Kuesioner Analisis Kebutuhan Kuesioner

Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Tes Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat kabupatenkota, provinsi Memberikan contoh budaya yang ada di Indonesia 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 Mencirikan budaya yang ada di Indonesia 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 dan 20 Mengelompokkan budaya yang ada di Indonesia 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29 dan 30 Instrumen tes yang telah dibuat kemudian diuji validitasnya. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi dengan data yang dilaporkan oleh peneliti Sugiyono, 2014: 361. Validitas dilakukan untuk menjamin adanya kesesuaian antara alat ukur dengan keadaan yang akan diukur Purwanto, 2007: 124. Alat ukur atau instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur Widoyoko, 2015: 141. Validitas yang dilakukan pada instrumen tes sebelum digunakan adalah validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi content validity adalah membandingkan isi instrumen dengan materi yang telah diajarkan. Aspek yang dinilai dalam uji validitas isi dituangkan dalam tabel 3.9. Tabel 3.9 Aspek Penilaian Validitas Isi Instrumen tes No Aspek yang Dinilai 1 Kesesuaian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indikator 2 Kesesuaian perilaku yang dituntut dalam indikator dengan perkembangan siswa 3 Kesesuaian indikator 1 dengan item soal yang diberikan 4 Kesesuaian indikator 2 dengan item soal yang diberikan 5 Kesesuaian indikator 3 dengan item soal yang diberikan 6 Kesesuaian penggunaan bahasa dengan bahasa Indonesia baku 7 Kesesuaian penulisan kalimat pertanyaan Selanjutnya, validitas konstruk construct validity adalah membandingkan aspek yang diukur dengan kajian teori tertentu Sugiyono, 2014: 172-177. Validitas konstruk dilakukan untuk mengetahui konstruksi soal yang dibuat terkait dengan kesesuaian materi, bahasa dan penulisan soal. Validitas isi dan validitas konstruk tersebut dilakukan oleh ahli yakni ahli pembelajaran IPS dan guru SD setara. Hasil validasi isi dapat dilihat pada tabel 4.23 halaman 84 dan hasil validasi konstruk dapat dilihat pada tabel 4.24 halaman 85. Instrumen tes yang sudah divalidasi oleh ahli kemudian diujikan secara empiris kepada siswa kelas IV di SD setara. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan program SPSS 20 for Windows untuk menganalisis item soal yang valid. Item soal yang valid dapat dilihat dari perbandingan r hitung dan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka item soal tersebut valid dan sebaliknya. Selain itu, valid atau tidaknya instrumen dapat dilihat dari harga sig. 2-tailed. Jika harga sig. 2-tailed lebih kecil dari 0,05, item soal dikatakan valid Widoyoko, 2009:137. Rekapitulasi item tes yang valid dan tidak valid setelah diolah dengan SPSS 20 for Windows dapat dilihat pada 4.26 halaman 88. Setelah diuji validitasnya, selanjutnya peneliti menguji reliabilitas item soal. Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia berasal dari kata reliability atau reliable dalam bahasa Inggris yang artinya dapat dipercaya. Instrumen tes dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg konsisten apabila diteskan berkali-kali Widoyoko, 2015: 157. Reliabel atau tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dari nilai koefisien Alpha. Item soal diuji dengan program komputer SPSS 20 for Windows dengan menghitung nilai koefisien Alpha Instrumen tes dikatakan reliabel jika mempunyai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7 Kaplan dalam Widoyoko, 2015: 165. Hasil perhitungan reliabilitas dengan SPSS 20 for Windows dapat dilihat pada tabel 4.27 halaman 87. Berdasarkan hasil pengolahan validitas dan reliabilitas, dipilih sebanyak 15 soal yang digunakan sebagai soal pretest dan posttest. Kelimabelas soal tes tersebut kemudian diuji keterbacaannya. Uji keterbacaan dilakukan kepada siswa kelas IV SD setara. Uji keterbacaan dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat pertanyaanpernyataan dalam soal tes. Hasil uji keterbacaan dapat dilihat pada tabel 4.29 halaman 88.