per hari adalah Rp 2.000
dan Rp 100.000; lebih banyak siswa yang memiliki ketersediaan buah dan sayur di rumah tidak tersedia 54,5 dibandingkan siswa yang memiliki ketersediaan buah
dan sayur di rumah tersedia 45,5 dan lebih banyak siswa yang memiliki pengaruh
orangtua kurang baik 52,1 dibandingkan siswa yang memiliki pengaruh orangtua baik 47,9.
5. Ada hubungan antara niat mengonsumsi buah dan sayur dengan perilaku konsumsi buah dan sayur p value = 0,000.
6. Tidak ada hubungan antara faktor karakteristik individu jenis kelamin dan kesukaanpreferensi erhadap buah dan sayur dengan perilaku konsumsi buah dan
sayur. 7. Tidak ada hubungan antara faktor lingkungan uang jajan, ketersediaan buah dan
sayur di rumah dan pengaruh orangtua dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.
B. Saran
1. Bagi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Membuat penyuluhan yang rutin untuk menumbuhkan motivasi konsumsi buah
dan sayur yang benar kepada siswa dan merubah perilaku konsumsinya sesuai pedoman gizi seimbang .
2. Bagi SMPN 127 Jakarta Barat Terlibat dalam kegiatan penyuluhan gizi terhadap siswai terkait pentingnya
mengonsumsi buah dan sayur bagi pertumbuhan remaja serta dengan menetapkan program makan buah dan sayur pada mata pelajaran kesehatan jasmani dan olahraga
secara terkontrol. 3. Bagi Peneliti Lain
Diharapkan dapat meneliti variabel lain yang belum diteliti pada penelitian ini seperti: pengetahuan terhadap buah dan sayur dan citra diri.
116
DAFTAR PUSTAKA
Achmat, Zakaria. 2010. Theory of Planned Behavior, Masikah Relevan?. Diakses pada 12 Februari 2015 dari
http:Theory-of-Planned-Behavior-masikah-relevan1.pdf Adisti, Prisna. 2010. Personality Plus for Teens. Yogyakarta : Pustaka Grhatama Anggota
Ikapi Ajzen, Icek dan Fishbein1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and
Human Decision Processes, 502, 197-211. University of Massachusetts at Amherst. Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality and Behavior Second Edition.New York: McGraw
Hill Ajzen, Icek. 2006. Theory of Planned Behavior . Diakses pada 29 April 2015 dari
http:people.umass.eduaizentpb.html Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
__________. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Annur, Dela Rahmadia. 2014. Hubungan Faktor Indvidu dan Lingkungan dengan Konsumsi Buah dan Sayur Pada Siswa SMPN 19 Jakarta Tahun 2014. Depok: Skripsi Gizi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Anzarkusuma, dkk. 2014. Status Gizi Berdasarkan Pola Makan Anak Sekolah Dasar di
Kecamatan Rajeg Tangerang. Indonesian Journal of Human Nutrition, Desember 2014, Vol. 1 No.2 : 135
– 148
Ariawan, Iwan. 1998. Besar dan Metode Sampel Pada Penelitian Kesehatan. Depok: JurusanBiostatistik dan Kependudukan FKM UI
Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC __________. 2009. Gizi Dalam Daur Kehidupan, Edisi 2. Jakarta: ECG
Astawan, Made. 2008. Sehat dengan Sayuran : Panduan Lengkap Menjaga Kesehatan dengan Sayuran. Jakarta : Dian Rakyat
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2009. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi DKI Jakarta Thaun 2007. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI Bahria. 2009. Hubungan antara Pengetahuan Gizi, Kesukaan dan Faktor Lain dengan
Konsumsi Sayur dan Buah pada Remaja di 4 SMA di Jakarta Tahun 2009. .Depok: Skripsi Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia Balitbangkes, 2014. Buku Studi Diet Total-Survei Konsumsi Makanan Individu Indonesia 2014.
Indonesia: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Baz, Murat. Kiziltan, Gul. 2007. Relations Among Weight Control Behaviors and eating Attitudes, Social Pshyque Anxiety, and Fruit and Vegetable Consumption in Turkish
Adolescents. Adolescence, 42, 165, 167