Throwing dengan media Audio Visual dalam pembelajaran IPS yang akan dijabarkan sebagai berikut :
a. Mempersiapkan diri dalam menerima pelajaran aktivitas emosional
b. Memperhatikan tayangan video aktivitas visual, dan aktivitas
mendengarkan c.
Siswa duduk secara berkelompok aktivitas emosional, aktivitas mental d.
Ketua kelompok menjelaskan materi dan anggota kelompok menyimak materi aktivitas lisan, aktivitas mendengarkan.
e. Membuat bola pertanyaan aktivitas metrik
f. Melakukan diskusi kelompok aktivitas lisan, aktivitas aktivitas mental,
aktivitas emosional g.
Mempresentasikan hasil diskusi aktivitas lisan, aktivitas emosional h.
Menanggapi hasil diskusi aktivitas mental i.
Mengerjakan soal evaluasi aktivitas menulis, mental, emosional.
2.1.1.3.3 Hasil belajar
Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar. Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan
tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang menetap, fungsional, positif, dan disadari.Anitah,2009:2.19.
Jihad dan Haris 2008: 15 mengemukakan bahwa setelah melalui proses belajar maka siswa diharapkan dapat mencapai tujuan belajar yang disebut juga
sebagai hasil belajar yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani proses belajar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan segala perubahan tingkah laku yang didapatkan setelah terjadi proses belajar untuk mencapai suatu
tujuan belajar. Merujuk pemikiran Gagne dalam Suprijono 2011:5, hasil belajar
berupa : .
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis. b.
Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan
aktivitas kognitif. c.
Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah
pemecahan masalah. d.
Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani. e.
Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.
Sudjana 2012:22 mengemukakan bahwa dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan
instruksional, menggunakan klarifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotoriks.Penjabaran ketiga ranah sebagai hasil belajar, dijabarkan sebagai berikut :
1 Ranah Kognitif
Uno dan Mohammad 2011:56 mengungkapkan bahwa kawasan kognitif adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan
dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi.
Maksum 2012 menjabarkan taksonomi Bloom tentang ranah kognitif yang telah direvisi oleh Lorin Anderson antara lain :
a Mengingat : mengurutkan, menjelaskan, mengidentifikasi, menamai,
menempatkan, mengulangi , menemukan kembali dsb. b
Memahami :
menafsirkan, meringkas,
mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan, mebeberkan dsb.
c Menerapkan : melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan,
mempraktekan, memilih,
menyusun, memulai,
menyelesaikan, mendeteksi dsb
d Menganalisis :
menguraikan, membandingkan,
mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusun
outline, mengintegrasikan,
membedakan, menyamakan,
membandingkan, mengintegrasikan dsb. e
Mengevaluasi : menyusun hipotesi, mengkritik, memprediksi, menilai,
menguji, mebenarkan, menyalahkan, dsb.
f Berkreasi : merancang, membangun, merencanakan, memproduksi,
menemukan, membaharui,
menyempurnakan, memperkuat,
memperindah, menggubah dsb. 2
Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif
tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas,
kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar.
Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks. Sudjana,2012:30 :
a Recivingattending, yakni semacam kepekaan dalam menerima
rangsangan stimulus dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dll. Dalam tipe ini termasuk kesadaran,
keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
b Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang
terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang
datang kepada dirinya. c
Valuing penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya
kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap bilai tersebut.
d Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem
organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai yang lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.
e Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua
sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
3 Ranah Psikomotoris
Sudjana 2012:30 mengemukakan bahwa hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan skill dan kemampuan bertindak individu.
Ada enam tingkatan keterampilan, yakni : a
Gerakan refleks keterampilan pada gerakan yang tidak sadar b
Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar. c
Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain.
d Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan
ketepatan. e
Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks.
f Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti
gerakan ekspresif dan interpretatif.
Peneliti akan mengembangkan indikator hasil belajar siswa sebagai instrumen penelitian dikaitkan dengan penggunaan model Snowball Throwing
dengan media Audio Visual dalam pembelajaran IPS yang akan dijabarkan sebagai berikut :
a. Menjelaskan pengertian koperasi
b. Menjelaskan sejarah koperasi.
c. Mendeskripsikan arti lambang koperasi
d. Menjelaskan sifat dan tujuan koperasi.
e. Menemukan perbedaan koperasi dengan badan usaha lain
f. Mengidentifikasi macam-macam koperasi
g. Menjelaskan manfaat dari setiap jenis koperasi
h. Menjelaskan pentingnya usaha bersama dalam koperasi
i. Menjelaskan pengertian teknologi.
j. Menyebutkan macam-macam teknologi
k. Mengidentifikasi teknologi produksi pada masa lalu dan masa kini
l. Membandingkan keunggulan dan kelemahan teknologi produksi pada
masa lalu dan masa kini. m.
Mengidentifikasi teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini n.
Membandingkan keunggulan dan kelemahan teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini.
o. Mengidentifikasi teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini.
p. Membandingkan keunggulan dan kelemahan teknologi transportasi pada
masa lalu dan masa kini.
2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sosial di SD
2.1.2.1 Pengertian IPS
Menurut Norma Mackenzie dalam Sardjiyo,2008:1.22, ilmu sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam konteks
sosialnya atau dengan kata lain semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Sumaatmadja 2007:1.9 mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial IPS tidak lain adalah mata pelajaran atau mata kuliah yang mempelajari
kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu sosial dan humaniora.
Ilmu pengetahuan sosial merupakan himpunan pengetahuan tentang kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Di dalam pengetahuan sosial dihimpun
semua materi yang berhubungan langsung dengan masalah penyusunan dan pengembangan masyarakat serta menyangkut pengembangan pribadi manusia
sebagai masyarakat yang berguna Tasrif,2009:2. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan
Sosial merupakan ilmu atau mata pelajaran yang mempelajari tentang manusia dalam kehidupan sehari-hari dengan konteks lingkungan secara fisik maupun
lingkungan sosial dalam kehidupan bermasyarakat
2.1.2.2 Hakikat dan Tujuan IPS
Menurut Soewarso 2010: 5 bahwa pada hakekatnya, IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia selalu hidup bersama dengan sesamanya.
Dalam hidup itu mereka harus mampu mengatasi rintangan yang mungkin timbul