Analisis Liking The Brand X

d. Analisis Liking The Brand

Liking the brand adalah konsumen yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek. Rasa suka dalam membeli, didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam konsumsi sebelumnya, ataupun disebabkan oleh persepsi kualitas yang tinggi. Konsumen yang termasuk kategori ini adalah konsumen yang menjawab “setuju” dan “sangat setuju”. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 33. Tabel 33. Perhitungan Liking The Brand Lapo Ni Tondongta Tahun 2008 Liking The Brand Merek Jawaban X f

f.X

Sangat Tidak Setuju 1 2 2 2,22 Tidak Setuju 2 5 10 5,56 Ragu-Ragu 3 21 63 23,33 Setuju 4 51 204 56,67 Lapo Ni Tondongta Sangat Setuju 5 11 55 12,22 Total 90 334 100 Rata-rata 3,71 Liking The Brand 68,89 Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 33 di atas, rata-rata konsumen Lapo Ni Tondongta menyatakan bahwa mereka menyukai restoran tersebut, ditunjukkan oleh nilai rata-rata sebesar 3,71 rentang skala 3,41-4,20. Konsumen yang benar-benar menyukai Restoran Lapo Ni Tondongta berjumlah 62 orang 68,89 persen. Responden yang termasuk dalam kategori liking the brand umumnyaberjenis kelamin laki-laki 43 orang, berusia 25-34 tahun 37 orang, belum menikah 41 orang, bekerja sebagai Pegwai Swasta 28 orang dengan penghasilan Rp. 1.000.000,00-Rp. 2.999.999,00 27 orang, dan melakukan pembelian pada hari kerja 42 orang dengan waktu pembelian pada sore-malam hari 33 orang. Responden yang termasuk kategori ini didominasi oleh suku Batak 41 orang. Atribut yang tingkat kepentingannya tinggi adalah kehigienisan makanan dan perlengkapan makan, kebersihan ruang makan, dan cita rasa makanan. Atribut yang tingkat kinerjanya tinggi menurut responden yang ternasuk dalam kategori liking the brand adalah cita rasa makanan, aroma makanan, dan kecepatan penyajian. Hal tersebut menunjukkan bahwa Lapo Ni Tondongta belum dapat memenuhi semua harapan respondennya, karena hanya harapan terhadap atribut cita rasa makanan yang dapat dipenuhi tingkat kinerjanya. Perbaikan masih harus dilakukan terhadap kinerja atribut yang belum terpenuhi harapannya agar kepuasan konsumen semakin tinggi dan responden yang tadinya berada pada kategori liking the brand dapat menjadi commited buyer. Perbaikan tingkat kinerja atribut dalam rangka memenuhi harapan konsumen bukan berarti mengabaikan atribut yang tingkat kinerjanya sudah baik, atribut yang tingkat kinerjanya sudah baik harus dipertahankan kinerjanya agar loyalitas konsumen yang sudah terbentuk tetap terjaga. Gambar 9. Diagram Venn Proporsi Liking The Brand di Lapo Ni Tondongta Tahun 2008 Liking The Brand 62 orang Committed Buyer 53 orang Satisfied Buyer 58 orang Habitual Buyer 39 orang Switcher Buyer 8 orang Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa dari 62 orang responden yang tergolong liking the brand, terdapat delapan orang switcher buyer, 62 orang habitual buyer , 39 orang satisfied buyer, dan 53 orang commited buyer.

e. Analisis Commited Buyer