Klasifikasi Gas Alam MINYAK BUMI.

24 Gas alam yang masih mengandung banyak kontaminanimpurities terutama gas asam disebut sebagai sour gas gas asam, sedangkan gas alam yang mempunyai kandungan kontaminan gas asam rendah disebut sebagai sweet gas. Adapun kontaminanimpurities gas asam tersebut diantaranya adalah : a. Hidrogen Sulfida H 2 S Adalah suatu gas tak berwarna, lebih berat dari udara, sangat beracun, korosif dan berbau. Penanganan yang serius harus dilakukan pada daerah yang terdapat H 2 S. b. Carbon Dioksida CO 2 Adalah suatu gas inert yang tidak berwarna dan tidak berbau. Gas ini akan menurunkan nilai pembakaran heating value dari gas alam bila dikombinasi dengan adanya air akan membentuk senyawa korosif. CO 2 tidak beracun dan mudah larut dalam air. c. Merkaptan sulfur dan senyawa sulfur yang lain Adanya senyawa merkaptan dan senyawa sulfur yang lain akan menyebabkan korosi, bau dan pencemaran lingkungan bila gas tersebut dibakar. Tabel : 1 - 7 Contoh Komposisi Gas Bumi di Indonesia Komponen Lokasi Sumur Gas Belida Field Laut Natuna Barat mol Cepu Fielld mo Arun Field Daerah Aceh mol Methane, CH 4 97,89 68,95 85,59 Ethane, C 2 H 6 0,65 5,25 4,69 Propane, C 3 H 8 0,14 8,27 3,11 Iso Butane I-C 4 H 10 0,08 2,64 0,59 25 Normal Butane n-C 4 H 10 0,015 3,75 0,64 Iso Pentane I-C 5 H 12 0,016 1,54 0,21 Normal Pentane n-C 5 H 12 0,0029 1,19 0,11 Hexane Plus C 6 H 14 Plus 0,012 2,18 0,20 Nitrogen N 2 0,57 Trace 0,04 Carbon dioksida CO 2 0,58 6,23 4,88 Hidrogen sulfide H 2 S 0,00 0,00 0,00

2. Sifat Gas Alam

Dalam proses pengolahan gas, sifat-sifat fisis gas merupakan parameter yang penting untuk memprediksi perilaku gas dalam tiap kondisi operasi. Dimana nantinya dapat dibuat cara penanganannya yang sesuai dan aman. Beberapa sifat- sifat fisik gas yang penting yaitu : a. Kompresibilitas b. Berat molekul c. Density d. Specific gravity e. Bubble point f. Dew point g. Tekanan uap h. Temperatur kritis i. Tekanan kritis j. Specific heat panas jenis gas k. Kalor laten l. Viskositas m. Panas peleburan 26 n. Nilai kalori a. Kompresibilitas Boyle, Charles, Gay Lussac dan lainnya melakukan percobaannya dengan gas murni atau ”ideal”. Hubungan antara suhu, tekanan, dan volume berlaku untuk gas ini. Namun, gas alam merupakan campuran gas yang memperlihatkan deviasi dari hukum gas ideal. Adanya deviasi ini mengharuskan persamaan gas ideal dimodifikasi yaitu dengan memasukkan faktor kompresibilitas, Z. Faktor Z ini didefinisikan sebagai rasio volume aktual yang ditempati oleh gas pada suhu dan tekanan tertentu terhadap volumenya bila gas itu bersifat ideal. Sehingga persamaan gas ideal menjadi : PV = ZnRT Faktor Z ini bersifat empiris, artinya nilainya didapat dari hasil percobaan. Untuk mencari nilai faktor Z pada kondisi tertentu maka suhu dan tekanan harus dinyatakan sebagai fungsi tekanan dan suhu kritis. Hasilnya berupa tekanan dan suhu tereduksi. Tekanan tereduksi Pr = P Pc Suhu tereduksi Tr = T Tc Simbol P dan T menyatakan tekanan dan suhu absolut gas. Sedangkan Pc dan Tc ialah tekanan kritis dan suhu kritis gas. Keadaan kritis merupakan karakteristik dari zat murni yang unik. Temperatur kritis ialah temperatur tertinggi dimana liquid dapat terbentuk. Tekanan yang dibutuhkan untuk terbentuk liquid pada temperatur kritis disebut tekanan kritis. Tabel : 1 - 8