Bagian-Bagian Unit Light End.

85 Process yang dipakai adalah Absorbtion dan Pressure Distillation sehingga untuk melaksanakan proses diperlukan tekanan lebih dari 1 atmosphere. Perhitungan- perhitungan dan teori tentang distillation bertekanan dan Absorbsi dipakai untuk desain dari light end fractionation unit disamping juga dipakai untuk analisa performance dari light end fractionation unit. Suatu Light End Fractination Unit umumnya terdiri dari : a. Gas compression unit. b. Absorber kolom Absorber buthimer column. c. Depropanizer column. d. Debuthanizer column. e. Stripper column. a. Gas Compression Unit. Bagian unit ini menekan light end gas untuk mendapatkan tekanan tinggi yang diperlukan dalam proses Absorbsi dan Distilasi. Gas compression unit umumnya terdiri dari : 1. Suction Compressor Knock Out Drum suction liquid trap, yang berfungsi memisahkan heavy light end liquid yang terbawa didalam light end gas. Equipment ini berupa cylinder vertikal, liquid harus dipisahkan untuk mencegah carry over liquid ke silinder compressorcasing compressor yang dapat memecahkan compressor pada waktu compressi liquid. 2. Liquid evaporator. Liquid evaporator berfungsi menguapkan liquid yang masih terbawa oleh gas dari liquid trap yang masuk compressor. Equipment ini berupa shelltube exchanger dengan steam sebagai medium pemanas atau berupa spiral coil heater. 3. Kompressor. 86 Kompressor berfungsi menekan gas sampai tekanan yang diperlukan. Umumnya dipakai compressor reciprocating ataupun compressor centrifugal. Driver compressor dapat berupa : motor listrik, gas engine dan gas turbine. 4. Gas after coolerComprimate cooler. Bagian unit ini berfungsi mendinginkan gas yang telah ditekan agar dapat dipisahkan lebih lanjut. 5. Comprimate Accumulator. Menampung cairan yang terjadi dan dipisahkan dengan gas setelah pendinginan pada comprimate cooler. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa gas compression unit berfungsi persiapan untuk memisahkan light end menjadi fraksi-fraksinya. b. Absorbtion Kolom. Unit ini memisahkan ethane dan yang lebih ringan dengan propane dan yang lebih berat, dengan mempergunakan proses absorbsi. Dari kolom ini dihasilkan campuran ethane + methane sebagai refinery fuel gas dan campuran propane + yang lebih berat untuk dipisahkan lebih lanjut. Ada 2 macam type Absorbtion system : 1. System Absorbsi bertekanan tinggi : 20 – 22 kgcm 2 . Dengan system ini tak memerlukan pompa untuk transfer ke coloumn pengolahan berikutnya. 2. System bertekanan biasa : 4 – 6 kgcm 2 Sebaliknya dari system pertama, diperlukan pompa transfer untuk melanjutkan proses ke kolom berikutnya. 87 Absorbtion column system umumnya terdiri dari : 1. Absorber kolom. Dipakai tray column : buble tray type merupakan bagian utama untuk medium contact antara Absorbent dan gas yang diproses dalam proses absorbsi. 2. Reboiler Reboiler berfungsi mengatur suhu bottom absorber agar fraksi ringan yang terbawa ke bottom product dapat diuapkan. 3. Lean Oil System Yang berfungsi memompakan absorbent kedalam absorber column terdiri dari : - Lean oil storage tank - Lean oil cooler - Lean oil pump. c. Depropanizer Column. Unit ini berfungsi memisahkan propane-propylene dengan butane dan yang lebih berat C 4 + . Dari kolom ini dihasilkan propane propylene sebagai top produk dan butane + yang lebih berat sebagai bottom produk untuk diolah lebih lanjut didalam Debutanizer column. Depropanizer column terdiri dari : 1. Fractionating Column. 88 Aparat ini berfungsi untuk medium contact yang berupa bubble cap tray column agar terjadi pemisahan antara propanepropylene dengan bagian yang lebih berat. 2. Reboiler. 3. Condensor. 4. Reflux Accumulator 5. Reflux pump. d. Debuthanizer. Bagian ini berfungsi memisahkan butanebuthylene sebagai top product dengan bagian yang lebih berat pada bottomnya yang merupakan fraksi mogas component dengan FBP 100 o C serta pentane, hexane, heptane dan oktan + lean oil. Debuthanizer system terdiri dari : 1. Fractionating column. 2. Reboiler. 3. Condensor. 4. Reflux Accumulator. 5. Reflux pump. e. Stripper. Bagian ini memisahkan Lean Oil dengan tops. Seperti halnya dengan Depropanizer, Debuthanizer maka stripper system terdiri dari : 1. Fractionating column. 89 2. Reboiler. 3. Condensor. 4. Reflux Accumulator. 5. Reflux pump. 6. Bottom cooler.

2. Variabel Proses.

Variable operasi dan pengaruhnya terhadap kualitas produk. Dalam light fractination process, variable operasi yang mempengaruhi kualitas produk performance unit adalah sebagai berikut : a. Absorber Kolom. 1. Suhu absorbsi suhu top absorbsi. Makin rendah suhu absorbsi makin baik absorbsinya. Suhu yang rendah dapat dicapai dengan mendinginkan lean oil dan gas serta mempertinggi rate lean oil. 2. Suhu Bottom Absorber. Suhu bottom harus cukup tinggi untuk menguapkan kembali fraksi ringan methane dan ethane yang terbawa kedalam bottom. 3. Tekanan. Makin tinggi tekanan absorbsi makin baik. Untuk suatu system absorbsi biasanya tekanan dibuat konstant dengan pressure controller. 4. Lean Oil Absorbent. 5. Rate. Makin tinggi rate lean oil makin baik absorbsi, tetapi rate ini dibatasi oleh floading capacity dari absorber column. 6. Macam Absorbent. 90 Absorbent yang sesuai untuk absorbsi propane + yang lebih berat adalah : fraksi naphtha – kerosine yang mempunyai berat molekul 190 – 200. Macam hydrocarbon yang terdapat didalam lean oil mempengaruhi besar absorbtion factor. Aromatic dan olefine mempunyai faktor absorbsi yang lebih tinggi dari pada senyawa paraffine. b. Depropanizer, Debhutanizer dan Stripper Column. Sebagai fractionation system lainnya maka variable operasinya adalah : 1. Reflux ratio. 2. Suhu Top 3. Suhu Bottom

3. Typical Data Light End Fractionating Unit.

Agar didapatkan product Light End cair yang stabil maka suhu penyimpanan adalah suhu atmosphere ambient. Tekanan yang diperlukan untuk mendapatkan phase cair dari light end product pada suhu ambient adalah tekanan tinggi antara 6 - 20 kgcm 2 . Tabel : 3 - 2 Kondisi Operasi Kondisi Operasi Suhu o C Tekanan kgcm 2 g MGC : Suction compressor Discharge compressor before cooler Absorber Column : Feed 35 80 30 35 0,15 22 22,0