66
responden memiliki kesukaanpreferensi kurang baik terhadap buah dan sayur.
Faktor Lingkungan: o
Uang jajan: data uang jajan didapat melalui identitas responden dalam kuesioner.
o Ketersediaan buah dan sayur di rumah: ketersediaan buah dan
sayur di rumah, terdiri dari 6 pertanyaan dan masing-masing diberi 5 pilihan jawaban dengan setiap pilihan jawaban memiliki
poin masing- masing yaitu untuk pilihan selalu diberi poin “5”,
sering diberi poin “4”, kadang-kadang diberi poin “3”, jarang diberi poin “2”, dan tidak pernah diberi poin “1”. Cut off point
yang digunakan untuk menentukan responden memiliki
ketersediaan buah dan sayur di rumah tersedia atau tidak tersedia adalah nilai mean. Poin dari tiap pertanyaan akan dijumlahkan dan
diukur menggunakan nilai mean dari poin kuesioner tersebut. Apabila ≥ nilai mean 21,15 maka dikatakan ketersediaan buah
dan sayur di tersedia dan diberi kode “1”. Sedangkan jika nilai
mean 21,15 maka ketersediaan buah dan sayur di rumah tidak tersedia
dan diberi kode “0”. o
Pengaruh orangtua: pengaruh orangtua, terdiri dari 6 pertanyaan dan masing-masing diberi 5 pilihan jawaban dengan setiap pilihan
jawaban memiliki poin masing-masing yaitu untuk pilihan selalu diberi poin “5”, sering diberi poin “4”, kadang-kadang diberi poin
67
“3”, jarang diberi poin “2”, dan tidak pernah diberi poin “1”. Cut off point yang digunakan untuk menentukan responden memiliki
pengaruh orangtua yang baik atau kurang baik terhadap konsumsi buah dan sayur adalah nilai mean. Poin dari tiap pertanyaan akan
dijumlahkan dan diukur menggunakan mean dari poin kuesioner tersebut. Apabila ≥ nilai mean 22,28 maka dikatakan pengaruh
orang tua terhadap konsumsi buah dan sayur baik dan diberi kode “1”. Sedangkan jika jumlah mean 22,28 maka pengaruh orang
tua terhadap konsumsi buah dan sayur kurang baik dan diberi kode “0”.
2. Penyuntingan data
data editing
Data yang telah dikumpulkan melalui lembar FFQ dan kuesioner, dikoreksi, diperiksa dan diseleksi kelengkapannya terlebih dahulu seperti
kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian dan konsistensi pengisian. Tahap ini dilaksanakan saat masih di lapangan lokasi penelitian dengan memastikan
bahwa setiap pertanyaan telah terisi lengkap, jelas dan konsisten.
3. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan tahap sebagai berikut: a.
Data Konsumsi Buah dan Sayur Jumlah porsi harian responden untuk mengonsumsi buah dan sayur
diperoleh dari perhitungan Food Frequency Questionnaire FFQ selama seminggu terakhir. Berbagai jenis buah dan sayur yang dikonsumsi
68
selanjutnya diolah menggunakan Microsoft excel sehingga dapat diketahui rata-rata porsi konsumsi buah dan sayur dalam sehari.
b. Data Faktor Karakteristik Individu jenis kelamin dan preferensikesukaan
terhadap buah dan sayur dan data Faktor Lingkungan ketersediaan buah dan sayur di rumah dan pengaruh orang tua.
Data dalam
faktor karakteristik
individu jenis
kelamin dan
preferensikesukaan terhadap buah dan sayur dan data faktor lingkungan ketersediaan buah dan sayur di rumah dan pengaruh orang tua, diolah
dengan pemberian skor atau langsung diberi kode karena bersifat kategorik. Sedangkan untuk data uang jajan diolah berdasarkan data nominal uang
jajan responden atau bersifat numerik. Penjelasan pengkodean secara lengkap sudah dijelaskan di bagian mengkode data data coding.
4. Membuat struktur data
data structure
Pertanyaan dalam kuesioner dijadikan template menggunakan perangkat statistik dan program statistik untuk memudahkan memasukkan data.
5. Memasukkan data
data entry
Dalam tahap ini dilakukan proses memasukkan data berupa kode jawaban ke dalam kolom template yang sudah dibuat sebelumnya. Pada tahap ini
diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan pada saat memasukkan data atau double entry.
6. Pembersihan data
data cleaning
Dilakukan pengecekkan kembali data yang telah dimasukkan untuk memastikan data tidak ada yang salah baik dalam memberi kode atau kesalahan
69
pengetikan dan kemungkinan kesalahan lainnya yang masih terjadi, sehingga data tersebut dapat dianalisis.
F. Uji Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini terdiri lembar Food Frequency Questionnaire FFQ dari kuesioner. FFQ digunakan untuk mencari tahu variabel dependen sedangkan
kuesioner digunakan untuk mencari tahu variabel independen. Uji coba instrumen dilakukan kepada 20 siswai di SMPN 229 Jakarta Barat. Sekolah tersebut merupakan
salah satu Sekolah Menengah Pertama yang lokasinya berdekatan dengan lokasi penelitian yaitu SMPN 127 Jakarta Barat. Oleh karenanya, diharapkan siswai SMPN
229 memiliki karakteristik yang hampir sama dengan siswai SMPN 127 Jakarta Barat. Pada penelitian ini dilakukan dua tahap uji instrumen penelitian, yaitu:
1. Uji Validitas
Uji instrument validitas dilakukan agar diketahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan instrumen yang digunakan tepat dan sesuai dengan fungsinya
Azwar, 2003. Pada penelitian ini, ada dua uji validitas yang digunakan, yaitu uji validitas empiris atau kriteria dan uji validitas konsruk. Uji validitas empiris
atau kriteria diperoleh melalui uji coba tes kepada responden yang setara dengan responden yang akan dievaluasi atau diteliti Matondang, 2009. Pada penelitian
ini, lembar FFQ dan kuesioner dengan variabel jenis kelamin dan uang jajan tidak dilakukan uji validitas dengan menggunakan program statistik tetapi
dilakukan uji validitas empiris atau kriteria, jika siswa dari SMPN 229 Jakarta Barat bisa menjawab pertanyaan jenis kelamin dan uang jajan dengan benar dan
mudah atau tidak mengalami kebingungan maka dapat dinyatakan lulus uji
70
validitas empiris, sehingga lembar FFQ dan pertanyaan kuesioner pada variabel jenis kelamin serta uang jajan dapat dengan mudah dan dipakai pada tempat
penelitian. Alasan dilakukannya uji coba validitas empiris dan tidak dilakukan uji validitas jenis lain dikarenakan bentuk pertanyaan dalam FFQ dan kuesioner
untuk kedua variabel jenis kelamin dan uang jajan bersifat terbuka. Kuesioner yang perlu dilakukan validasi dengan cara uji validasi konstruk
atau menggunakan program statistik terdiri dari variabel kesukaanpreferensi terhadap buah dan sayur, pengaruh orangtua, ketersediaan buah dan sayur
dirumah dan niat mengonsumsi buah dan sayur. Validitas konstruk adalah validitas yang mempermasalahkan seberapa jauh butir-butir tes mampu
mengukur apa yang benar-benar hendak diukur sesuai konsep khusus atau definisi konsepsual yang telah ditetapkan Matondang, 2009.
Uji validitas konstruk pada variabel kesukaanpreferensi terhadap buah dan sayur, pengaruh orangtua, ketersediaan buah dan sayur dirumah dan niat
mengonsumsi buah dan sayur menggunakan program statistik. Nilai r tabel pada penelitian ini dicari dengan melihat r tabel untuk kasus sebanyak 20 N of cases
maka diperoleh df = 20-2 = 18. Dengan tingkat signifikansi 5 maka didapat nilai r tabel sebesar 0,3783. Hasil uji validitas kuesioner dapat dilihat pada tabel
4.3 berikut ini: