ditayangkan adalah 5-8 menit. Video dapat digunakan untuk memaparkan keadaan riil dari suatu proses, fenomena atau kejadian sehingga dapat
memperkaya pemaparan. Jadi melalui penggabungan ini diharapkan sistem pembelajaran akan lebih inovatif, mampu menimbulkan rasa senang dan minat
peserta didik untuk aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran serta peserta didik akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media audio visual merupakan media yang melibatkan dua hal yaitu penglihatan
dan pendengaran. Dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan media audio visual memiliki tingkat keefektifan yang tinggi karena proses penyajian bahan ajar
kepada peserta didik lebih lengkap, tidak hanya secara visual ataupun secara audio saja namun merupakan gabungan keduanya. Keberhasilan dalam pengajaran
menggunakan media audio visual juga sangat dipengaruhi oleh keaktifan guru untuk terlibat dalam proses pembelajaran.
2.1.5 Implementasi Model Snowball Throwing dengan Media Audio Visual
dalam Pembelajaran IPS di SD
Winataputra 2010:9.5 mengemukakan bahwa tujuan IPS adalah membekali siswa dengan kemampuan mengembangkan penalarannya, disamping
aspek nilai dan moral. Kemampuan tersebut dapat dikuasai oleh siswa melalui kegiatan pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran harus
secara totalitas sehingga guru dituntut memilih dan menggunakan model pembelajaran yang mampu melibatkan pikiran dan psikomotorik.
Pada dasarnya siswa memiliki minat dan dorongan ingin melihat kenyataan. mengingat materi pembelajaran IPS lebih banyak memuat informasi
maka upaya mengembangkan kedua petensi siswa tersebut, guru dituntut memiliki krativitas
dalam mengktualisasikan
kompetensinya terutama
untuk mengidentifikasi, menyeleksi dan menentukan media pembelajaran Winataputra
,2010:9.36 Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk
mencapai tujuan pembelajaran IPS, guru sebagai pengajar dituntut untuk bisa memilih dan menerapkan model dan media pembelajaran yang tepat untuk
mengembangkan segala minat dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti memilih model
Snowball Throwing dan media Audio Visual dalam pembelajaran IPS. Snowball Throwing sebagai salah satu model pembelajaran kooperatif
memiliki daya tarik tersendiri bagi peserta didik untuk aktif dan ikut terlibat dalam proses pembelajaran. Model ini akan didukung dengan media Audio Visual
berupa video. Video merupakan media yang mengandung dua unsur yaitu audio dan visual, dimana keterlibatan penglihatan dan pendengaran siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran sangat diperhatikan. Media ini berguna untuk memudahkan guru dalam memvisualisasikan segala peristiwa atau konsep yang
sesuai materi. Dalam praktiknya, penggunaan media audio visual dilengkapi dengan LCD dan speaker aktif agar siswa lebih mudah memahami materi yang
disampaikan.
Adapun langkah-langkah penerapan model Snowball Throwing dengan media Audio Visual dalam pembelajaran IPS di SD adalah sebagai berikut :
1 Guru mengondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran.
2 Guru memberikan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4 Guru menampilkan media audio visual berupa video yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari. 5
Guru menjelaskan materi yang ada dalam media audio visual. 6
Guru membentuk kelompok-kelompok secara heterogen. 7
Guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan materi.
8 Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya. 9
Masing-masing siswa dalam setiap kelompok diberi satu lembar kertas kerja. Kemudian masing-masing siswa dalam kelompok tersebut diminta
menuliskan satu pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah dijelaskan oleh ketua kelompok. Kertas kerja yang berisikan pertanyaan
tersebut, dibuat seperti bola dan dilemparkan ke kelompok lain sesuai arahan yang diberikan oleh guru.
10 Setelah siswa dalam setiap kelompok mendapatkan satu bolasatu pertanyaan,
siswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang telah didapat bersama teman kelompoknya dan menuliskan jawaban di kertas
kerja yang telah diberikan.
11 Tiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan jawaban dan
menanggapi hasil diskusi. 12
Evaluasi 13
Penutup
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap model Snowball Throwing dan penggunaan media audio visual.Adapun
hasil penelitian tersebut adalah : Penelitian yang dilakukan oleh Bothmir pada tahun 2011 dengan judul
“Penerapan model pembelajaran snowball throwing untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Madyopuro 2 Kecamatan Kedungkandang Kota
Malang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I mengalami peningkatan siswa yang dikatakan
tuntas sebanyak 25 siswa 55,56. Pada siklus II meningkat lagi yaitu siswa yang tuntas sebanyak 42 93.34 siswa setelah penerapan model Snowball
Throwing. Penelitian yang dilakukan oleh Layaba tahun 2010 dengan judul
“Peningkatan hasil belajar IPS melalui model pembelajaran snowball throwing siswa kelas V SDN Susukanrejo I-II Kecamatan P
ohjentrek Kabupaten Pasuruan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Snowball
Throwing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa baik secara individuai, klasikal maupun kelompok, selain itu penerapan model ini juga dapat