Tekanan. Pengaruh Kondisi Cracking.
e. Recycle ratio.
Untuk pengaturan hasil yang didapat khususnya untuk mempertinggi hasil gasoline, proses cracking biasanya dilengkapi dengan sistim recycle. Pengertian recycling disini setelah terlebih dahulu didinginkan dibawah temperatur reaksi cracking. Derajat recycling biasanya dinamakan recycle ratio yaitu perbandingan antara jumlah feed ke furnace dikurangi fresh feed dibandingkan terhadap fresh feed nya. Total feed to furnace – fresh feed Recycle Ratio = Fresh Feed Recycle ratio dapat dikontrol dengan mengubah kondisi operasi atau mengeluarkan sebagian dari recycle product. Dengan memilih recycle ratio yang tepat, crack per pass melalui furnace akan dapat dikontrol untuk sesuatu yang tertentu. Persamaan ini hanya dapat dipakai dalam proses cracking dengan mengumpamakan X = jumlah gas dan gasoline yang terjadi, dan A-X jumlah cracked residue. Tentu saja hubungan ini hanya bersifat perkiraan, karena gas dan gasoline hanyalah sebagian dari hasil-hasil cracking. Pengaruh hasil gasoline sendiri atas waktu cracking tergantung juga pada feed stock yang dicraked Sementara itu secara sederhana pengaruh waktu dalam cracking dapat disimpulkan pula : makin lama waktu yang diberikan untuk pemecahan, maka makin sedikit hasil gasoline yang didapat sementara hasil Tar dan coke akan bertambah. Hal ini terjadi karena setelah terjadi pemecahan, maka akan bertambah. Hal ini terjadi karena setelah terjadi pemecahan, maka akan terjadi pula polymerisasi antara senyawa-senyawa tidak jenuh secara simultan.3. Panas Reaksi.
173 Sekalipun reaksi dekomposisi adalah suatu reaksi yang indothermis tetapi panas keseluruhan yang diperlukan dalam proses cracking akan dikurangi dengan terjadinya reaksi polymerisasi dan kondensasi. Hanya kiranya dapat dimaklumi, dikarenakan terjadinya mekanisme reaksi yang sangat komplek disamping juga karena reaksi dapat berlangsung dalam kondisi yang berbeda-beda, maka adalah tidak mungkin untuk menetapkan suatu harga panas cracking yang tertentu. Tergantung dari variable operasinya yang ada besarnya panas cracking dalam proses cracking secara komersial, akan berkisar antara 250 – 400 kg calkg 450 – 720 BTU lb cracked gasoline yang dihasilkan.4. Variable Operasi.
Pengaruh variable-variable pengolahan terhadap produk ataupun konversi dapat diichtisarkan didalam tabel berikut. Biasanya thermal cracking beroperasi untuk mendapatkan konversi antara 40 – 50 liquid volume dari feed yang diolah. Temperatur perengkahan adalah 875 – 975 o F dengan tekanan antara 400 – 1000 psig. Tetapi tergantung dari keadaan dan umur alat-alatnya maka kondisi diatas dapat juga menjadi lebih rendah. Tabel : 9 - 2 Variable Operasi Kenaikan dari Konversi Produk Naphtha Temperatur Tekanan Waktu perengkahan Parafine dalam feed Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik5. Faktor-faktor Lain.
Parts
» Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Berat Jenis Specific Gravity.
» Viscositas Viscosity. Sifat-Sifat Fisika Minyak Bumi.
» Belerang Sulphur. Nitrogen Unsur-Unsur Lainnya yang Ada di Minyak Bumi.
» Klasifikasi dengan Dasar Basisny
» Klasifikasi Berdasarkan Kadar Sulphur.
» Klasifikasi Gas Alam MINYAK BUMI.
» UMUM. UMUM. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Pemisahan Air. Pemisahan Gas-Gas.
» Desalter Pemisahan Garam PEMISAHAN SENYAWA-SENYAWA YANG TIDAK DIINGINKAN.
» Proses Alir. PROSES DISTILASI ATMOSPHERIK.
» Seksi-Seksi. PROSES DISTILASI ATMOSPHERIK.
» Peralatan Utama. PROSES DISTILASI ATMOSPHERIK.
» Variabel Proses. PROSES DISTILASI ATMOSPHERIK.
» Produk-Produk. Bahan Kimia. PROSES DISTILASI ATMOSPHERIK.
» Reflux. PROSES DISTILASI ATMOSPHERIK.
» Macam-Macam Alat Kontak. PROSES DISTILASI ATMOSPHERIK.
» Proses Alir. PROSES DISTILASI VAKUM.
» Produk-Produk dan Kualitasnya. PROSES DISTILASI VAKUM.
» Variabel Proses. PROSES DISTILASI VAKUM.
» Peralatan Proses PROSES DISTILASI VAKUM.
» Bagian-Bagian Unit Light End.
» Variabel Proses. Typical Data Light End Fractionating Unit.
» CAUSTIC TREATING. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Naphtha Hydro Treating. PROSES HYDRO TREATING
» Uraian Proses : Hydro Desulphurisasi
» Proses Varibale : Space Velocity.
» ACID TREATING UMUM. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Sistim Filtrasi. Pelarutan dingin pencucian dingin.
» Kondisi Operasi. Produk. Proses.
» UMUM. EKSTRAKSI UDEX. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» EKSTRAKSI PROPANE DEASPHALTING. DISTILASI EKSTRAKTI
» UMUM. KLASIFIKASI ASPHAL. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Kualitas Produk dan Data Penunjang. Proses Alir.
» Reaksi yang baik pada proses Alkylasi :
» Temperatur. Tekanan. PENGARUH VARIABEL OPERASI.
» Deluent. Mercaptan. Kadar Iso Butane dalam Reaktor Fluent.
» Refregeration. Treating. BAGIAN-BAGIAN UNIT ALKYLASI.
» PROSES ALIR. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» UMUM Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Feed Stock. Waktu. Pengaruh Kondisi Cracking.
» Temperatur. Pengaruh Kondisi Cracking.
» Tekanan. Pengaruh Kondisi Cracking.
» Panas Reaksi. THERMAL CRACKING UNTUK PEMBUATAN BENSIN. 1. Reaksi Thermal Cracking.
» Variable Operasi. Faktor-faktor Lain.
» Proses Alir. THERMAL CRACKING UNTUK PEMBUATAN BENSIN. 1. Reaksi Thermal Cracking.
» Visbreaking Untuk Produksi Gasoil. Visbreaking Plus Gasoil Untuk Maximum Diesel.
» Proses alir. Unit Visbreaking dan Thermal Cracking
» Kondisi Operasi. Unit Visbreaking dan Thermal Cracking
» Pemindahan Coke. Delayed Coking.
» Sifat –Sifat dan Pemakaian Coke.
» Operasi Coking. Delayed Coking.
» UMUM. UMPAN HYDROCRACKING DAN PRODUK-PRODUKNYA.
» KONDISI OPERASI HYDRO CRACKING. FUNGSI CATALYSATOR.
» Nitrogen Removel. Sulphur Removel.
» Oksigen Removel. Reaksi samping.
» Halida Removel. Reaksi samping.
» Penjenuhan Olefin Reaksi samping.
» Kualitas Fresh Feed. Fresh Feed Rate LHSV
» Combined Feed Ratio CFR. Tekanan Partial Hydrogen.
» Reaksi Terhadap Aromat. MEKANISME REAKSI.
» PROSES. KATALIS. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» UMPAN DAN PRODUK. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» REGENERASI. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» ALIRAN PROSES. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Crackbility. Suhu Reaktor. VARIABEL PROSES.
» Reaktor Hold Up. Kecepatan Sirkulasi Katalisator. Catalyst to Oil Ratio CO ratio.
» Reactor Holding Time. Space Velocity.
» Seksi Cracking dan Regenerasi. Seksi Fraksinoasi. Seksi Light End dan Gas Compressor.
» UMUM. PROSES ALIR. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Regenerasi pembakaran carbon Chlorinasi
» Pemindahan Katalis. Sitim Pemindahan Katalis Segar.
» Seksi Stabilizer : Seksi Reboiler :
» PENDAHULUAN. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» POLYMERISASI THERMIS. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Suhu Reaksi. Tekanan. Proses Variable Operasi.
» Waktu Kontak. Komposisi Feed Stock.
» Tekanan. Racun Katalis. Catalyst Life Umur Katalis.
» Acidity Catalist. Catalyst Life Umur Katalis.
» Isomerisasi Thermis. Isomerisasi Catalyst.
» REAKSI ISOMERISASI. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Uraian Materi i Sejarah Industri Petrokimia
» Tujuan Kegiatan Pembeajaran Uraian Materi i Pengertian Industri Petrokimia
» Tujuan Kegiatan Pemelajaran Uraian Materi i Klasifikasi Bahan Baku Petrokimia
» Tujuan Kegiatan Pemelajaran Uraian Materi
» Tujuan Kegiatan Pemelajaran Uraian Materi i
» Pipi Perkembangan Industri Petrokimia a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
» Penggunaan Produk Aromat Aromatics Plant a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
» Intermediate Aromatics Complex Aromatics Plant a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
» Uraian proses 1 Catalytic Reforming UOP Platforming
» Produk-produk dari aromatics complex
» Aromatic Hydrocarbon Aromatics Plant a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Show more