Peningkatan  nilai  rata-rata  hasil  belajar  siswa  pada  siklus  I  sebesar  52,9,pada siklus II meningkat menjadi 86,48.
Berdasarkan  keberhasilan  penelitian  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa menggunakan  model  Snowball  Throwing  dengan  media  Audio  Visual  dapat
meningkatkan  kualitas  pembelajaran  IPS  di  Sekolah  Dasar.  Penelitian  tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian yang akan dilakukan dengan judul
“Peningkatan  Kualitas  Pembelajaran  IPS  Menggunakan  Model  Snowball Throwing dengan Media Audio Visual Siswa Kelas IVA SDN Purwoyoso 03 Kota
Semarang.”
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Pembelajaran  IPS  pada  siswa  kelas  IVA  SDN  Purwoyoso  03  Kota Semarang masih berpusat pada guru dan belum mencapai hasil yang optimal. Hal
ini  dikarenakan  guru  belum  mengembangkan  dan  menerapkan  model pembelajaran  inovatif  yang  sesuai  dengan  kebutuhan  siswa  secara  maksimal,
selain  itu  guru  belum  menggunakan  media  yang  menarik  dalam  proses pembelajaran  sehingga  memicu  terjadinya  kegaduhan  dan  mengakibatkan
penguasaan  materi  oleh  siswa  kurang.  Kurangnya  pemberian  motivasi  dari  guru kepada  siswa  juga  menyebabkan  siswa  menjadi  tidak  berani  mengajukan
pertanyaan,  serta  menjadikan  siswa  kurang  bisa  bekerjasama  dalam  diskusi kelompok.
Akibatnya  sebagian  besar  hasil  belajar  siswa  berada  di  bawah  KKM yang telah ditetapkan yaitu 60. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang
mengalami ketuntasan belajar sebesar 38,5 15 dari 39 siswa, dengan kata lain sebanyak 24 dari 39 siswa 61,5 mengalami ketidaktuntasan.
Berdasarkan uraian di  atas mengenai  permasalahan  yang muncul dalam pembelajaran IPS, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran IPS
yang  meliputi  keterampilan  guru,  aktivitas  siswa  serta  hasil  belajar  pada  siswa kelas IVA SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang masih rendah.
Oleh karena itu untuk  meningkatkan kualitas pembelajaran  yang dilihat dari  segi  keterampilan  guru,  aktivitas  siswa  serta  hasil  belajar  siswa,  guru
menerapkan model Snowball Throwing dengan media Audio Visual dalam proses pembelajaran  IPS.  Di  bawah  ini  akan  disajikan  kerangka  berpikir  mengenai
kondisi awal pembelajaran, pemberian tindakan serta kondisi akhir yang dicapai :
Gambar 2.1: Bagan Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
Kualitas pembelajaran masih rendah ditunjukkan dengan : 1.
Kurangnya  keterampilan  guru  dalam  mengembangkan  model  pembelajaran inovatif secara maksimal dan kurangnya pemanfaatan media pembelajaran.
2. Kurangnya aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. Hasil belajar IPS rendah ditunjukkan dengan 61,5 siswa mendapat nilai di
bawah KKM
Tindakan
Guru  menerapkan  model  Snowball  Throwing  dengan  media  Audio Visual dalam proses pembelajaran, langkahnya :
1 Guru  mengondisikan  siswa  agar  siap  mengikuti  kegiatan
pembelajaran. 2
Guru memberikan apersepsi berkaitan dengan materi  yang akan disampaikan.
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4 Guru  menampilkan  media  audio  visual  berupa  video  yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. 5
Guru menjelaskan materi yang ada dalam media audio visual. 6
Guru membentuk kelompok-kelompok secara heterogen. 7
Guru  memanggil  masing-masing  ketua  kelompok  untuk memberikan penjelasan materi.
8 Masing-masing  ketua  kelompok  kembali  ke  kelompoknya
masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
9 Masing-masing siswa dalam setiap kelompok diberi satu lembar
kertas  kerja.  Kemudian  masing-masing  siswa  dalam  kelompok tersebut  diminta  menuliskan  satu  pertanyaan  yang  berkaitan
dengan materi yang telah dijelaskan oleh ketua kelompok. Kertas kerja yang berisikan pertanyaan tersebut, dibuat seperti bola dan
dilemparkan ke kelompok lain sesuai arahan yang diberikan oleh guru.
10 Setelah siswa dalam setiap kelompok mendapatkan satu bolasatu
pertanyaan,  siswa  diberi  kesempatan  untuk  mendiskusikan jawaban  dari  pertanyaan  yang  telah  didapat  bersama  teman
kelompoknya dan menuliskan jawaban di kertas kerja yang telah diberikan.
11 Tiap  kelompok  diberikan  kesempatan  untuk  mempresentasikan
jawaban dan menanggapi hasil diskusi. 12
Evaluasi 13
Penutup
Kondisi Akhir
Kualitas pembelajaran
meningkat ditunjukkan
dengan meningkatnya
keterampilan guru, aktivitas
siswa, dan hasil belajar siswa.
.
2.4 HIPOTESIS