Refleksi Siklus I Pertemuan II

pertemuan II dapat diperoleh hasil bahwa nilai terendah yang didapatkan siswa yaitu 53,3 dan nilai tertinggi sebesar 86,7, dengan rata-rata keseluruhan nilai siswa yaitu 71,11. Jumlah siswa yang mengalami ketuntasan sebanyak 27 dengan presentase 69,23 dan jumlah siswa yang mengalami ketidaktuntasan sebanyak 12 siswa dengan persentase 30,77 . Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan II mendapatkan persentase ketuntasan secara klasikal sebesar 69,23 . Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih dikatakan belum tuntas karena belum mencapai indikator ketuntasan secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80 .

4.1.2.4 Refleksi Siklus I Pertemuan II

Data yang didapatkan pada penelitian siklus I pertemuan II diperoleh dari data catatan lapangan, hasil wawancara dengan guru, hasil observasi keterampilan guru, observasi aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas IVA SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang pada pembelajaran IPS menggunakan model Snowball Throwing dengan media Audio Visual. Data tersebut dianalisis kembali bersama guru kolaborator sebagai refleksi pelaksanaan tindakan selama siklus I pertemuan II yang akan dijabarkan sebagai berikut : 4.1.2.4.1 Aspek Keterampilan Guru Berdasarkan data hasil observasi, keterampilan guru dalam pembelajaran IPS menggunakan model Snowball Throwing dengan media Audio Visual pada siklus I pertemuan II mendapatkan skor total 30 dengan kategori baik, namun ditemukan beberapa permasalahan yang muncul pada aspek keterampilan guru selama proses pembelajaran pada siklus I pertemuan II yang akan dijabarkan sebagai berikut : a. Pada indikator mengondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu mengatur ketertiban siswa untuk menempati tempat duduk masing-masing karena guru kurang memperhatikan kondisi dan kesiapan siswa sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga sebagian siswa yang masih ramai sendiri ketika guru memulai pelajaran. b. Pada indikator melakukan apersepsi sesuai dengan materi yang akan diajarkan, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu bertanya tentang materi yang akan disampaikan karena guru langsung menyampaikan topik atau materi yang akan dibahas kepada siswa. c. Pada indikator menampilkan media Audio visual berupa Video dalam kegiatan pembelajaran, ada 2 deskriptor yang belum tampak yaitu mengarahkan siswa agar berkonsentrasi dalam memperhatikan media Video dan menanyakan tanggapan siswa terhadap media pembelajaran karena guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan tanggapannya terhadap video yang ditayangkan. d. Pada indikator menjelaskan materi yang ada pada media Audio Visual, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu menjelaskan materi disertai dengan contoh yang realistik karena guru hanya memberikan penjelasan tanpa mengaitkan dengan pengalaman maupun kehidupan sehari-hari siswa. e. Pada indikator membentuk kelompok diskusi, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu memberi nama pada setiap kelompok karena guru hanya memberikan penomoran kepada tiap kelompok sehingga identitas kelompok hanya berdasarkan urutan tempat duduk. f. Pada indikator menjelaskan materi kepada ketua kelompok, ada 2 deskriptor yang belum tampak yaitu penjelasan materi disertai dengan contoh yang realistik dan memberi kesempatan kepada ketua kelompok untuk menanyakan materi yang belum dimnegerti karena guru memberikan penjelasan terlalu cepat dan tidak bertanya kepada siswa tentang pemahaman siswa terhadap materi yang telah dijelaskan. g. Pada indikator membimbing siswa untuk membuat bola pertanyaan, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu membimbing siswa agar pertanyaan yang ditulis sesuai dengna materi yang telah disampaikan karena guru belum memberikan penjelasan secara rinci kepada siswa mengenai materi yang harus dibuat pertanyaan dan harus dituliskan di kertas kerja yang telah disediakan, sehingga membuat beberapa siswa menjadi bingung untuk membuat pertanyaan. h. Pada indikator membimbing diskusi kelompok, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu berkeliling ke tiap kelompok untuk memberikan pengawasan karena guru hanya memberikan arahan dari depan kelas saja dan belum berkeliling ke semua kelompok secara menyeluruh. i. Pada indikator memberi penguatan kepada siswa, ada 2 deskriptor yang belum tampak yaitu memberikan punishment kepada siswa yang masih perlu bimbingan dan menampilkan kembali materi sebagai penguat pemahaman siswa, karena guru hanya terfokus pada pemberian penguatan kepada siswa yang aktif saja. j. Pada indikator menutup kegiatan pembelajaran, ada 2 deskriptor yang belum tampak yaitu memberikan umpan balik dan tindak lanjut karena guru hanya fokus kepada kegiatan menyimpulkan hasil pembelajaran setelah kegiatan pembelajaran akan berakhir. 4.1.2.4.2 Aspek Aktivitas Siswa Berdasarkan data hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model Snwoball Throwing dengan media Audio Visual di kelas IVA pada siklus I pertemuan II menunjukkan bahwa jumlah skor keseluruhan yang diperoleh siswa yaitu 847 dan rata-rata 21,8 dengan kategori baik, namun terdapat ebberapa permaslahan yang muncul mengenai aktivitas siswa selama proses pembelajarab yang akan dijabarkan sebagai berikut : a. Pada indikator mempersiapkan diri dalam menerima pelajaran, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu memasuki ruang kelas dengan tertib karena setelah siswa berbaris, sebagian siswa masuk ke ruang kelas dengan berlari-larian. b. Pada indikator memperhatikan tayangan video, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu memberi tanggapan terhadap media pembelajaran karena hanya beberapa siswa yang berani mengutarakan pendapatnya tentang isi media atau video. c. Pada indikator siswa duduk secara berkelompok, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu siswa duduk dengan tertib di kelompok maisng-masing karena terlihat hanya beberapa siswa saja yang telah melakukan diskusi dengan tertib. d. Pada indikator ketua kelompok menjelaskan materi dan anggota kelompok menyimak materi, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu siswa membuat catatan kecil. e. Pada indikator membuat bola pertanyaan, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu menulis pertanyaan sesuai dengan materi karena masih banyak siswa yang menuliskan pertanyaan diluar materi yang telah disampaikan oleh ketua kelompoknya. f. Pada indikator melakukan diskusi kelompok, ada 2 deskriptor yang belum tampak yaitu berdiskusi tanpa mengganggu teman lain karena terlihat beberapa siswa yang masih ramai dan membuat gaduh saat kegiatan diskusi berlangsung. g. Pada indikator mempresentasikan hasil diskusi, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu kejelasan dalam mempresentasikan hasil diskusi karena sebagian siswa mempresentasikan dengan suara pelan sehingga tidak terdengar jelas oleh teman lain. h. Pada indikator menanggapi hasil diskusi, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu memberikan pendapat dengan sopan, terlihat beberapa siswa menyampaikan pendapat sambil bercanda dan kurang serius. i. Pada indikator mengerjakan soal evaluasi, ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu siswa mengerjakan evaluasi tanpa membuka buku. 4.1.2.4.3 Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model Snowball Throwing dengan media Audio Visual pada siklus I pertemuan II menunjukkan nilai rata-rata siswa 71,11 dengan presentase ketuntasan sebesar 69,23 27 dari 39 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. Hasil belajar dapat dikatakan belum tuntas karena belum mencapai indikator keberhasilan ketunta san secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu ≥ 80 .

4.1.2.5 Revisi Siklus I Pertemuan II

Dokumen yang terkait

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 03 SEMARANG

0 8 436

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 12 227

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

0 13 233

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG

0 18 244

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL SNOWBALL THROWING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V DI SDN 4 JEKULO

0 0 21