Refleksi Siklus II Pertemuan I

keseluruhan nilai siswa sebesar 78,74 dengan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan sebanyak 30 siswa dan siswa yang belum tuntas sebanyak 9 siswa. Dari hasil tersebut diketahui ketuntasan secara klasikal yang didapatkan pada siklus II pertemuan I sebesar 76,92 , dengan kata lain hasil belajar belum bisa dikatakan mengalami ketuntasan karena belum mencapai indikator ketuntasan secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 80 siswa tuntas mendapatkan nilai ≥60. Oleh karena itu, pada pertemuan berikutnya hasil belajar siswa perlu ditingkatkan lagi agar mencapai indikator yang telah ditetapkan.

4.1.4.4 Refleksi Siklus II Pertemuan I

Data yang didapatkan pada penelitian siklus II pertemuan I diperoleh dari data catatan lapangan, hasil observasi keterampilan guru, observasi aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas IVA SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang pada pembelajaran IPS menggunakan model Snowball Throwing dengan media Audio Visual. Data tersebut dianalisis kembali bersama guru kolaborator sebagai refleksi pelaksanaan tindakan selama siklus II pertemuan I yang akan dijabarkan sebagai berikut : 4.1.4.4.1 Aspek Keterampilan Guru a. Pada indikator melakukan apersepsi sesui dengan materi yang akan diajarkan, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu bertanya tentang materi yang lalu dikarenakan guru hanya mengajukan pertanyaan mengenai pengalaman siswa yang terkait dengan materi yang akan dibahas. b. Pada indikator menampilkan media Audio Visual berupa video dalam kegiatan pembelajaran, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu mengarahkan siswa agar berkonsentrasi dalam memperhatikan tayangan video. c. Pada indikator menjelaskan materi yang ada dalam media Audio Visual, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu menjelaskan materi disertai dengan contoh yang realistis, hal ini dikarenakan guru hanya fokus untuk segera menyampaikan materi secara keseluruhan. d. Pada indikator membentuk kelompok diskusi, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu membimbing kelompok untuk memilih ketua kelompok sehingga yang menjadi ketua kelompok masih sama dengan ketua kelompok pada pertemuan sebelumnya. e. Pada indikator menjelaskan materi kepada ketua kelompok, ada 2 deskriptor yang belum tampak yaitu penjelasan materi disertai dengan contoh yang realistik dan memberi kesempatan kepada ketua kelompok untuk menanyakan materi yang belum dipahami, hal ini dikarenakan guru hanya menjelaskan poin-poin materi secara singkat tanpa memperhatikan apakah siswa sudah paham dengan penjelasan materi yang disampaikan. f. Pada indikator membimbing diskusi kelompok, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu berkeliling ke tiap kelompok untuk memberikan pengawasan, karena guru hanya mengawasi beberapa kelompok saja dan belum menyeluruh. g. Pada indikator memberikan penguatan kepada siswa, ada 2 deskriptor yang belum tampak yaitu memberikan punishment kepada siswa yang masih perlu bimbingan dan memberikan pertanyaan penguatan. h. Pada indikator menutup kegiatan pembelajaran, ada 2 deskriptor yang belum tampak yaitu memberikan umpan balik dan memberikan tindak lanjut. 4.1.4.4.2 Aspek Aktivitas Siswa a. Pada indikator siswa duduk secara berkelompok, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu siswa menunjuk ketua kelompok sehingga siswa yang menjadi ketua kelompok masih sama dengan pertemuan sebelumnya. b. Pada indikator ketua kelompok menjelaskan materi dan anggota kelompok menyimak materi, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu siswa membuat catatan kecil, hal ini dikarenakan hanya beberapa siswa saja yang telah mencatat materi yang disampaikan oleh ketua kelompoknya. c. Pada indikator melakukan diskusi kelompok, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu berdiskusi tanpa mengganggu kelompok lain, hal ini dikarenakan masih ada beberapa siswa yang membuat gaduh dan menganggu konsentrasi siswa lain saat berdiskusi. d. Pada indikator mempresentasikan hasil diskusi, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu kejelasan dalam menyampaikan hasil diskusi karena siswa menyampaikan hasil diskusi dengan suara pelan sehingga tidak terdengar oleh semua teman di dalam kelas. e. Pada indikator mengerjakan soal evaluasi, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu siswa mengerjakan soal evaluasi tanpa membuka buku, hal ini dikarenakan masih terlihat beberapa siswa yang mencontek buku saat mengerjakan soal evaluasi. 4.1.4.4.3 Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model Snowball Throwing dengan media Audio Visual pada siklus II pertemuan I menunjukkan nilai rata-rata siswa 78,74 dengan presentase ketuntasan sebesar 76,92 30 dari 39 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. Hasil belajar dapat dikatakan belum tuntas karena belum mencapai indikator keberhasilan ketuntasan secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu ≥ 80 .

4.1.4.5 Revisi Siklus II Pertemuan I

Dokumen yang terkait

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 03 SEMARANG

0 8 436

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 12 227

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

0 13 233

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG

0 18 244

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL SNOWBALL THROWING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V DI SDN 4 JEKULO

0 0 21