Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk berbagai pihak. Manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut. 1.4.1 Untuk Mahasiswa Mahasiswa memperoleh pengalaman dalam pengembangan alat peraga berbasis Montessori untuk siswa dalam mempelajari keragaman budaya Indonesia. Alat peraga yang dikembangkan memberikan pemikiran baru bagi mahasiswa mengenai pembelajaran inovatif yang dapat menjunjang proses belajar mengajar di kelas. 1.4.2 Untuk Guru Guru semakin menyadari pentingnya penggunaan alat peraga dalam pembelajaran. Guru juga mendapatkan pengalaman dalam pengembangan alat peraga berbasis metode Montessori. Dengan demikian, guru dapat mengembangkan alat peraga secara mandiri untuk membantu mengatasi kesulitan belajar siswa. 1.4.3 Untuk Siswa Siswa mendapatkan pengalaman belajar dengan menggunakan alat peraga keragaman budaya indonesia. Siswa juga terbantu dalam mengatasi kesulitannya dalam mempelajari keragaman Indonesia yang begitu banyak dengan cara yang menyenagkan. 1.4.4 Untuk Sekolah Sekolah mendapatkan wawasan baru mengenai alat peraga berbasis metode Montessori. Dengan demikian, sekolah dapat mempertimbangkan pengembangan alat peraga IPS yang semakin memgoptimalkan kegiatan belajar mengajar. 1.4.5 Untuk Prodi PGSD Prodi PGSD memiliki pengalaman penelitian kolaboratif dengan metode Research and Development yang melibatkan dosen, mahasiswa, guru dan siswa di SD mitra. Dengan alat peraga yang telah dikembangkan, diuji dan divalidasi, prodi PGSD memiliki alat peraga berbasis metode Montessori yang semakin beragam.

1.5. Spesifikasi Produk

Produk yang dikembangkan adalah alat peraga keragaman budaya Indonesia beserta album penggunaan alat peraga. Alat peraga ini berfungsi untuk membantu siswa untuk mengenal dan mempelajari budaya Indonesia yang meliputi pakaian adat, rumah adat, senjata tradisional, tarian tradisional, dan alat musik tradisional. Alat peraga keragaman budaya Indonesia ini terdiri dari papan peta timbul Indonesia, bendera budaya Indonesia, kartu budaya Indonesia, tempat penyimpanan bendera dan kartu serta penutupnya. Gambar 1.1 Disain Papan Peta Timbul Indonesia Papan peta timbul Indonesia terbuat dari kayu. Papan peta timbul Indonesia berbentuk balok tanpa tutup dengan ukuran 40 cm x 100 cm x 3,5 cm. Alas dan sisi papan memiliki ketebalan 1 cm. Pada bagian dalam balok, terdapat peta timbul Indonesia yang terbuat dari serbuk kayu. Pewarnaan peta tersebut disesuaikan dengan warna peta pada umumnya, yaitu warna biru untuk perairan, hijau dan kuning untuk daratan hijau dataran rendah, kuning dataran tinggi. Pada setiap provinsi terdapat sebuah lubang yang berdiameter 0,3 cm yang berfungsi untuk menancapkan bendera budaya Indonesia. Papan peta tersebut terdiri dari dua buah balok tanpa tutup yang masing-masing berukuran 40 cm x 50 cm x 3,5 cm yang disatukan dengan engsel yang berukuran 5 cm x 2 cm. Dengan demikian, papan peta timbul Indonesia ini dapat dilipat. Papan peta timbul Indonesia dibuat untuk dapat dilipat dengan pertimbangan agar dapat lebih mudah disimpan dan dapat melindungi peta timbul yang terdapat di dalamnya. Papan peta timbul Indonesia ini memiliki berat 2 kg. Selain papan peta timbul, komponen lain dari alat peraga ini adalah bendera dan kartu budaya Indonesia. Bendera dan kartu budaya Indonesia memuat budaya dari 33 provinsi yang ada di Indonesia yang meliputi rumah adat, pakaian adat, senjata tradisional, tarian tradisional dan alat musik tradisional. Setiap bendera budaya Indonesia memiliki pasangan kartu budaya Indonesia. Berikut adalah disain dari bendera dan kartu budaya Indonesia. Gambar 1.2 Disain Bendera Budaya Indonesia Bendera budaya Indonesia ini dibuat dengan menggunakan kertas dengan jenis Albatros dengan ukuran kertas 6 cm x 9 cm yang dilekatkan pada tiang dengan panjang 13 cm. Tiang terbuat dari batang berbahan plastik yang biasa digunakan sebagai tusuk permencoklat. Setelah dilekatkan pada tiang dengan menggunakan lem, ukuran bendera menjadi 6 cm x 8 cm. Bagian tengah bendera memuat gambar budaya beserta namanya. Pada sisi bendera, peneliti memberikan bingkai warna untuk membedakan setiap budaya. Bingkai warna biru untuk rumah adat, warna merah untuk pakaian adat, warna ungu untuk senjata tradisional, hijau untuk tarian tradisional dan kuning untuk alat musik tradisional. Kartu budaya Indonesia merupakan pengendali kesalahan dalam alat peraga ini. Karena itu, kartu budaya Indonesia dibuat berpasangan dengan bendera budaya Indonesia. Kartu budaya Indonesia dibuat dengan menggunakan kertas dengan jenis Ivory 260 dengan ukuran 6,8 cm x 8,7 cm. Berikut adalah disain kartu. Gambar 1.3. Disain kartu budaya Indonesia Kartu budaya Indonesia dicetak bolak-balik. Sisi pertama memuat gambar dan nama budaya. Gambar dan nama budaya tersebut sama seperti yang termuat pada bendera. Sisi yang lain memuat nama budaya, provinsi asal budaya dan penjelasan dari budaya tersebut. Selain itu, terdapat lingkaran warna pada bagian kanan atas. Sama halnya dengan bendera budaya Indonesia, lingkaran warna tersebut digunakan untuk membedakan setiap budaya. Lingkaran warna biru untuk rumah adat, warna merah untuk pakaian adat, warna ungu untuk senjata tradisional, hijau untuk tarian tradisional dan kuning untuk alat musik tradisional. Kartu dan bendera tersebut disimpan pada kotak penyimpanan. Kotak ini terbuat dari kayu dan terdiri dari tempat untuk menyimpan bendera dan kartu serta penutupnya. Berikut adalah disain dari kotak penyimpanan dan penutupnya. Gambar 1.4 Disain kotak penyimpanan bendera dan kartu budaya Indonesia Kotak penyimpanan berbentuk balok dengan ukuran 50 cm x 22 cm x 11 cm. Sisi samping kotak memiliki ketebalan kayu 0,7 cm. Pada bagian dalam terdapat 10 kolom yang dipisahkan oleh sekat dengan ketebalan 0,6 cm. Kolom