Tujuan Umum Tujuan Khusus

13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsumsi Buah dan Sayur

Konsumsi adalah pemakaian barang hasil produksi bahan pakaian, makanan, dsb, barang-barang yang langsung memenuhi keperluan hidup kita KBBI, 2010. Konsumsi sayuran dan buah-buahan berarti memakai hasil produksi yang berupa sayuran atau buah-buahan guna memenuhi keperluan hidup. Sayuran dan buah-buahan sering dikelompokkan dalam komoditi hortikultural, komoditi tersebut relatif kaya akan berbagai zat gizi, serta rendah dalam energi tetapi tinggi kadar seratnya, mineral dan vitamin. Karena alasan tersebut komoditi tersebut merupakan komponen yang sangat berguna, dalam tercapainya keseimbangan pangan dan gizi masyarakat Winarno, 2002. Disamping itu, sedemikian jauh belum dapat diungkapkan secara pasti hubungan antara dosis dan respon konsumsi serat dan penyakit, nampaknya ada kepastian yang konsisten dalam kenyataan bahwa sayuran dan buah-buahan memiliki peranan penting sebagai pelindung dalam pencegahan terjadinya dan pertumbuhan kanker. Masih belum jelas apakah pengaruhnya terhadap terjadinya kanker berdasarkan adanya peran zat gizi seperti misalnya vitamin E, vitamin C dan beta karoten yang terlibat dalam meredam radikal bebas dalam tubuh atau ada komponen lain dari komoditi holtikultura tersebut yang emang benar-benar memiliki efek yang kuat terhadap pencegahan kanker. Data yang tersedia menyatakan bahwa energi yang tersedia dari sumber sayuran dan buah- buahan setara dengan 200goranghari atau sekitar 4,5 dari total suplai energi dianggap cukup Winarno 2002.

1. Penilaian Perilaku Konsumsi

Penilaian konsumsi makanan adalah salah satu metode yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok. Akan tetapi hasil penilaian konsumsi makanan hanya dapat digunakan sebagai bukti awal akan kemungkinan terjadinya kekurangan gizi pada seseorang. Hal ini karena penilaian konsumsi tidak dapat menentukan status gizi seseorang atau masyarakat secara langsung. Menurut Gibson 2005, secara umum penilaian konsumsi dapat mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga bahkan perorangan serta faktor- faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan tersebut. Penilaian konsumsi dapat dibagi menjadi dua jenis metode, metode kualitatif dan kuantitatif. Selain bisa dibagi berdasarkan metode kuantitatif dan kualitatif, penilaian konsumsi bisa dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu tingkat nasional, rumah tangga dan individu. Berikut beberapa metode penilaian konsumsi secara kuantitatif untuk tingkat individu. Menurut Gibson 2005, penilaian konsumsi makanan seseorang dibagi menjadi beberapa metode, diantaranya : a Metode Food Recall 24 jam Prinsip dari metode recall 24 jam dilakukan dengan mencatat jenis