Moulding. PROSES WAX PLANT.
C. MEK DEWAXING.
MEK Dewaxing adalah proses pengurangan semaksimal mungkin waxy componen dari bentuk type parafinis dalam lube oil stock agar mendapatkan suatu pour point serendah mungkin dengan cara pelarutan menggunakan pelarut solvent. Dari semua pelarut solvent, maka MEK yang merupakan pelarut yang paling banyak digunakan untuk proses dewaxing. Biasanya proses didalam MEK Dewaxing digunakan solvent campuran yaitu MEK dan solvent Aromat dengan perbandingan 52 dan 48 vol, sedangkan pelarut MEK dapat juga berupa Benzene, Toluene dan Xylene yang tidak melarutkan lilin pada temperatur rendah. Dari ketiga pelarut Aromatik ini, Toluen adalah pelarut yang paling baik.1. Solvent.
Maksud dan tujuan dari solvent pelarut yang digunakan dalam proses MEK Dewaxing antara lain : a. Untuk memisahkan minyak dengan sempurna terhadap wax pada suhu wax itu. b. Memberikan peningkatan effisiensi pada waktu filtrasi terutama kepada wax-wax yang bercabang pendek dan rantai lurus.2. Proses.
Seperti diketahui bahwa kristal-kristal wax dapat timbul mengendap pada penurunan suhu sampai mencapai suhu dibawah titik beku. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pendinginan seperti diatas yang telah dijelaskan. Dasar ini dapat dikembangkan dengan cara yang baru yaitu menambah zat pelarut yang akan dapat melarutkan minyak dan mengkristalkan sendiri wax 122 dengan penambahan solvent ini akan terjadi perbedaan suhu sekitar 20 o C yang tergantung pada jumlah solvent yang digunakan. Meskipun demikian masih ada beberapa akibat yang harus dihindarkan yakni melarutnya wax didalam solvent. Dapat memisahkan type-type wax untuk mempertinggi kecepatan filtrasi .a. Komposisi dari pada Solvent.
Solvent yang digunakan campuran antara MEK dan Aromatic solvent. Aromatic solvent : benzene, zylene, toulene. MEK berfungsi sebagai pengendap wax dan Aromatic bertugas untuk meningkatkan melarutnya minyak dalam solvent akan tetapi pemakaian maximum MEK didalam solvent harus tertentu.b. Pelarutan Solvent.
Mula-mula solvent ditambahkan kepada umpan kemudian baru dilakukan chilling dan suhu diatur sedemikian rupa sehingga viscositasnya baik untuk dilakukan filtrasi. Penggunaan solvent harus seminim mungkin disamping untuk mengurangi biaya operasi juga untuk mengurangi beban chilling dan recovery. Dengan menggunakan solvent yang tepat maka ukuran kristal bentuk kristal akan baik dan ini menentukan effisiensi filtrasi.c. Sistim Filtrasi.
Mengingat bahwa proses dewaxing ini secara kontinyu maka sistim filtrasinyapun harus dapat dilakukan secara kontinyu yaitu menggunakan rotary drum filter apalagi sistim vakum.d. Pelarutan dingin pencucian dingin.
Untuk menjaga tetap stabilnya campuran dan menambahnya daya larut minyak pada waktu filtrasi maka dilakukan pelarutan dingin atau pencucian dingin dan keadaan ini makin lama makin dikurangi untuk mencegah timbulnya buntuan pada filtrasi.Parts
» Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Berat Jenis Specific Gravity.
» Viscositas Viscosity. Sifat-Sifat Fisika Minyak Bumi.
» Belerang Sulphur. Nitrogen Unsur-Unsur Lainnya yang Ada di Minyak Bumi.
» Klasifikasi dengan Dasar Basisny
» Klasifikasi Berdasarkan Kadar Sulphur.
» Klasifikasi Gas Alam MINYAK BUMI.
» UMUM. UMUM. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Pemisahan Air. Pemisahan Gas-Gas.
» Desalter Pemisahan Garam PEMISAHAN SENYAWA-SENYAWA YANG TIDAK DIINGINKAN.
» Proses Alir. PROSES DISTILASI ATMOSPHERIK.
» Seksi-Seksi. PROSES DISTILASI ATMOSPHERIK.
» Peralatan Utama. PROSES DISTILASI ATMOSPHERIK.
» Variabel Proses. PROSES DISTILASI ATMOSPHERIK.
» Produk-Produk. Bahan Kimia. PROSES DISTILASI ATMOSPHERIK.
» Reflux. PROSES DISTILASI ATMOSPHERIK.
» Macam-Macam Alat Kontak. PROSES DISTILASI ATMOSPHERIK.
» Proses Alir. PROSES DISTILASI VAKUM.
» Produk-Produk dan Kualitasnya. PROSES DISTILASI VAKUM.
» Variabel Proses. PROSES DISTILASI VAKUM.
» Peralatan Proses PROSES DISTILASI VAKUM.
» Bagian-Bagian Unit Light End.
» Variabel Proses. Typical Data Light End Fractionating Unit.
» CAUSTIC TREATING. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Naphtha Hydro Treating. PROSES HYDRO TREATING
» Uraian Proses : Hydro Desulphurisasi
» Proses Varibale : Space Velocity.
» ACID TREATING UMUM. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Sistim Filtrasi. Pelarutan dingin pencucian dingin.
» Kondisi Operasi. Produk. Proses.
» UMUM. EKSTRAKSI UDEX. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» EKSTRAKSI PROPANE DEASPHALTING. DISTILASI EKSTRAKTI
» UMUM. KLASIFIKASI ASPHAL. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Kualitas Produk dan Data Penunjang. Proses Alir.
» Reaksi yang baik pada proses Alkylasi :
» Temperatur. Tekanan. PENGARUH VARIABEL OPERASI.
» Deluent. Mercaptan. Kadar Iso Butane dalam Reaktor Fluent.
» Refregeration. Treating. BAGIAN-BAGIAN UNIT ALKYLASI.
» PROSES ALIR. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» UMUM Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Feed Stock. Waktu. Pengaruh Kondisi Cracking.
» Temperatur. Pengaruh Kondisi Cracking.
» Tekanan. Pengaruh Kondisi Cracking.
» Panas Reaksi. THERMAL CRACKING UNTUK PEMBUATAN BENSIN. 1. Reaksi Thermal Cracking.
» Variable Operasi. Faktor-faktor Lain.
» Proses Alir. THERMAL CRACKING UNTUK PEMBUATAN BENSIN. 1. Reaksi Thermal Cracking.
» Visbreaking Untuk Produksi Gasoil. Visbreaking Plus Gasoil Untuk Maximum Diesel.
» Proses alir. Unit Visbreaking dan Thermal Cracking
» Kondisi Operasi. Unit Visbreaking dan Thermal Cracking
» Pemindahan Coke. Delayed Coking.
» Sifat –Sifat dan Pemakaian Coke.
» Operasi Coking. Delayed Coking.
» UMUM. UMPAN HYDROCRACKING DAN PRODUK-PRODUKNYA.
» KONDISI OPERASI HYDRO CRACKING. FUNGSI CATALYSATOR.
» Nitrogen Removel. Sulphur Removel.
» Oksigen Removel. Reaksi samping.
» Halida Removel. Reaksi samping.
» Penjenuhan Olefin Reaksi samping.
» Kualitas Fresh Feed. Fresh Feed Rate LHSV
» Combined Feed Ratio CFR. Tekanan Partial Hydrogen.
» Reaksi Terhadap Aromat. MEKANISME REAKSI.
» PROSES. KATALIS. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» UMPAN DAN PRODUK. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» REGENERASI. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» ALIRAN PROSES. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Crackbility. Suhu Reaktor. VARIABEL PROSES.
» Reaktor Hold Up. Kecepatan Sirkulasi Katalisator. Catalyst to Oil Ratio CO ratio.
» Reactor Holding Time. Space Velocity.
» Seksi Cracking dan Regenerasi. Seksi Fraksinoasi. Seksi Light End dan Gas Compressor.
» UMUM. PROSES ALIR. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Regenerasi pembakaran carbon Chlorinasi
» Pemindahan Katalis. Sitim Pemindahan Katalis Segar.
» Seksi Stabilizer : Seksi Reboiler :
» PENDAHULUAN. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» POLYMERISASI THERMIS. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Suhu Reaksi. Tekanan. Proses Variable Operasi.
» Waktu Kontak. Komposisi Feed Stock.
» Tekanan. Racun Katalis. Catalyst Life Umur Katalis.
» Acidity Catalist. Catalyst Life Umur Katalis.
» Isomerisasi Thermis. Isomerisasi Catalyst.
» REAKSI ISOMERISASI. Kelas11 proses pengolahan migas dan petrokim 1379
» Uraian Materi i Sejarah Industri Petrokimia
» Tujuan Kegiatan Pembeajaran Uraian Materi i Pengertian Industri Petrokimia
» Tujuan Kegiatan Pemelajaran Uraian Materi i Klasifikasi Bahan Baku Petrokimia
» Tujuan Kegiatan Pemelajaran Uraian Materi
» Tujuan Kegiatan Pemelajaran Uraian Materi i
» Pipi Perkembangan Industri Petrokimia a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
» Penggunaan Produk Aromat Aromatics Plant a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
» Intermediate Aromatics Complex Aromatics Plant a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
» Uraian proses 1 Catalytic Reforming UOP Platforming
» Produk-produk dari aromatics complex
» Aromatic Hydrocarbon Aromatics Plant a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Show more