Berat Jenis Specific Gravity.

11 Perlu dicatat disini bahwa yang dimaksud dengan berat jenis adalah berat jenis keseluruhan minyak mentah tersebut, jadi semua fraksi. Selain itu berat jenis minyak bumi tentu juga tergantung pada temperatur, lebih tinggi temperatur makin rendah berat jenisnya. Tabel : 1 - 2 Contoh Specifikasi Crude Oil. Origin Crude Loading Port o API Sulfur wt Pour Point o C Indonesia Saudi Arabia Iran Iraq Brunei Malaysia Mexico Venezuela Minas Attaka Arabian Light Arabian Heavy Iranian Light Basrah Light Seria Labuan Isthmus Merey 18 Dumai Santan Ras Tanura Ras Tanura Kharg Island Khor Al Amaya Seria Labuan Salina Cruz Puertola Cruz 34,5 43 34 27 34 35 36 33 34 18 0,08 0,06 1,72 2,70 1,45 2,17 0,07 0,06 1,54 2,3 + 32,5 - 75 - 15 - 20 - 27,5 - 32,5 + 10 + 12 _ 35 - 15

b. Viscositas Viscosity.

Kualitas lain dari pada minyak bumi adalah viskositasnya. Viskositas adalah daya hambatan yang dilakukan oleh cairan jika suatu benda berputar dalam 12 cairan tersebut, satuan viskositas ialah sentipoise. Kadang-kadang viskositas dinyatakan dalam waktu yang diperlukan oleh suatu berat minyak bumi untuk mengalir didalam suatu pipa kapiler, sehingga viskositasnya dikenal dalam viskositas kinematik. Jenis Berat Dinamik Viskositas Kinematik Viskositas  Pada umumnya makin tingi derajat API atau makin ringan minyak bumi tersebut, makin kecil viskositasnya dan berlaku sebaliknya.

c. Titik Nyala Flash Point.

Titik nyala adalah suatu titik dimana pada temperatur terendah minyak bumi cukup uap untuk menyambar suatu percikan api sehingga terjadi pembakaran sesaat. Makin tinggi gravity API nya titik didihnya makin rendah, maka jelaslah flash point juga makin rendah dan mudah dapat terbakar karena percikan api. Flash point mempunyai arti sangat penting, makin rendah tentu makin mudah terbakar, sebaliknya makin tinggi flash point mengurangi kemungkinan terbakarnya minyak bumi. Warna. Minyak bumi juga memperlihatkan berbagai macam warna yang sangat berbeda. Minyak bumi tidak selalu berwarna hitam, adakalanya malah tidak berwarna sama sekali. Pada umumnya warna itu berhubungan dengan berat jenisnya. Kalau berat jenisnya tinggi, warna jadi hijau kehitam-hitaman, sedangkan kalau berat jenis rendah warna coklat kehitam-hitaman. Warna ini disebabkan karena berbagai pengotoran, misalnya oksidasi senyawa hidrokarbon, karena senyawa hidrokarbon sendiri tidak memperlihatkan warna tertentu. Fluoresensi.