Pembuatan Alat Peraga Pengembangan Bentuk Awal Produk

dikembangkan. Komentar tersebut digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan perbaikan pada alat peraga. Rekapitulasi komentar validasi produk alat peraga oleh ahli dapat dilihat pada tabel 4.34. Tabel 4.34. Rekapitulasi Komentar Validasi Produk Alat Peraga Ahli Komentar Tanggapan Montessori Sudah baik. - IPS Kekurangan dari alat peraga ini adalah harus dibuat oleh orang yang ahli, karena tidak setiap guru dapat membuat. Mengingat materialnya yang harus terpotong dan tertata rapi. Peneliti meminta bantuan tukang kayu karena tukang kayulah yang ahli dalam pemotongan dan penataan kayu. Bahan yang digunakan memang dapat ditemukan di lingkungan sekitar namun perlu biaya yang mahal supaya dapat dipergunakan sesuai dengan kemanfaatannya. Peneliti tetap menggunakan kayu pinus. Alasan peneliti adalah kayu pinus memiliki warna yang cerah, ringan dan anti rayap. Kelebihan tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti untuk tetap menggunakan kayu pinus. Berdasarkan komentar dari para ahli pada tabel 4.34, peneliti memutuskan untuk tidak melakukan pada alat peraga. Hal tersebut dikarenakan dua ahli telah memberikan tanggapan bahwa alat peraga yang dikembangkan cukup baik. Kekurangan mengenai tenga ahli dalam pembuatan alat peraga telah teratasi dengan meminta bantuan kepada tukan kayu. Selain itu, pembuatan alat peraga tetap menggunakan kayu pinus karena terdapat kelebihan warna yang cerah, ringan dan anti rayap.

4.1.4.2 Validasi Produk Album Alat Peraga

Selain validasi produk alat peraga, validasi juga dilakukan pada produk album penggunaan alat peraga. Validasi produk album alat peraga dilakukan oleh ahli Montessori dan ahli bahasa. Tabel 4.35 adalah hasil validasi produk album penggunaan alat peraga oleh ahli. Tabel 4.35 Hasil Validasi Produk Album Penggunaan Alat Peraga oleh Ahli Ahli No. Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Montessori 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38 3,8 Bahasa 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38 3,8 Rerata 38 3,8 Berdasarkan hasil validasi produk album alat peraga oleh ahli pada tabel 4.35, didapatkan rerata skor sebesar 3,8. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 55, rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Lembar hasil validasi produk album penggunaan alat peraga oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 4.5 halaman 186. Selain memberikan penilaian, para ahli juga memberikan komentar terhadap album penggunaan alat peraga yang dikembangkan. Komentar tersebut digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan perbaikan instrumen. Rekapitulasi komentar validasi produk album penggunaan alat peraga oleh ahli dapat dilihat pada tabel 4.36. Tabel 4.36 Rekapitulasi Komentar Validasi Produk Album Alat Peraga Ahli Komentar Tindak Lanjut Montessori Gambar bisa diperbesar Peneliti memperbesar gambar. Meskipun demikian, peneliti tetap menyesuaikan besar gambar dengan tata letak yang sudah dirancang. Bahasa Penggunaan istilah perlu disesuaikan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Contoh: direktris Peneliti tetap menggunakan kata direktris. Penggunaan tanda baca perlu diperhatikan. Peneliti memeperbaiki penggunaan tanda baca yang masih salah. Berdasarkan tabel 4.36, peneliti melakukan revisi berdasarkan saran para ahli pada album alat peraga. Tabel 4.37 adalah revisi album setelah validasi. Tabel 4.37 Revisi Album Setelah Validasi Komentar Sebelum perbaikan Setelah perbaikan Gambar bisa diperbesar Tinggi gambar pada album adalah 3 cm. Tinggi gambar pada album 4 cm Penggunaan tanda baca perlu diperhatikan Kurang tepat dalam penggunaan tanda baca titik. Penggunaan tanda baca titik sudah tepat. Pada tahap ini, alat peraga dan album alat peraga telah divalidasi dengan kategori penilaian sangat baik. Dengan demikian, alat peraga siap untuk diujikan secara terbatas.

4.1.5 Uji Coba Lapangan Terbatas

Uji coba lapangan terbatas dilakukan kepada lima orang siswa kelas IV SD N Karangwuni 1. Kelima siswa tersebut dipilih secara acak dan berdasarkan saran dari guru. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 15-17 Desember 2015 pada pukul 07.00-10.00. Sebelum dilakukan bimbingan belajar dengan menggunakan alat peraga keragaman budaya Indonesia berbasis metode Montessori, peneliti melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Selain itu, peneliti melakukan posttest pada akhir pertemuan bimbingan belajar untuk mengetahui kemampuan siswa setelah bimbingan belajar dengan menggunakan alat peraga keragaman budaya Indonesia. Bimbingan belajar dilakukan dengan pembelajaran berkelompok dengan menggunakan alat peraga keragaman budaya Indonesia.

4.1.5.1 Data dan Analisis Tes

Data yang dianalisis pada tes merupakan data nilai yang diperoleh siswa pada saat pretest dan posttest. Soal tes yang digunakan merupakan soal dengan tipe pilihan ganda yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga layak untuk digunakan dalam pengambilan data. Hasil pengerjaan pretest dapat dilihat pada lampiran 3.6 halaman 172, sedangkan hasil pengerjaan posttest dapat dilihat pada lampiran 3.7 halaman 175. Berdasarkan pretest dan posttest diperoleh, nilai siswa yang disajikan dalam tabel 4.38 berikut. Tabel 4.38. Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest Siswa No. Nama Nilai Pretest Postest 1 Far 20 66 2 Syi 60 80 3 Ang 46 86 4 Rey 26 66 5 Des 26 66 Rerata 35,6 72,8 Berdasarkan tabel 4.38, Far memperoleh nilai 20 pada saat pretest, sedangkan saat posttest, Far memperoleh nilai 66. Syi memperoleh nilai 60 pada saat pretest, sedangkan saat posttest, Syi memperoleh nilai 80. Ang memperoleh nilai 46 pada saat pretest, sedangkan saat posttest, Ang memperoleh nilai 86. Rey memperoleh nilai 26 pada saat pretest, sedangkan saat posttest, Rey memperoleh nilai 66. Des memperoleh nilai 26 pada saat pretest, sedangkan saat posttest, Des memperoleh nilai 66. Nilai yang diperoleh siswa pada saat pretest dan posttest menunjukkan perbedaan. Perbedaan nilai pretest dan posttest pada masing-masing siswa disajikan pada grafik 4.1. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Far Syi Ang Rey Des 20 60 46 26 26 66 80 86 66 66 Pretest Posttest Grafik 4.1. Perbedaan Nilai Pretest dan Posttest pada Masing-masing Siswa Selain perbedaan nilai yang diperoleh siswa, terdapat perbedaan juga pada rerata nilai yang diperoleh pada saat pretest dan posttest. Perbedaan rerata nilai pretest dan posttest disajikan pada grafik 4.2. 10 20 30 40 50 60 70 80 Rerata Nilai 35.6 72.8 Pretest Posttest Grafik 4.2.Perbedaan Rerata Nilai Pretest dan Posttest Berdasarkan grafik 4.2, rerata nilai yang diperoleh siswa pada pretest adalah 35,6, sedangkan saat posttest, rerata nilai yang diperoleh 72,8. Setelah melakukan uji coba terbatas, peneliti berdiskusi dengan dosen pembimbing skripsi. Berdasarkan hasil diskusi, alat peraga keragaman budaya Indonesia mempelajari budaya Indonesia secara terpisah. Padahal, akan lebih baik apabila pada akhirnya siswa dapat mengetahui budaya dari suatu daerah secara