Variabel Proses. PROSES DISTILASI ATMOSPHERIK.
62
Pengaruh suhu operasi terlalu tinggi akan berpengaruh pada beban reflux besar, beban condensor. Dengan suhu terlalu tinggi pengaruh terhadap produk, jumlah
gas besar, FBP produk akan naik, IBP produk bottom produk naik dan warna produk akan jelek.
Apabila suhu terlalu rendah reflux yang diperlukan sedikit dan pemisahan tidak tajam.
b. Tekanan. Pada distilasi atmosferik penurunan tekanan tidak begitu nampak pengaruhnya
dibandingkan dengan distilasi vakum maupun distilasi bertekanan. Pengaruh tekanan didalam kolom fraksinasi terlalu tinggi, memberikan penguapan
yang tidak sempurna sehingga akan mengakibatkan tidak sempurnanya fraksinasi didalam kolom dapat dilihat pada hasil pemeriksaan laboratorium bahwa FBP
produk akan turun dan IBP produk bottom akan turun. Dengan tidak sempurnanya penguapan, akan mengakibatkan fraksi ringan akan
tercampur dengan fraksi beratnya ini berarti pemisahan tidak tajam. Pada tekanan lebih rendah penguapan akan lebih cepat sehingga fraksi ringannya
akan kemasukan fraksi berat.
c. Flow Rate. Flow rate dari umpan pada umumnya sudah ditentukan dari desain, kemungkinan
suatu proses terjadi operasi dengan flow rate umpan berbeda dengan perencanaan.
Biasanya pengaruh flow rate berpengaruh terhadap tingginya permukaan cairan level di dalam kolom fraksinasi ataupun stripper.
Jika aliran flow rate terlalu besar akan menambah beban dapur sehingga kebutuhan bahan bakar lebih banyak karena untuk memanaskan umpan yang
lebih besar. Pengaruh lain dengan naiknya flow rate terhadap kolom, level botom kolom naik dan level bottom stripper naik karena semakin besar jumlah
produknya. Kalau kenaikan flow rate terlalu besar kemungkinan akan terjadi
63
floading di kolom karena terlalu besar alirannya sehingga akan mengakibatkan pemisahan tidak sempurnatajam. Terhadap produk samping side stream
pengaruhnya adalah terhadap titik didih awal, titik didih akhir dan flash pointnya produk tersebut. Perubahan aliran juga mempengaruhi kestabilan temperatur, hal
tersebut dapat dilihat pada aliran feed masuk ke dapur. Bila terlalu rendah alirannya sejumlah panas yang diterima oleh crude oil didalam tube akan
menaikkan suhu yang cukup tinggi karena jumlah panas yang tidak sebanding dengan jumlah aliran crude yang dipanasi sehingga untuk aliran yang rendah akan
menerima panas yang berlebihan. Jika peristiwa ini berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama dapat menimbulkan efek sampingan yaitu terjadinya
perengkahan yang kemudian berlanjut terjadi pembentukan coke. Terbentuknya coke mengahalangi transfer panas sehingga membentuk
pemanasan setempat hot spot yang selanjutnya panas yang berlebihan over heating, bengkoknya tube tube bending, bergesernya tube tube sagging yang
semuanya itu dapat menimbulkan kerusakan fatal bahkan kebocoran dan kebakaran.
d. Level. Tinggi rendahnya permukaan cairan didalam kolom fraksinasi akan mempengaruhi
keadaan cairan pada tiap-tiap tray. Bila permukaan cairan pada down comer suatu tray terlalu tinggi, maka hal ini akan menimbulkan peristiwa banjir floading,
cairan akan meluap dan tumpah ke tray dibawahnya, dan mengakibatkan produk pada tray dibawahnya akan terkontaminasi oleh fraksi ringan dan mutunya rusak
off spec. Demikian pula bila permukaan cairan pada dasar kolom terlalu tinggi maka akan
menimbulkan kemungkinan produk pada tray diatasnya akan menjadi off spec karena kemasukan fraksi berat. Bila permukaan cairan terlalu rendah di dalam tray
kemungkinan uap tidak mampu menembus cairan sehingga fraksi ringan akan tercampur pada fraksi berat sehingga IBP produk turun dan produk menjadi off
64
spec. Untuk menjaga kesetabilan level permukaan cairan pada dasar kolom biasanya digunakan sistim kontrol yang bekerja secara automatic.