IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Lapo Ni Tondongta yang berlokasi di Jalan Pramuka No. 12A, Jakarta Timur. Penentuan lokasi ini dilakukan secara sengaja
purposive dengan pertimbangan bertambahnya jumlah restoran sejenis di sekitar restoran tersebut. Pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilakukan dari
tanggal 1 Mei 2008 sampai dengan 20 Mei 2008.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari pengamatan langsung, wawancara dengan
pihak pengelola restoran, dan wawancara terstruktur dengan konsumen melalui bantuan kuesioner.
Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari studi literatur berbagai buku, internet, dan instansi terkait seperti Dinas Pariwisata DKI
Jakarta dan Badan Pusat Statistik.
4.3. Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel atau disebut juga responden dilakukan dengan menggunakan metode non probability sampling, jenisnya adalah Accidental
sampling . Accidental Sampling dilakukan dengan cara memperoleh data dari
sekumpulan populasi, yang cara memperoleh data untuk sampel tersebut dengan cara insidental atau secara kebetulan saja dengan tidak menggunakan perencanaan
tertentu Mardalis, 2004. Menurut Nasution 2007, sampel aksidental adalah
sampel yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada. Setiap konsumen Lapo Ni Tondongta bebas dipilih sebagai responden, namun harus lulus tahap
screening .
Kategori data konsumen yang diambil adalah konsumen yang telah melakukan kunjungan pembelian minimal dua kali, sehingga dapat dipastikan
bahwa konsumen telah mengenal restoran Lapo Ni Tondongta dan pernah mengkonsumsi makanan di restoran tersebut, hal tersebut dilakukan agar
konsumen mempunyai pertimbangan untuk perbandingan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja di restoran Lapo Ni Tondongta. Apabila pengunjung restoran
adalah keluarga, maka yang berhak mengisi kuisioner adalah kepala keluarga atau siapa saja yang telah berusia 17 tahun atau lebih, sedangkan jika pengunjung
adalah rombongan teman maka yang berhak mengisi kuisioner adalah salah satu atau seluruhnya jika bersedia, namun harus berumur 17 tahun atau lebih.
Ukuran populasi konsumen Lapo Ni Tondongta tidak diketahui secara pasti, oleh karena itu jumlah sampel yang digunakan adalah berdasarkan
pendekatan jumlah pengunjung rata-rata per minggu. Menurut wawancara dengan pihak restoran, diketahui bahwa Lapo Ni Tondongta dikunjungi rata-rata 192
orang setiap harinya, dengan demikian jumlah pengunjung rata-rata per minggu adalah sebanyak 1.344 orang, maka jumlah sampel yang diambil ditetapkan 100
orang, jumlah tersebut dianggap dapat mewakili populasi konsumen yang ada di Lapo Ni Tondongta. Menurut Nasution 2007, tidak ada aturan yang tegas
tentang jumlah sampel yang dipersyaratkan untuk suatu penelitian dari populasi yang tersedia, juga tidak ada batasan yang jelas apa yang dimaksud dengan
sampel yang besar dan sampel yang kecil. Jumlah sampel lebih banyak
bergantung pada faktor-faktor lain seperti biaya, fasilitas, waktu yang tersedia, dan populasi yang ada atau bersedia dijadikan sampel. Namun setelah
pengambilan data responden dilakukan, terdapat 10 orang responden yang jawabannya dalam kuisioner tidak konsisten, sehingga selanjutnya data responden
yang akan digunakan adalah 90 orang.
4.4. Metode Pengumpulan Data