3.2.2 Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah alat peraga budaya berbasis metode Montessori berupa bendera-bendera negara di dunia flags of the world.
Alat peraga ini dirancang untuk membantu siswa mengenal bendera dari setiap negara di dunia. Penelitian ini mengembangkan alat peraga tersebut
untuk mempelajari keragaman budaya Indonesia dalam mata pelajaran IPS kelas IV semester 1. Alat peraga tersebut terdiri dari papan peta timbul
Indonesia yang terbuat dari kayu dan serbuk gergaji, bendera budaya yang memuat gambar budaya Indonesia, kartu budaya sebagai pengendali
kesalahan dan kotak penyimpanan bendera dan kartu.
3.2.3 Lokasi Penelitian
Penelitian dan pengembangan ini dilakukan di SD N Karangwuni 1. SD Karangwuni 1 terletak di Jl. Kaliurang Km. 5 Gang Mijil, Karangwuni,
Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Peneliti memilih SD Karangwuni 1 sebagai tempat uji coba lapangan terbatas karena SD
Karangwuni 1 memiliki prestasi yang kurang dibandingkan dengan SD lainnya. SD N Karangwuni 1 juga minim menggunakan alat peraga di ketika
melakukan pembelajaran di kelas. Selain itu, SD Karangwuni 1 memiliki letak yang strategis dan memungkinkan untuk mencari bahan-bahan yang
digunakan sebagai media atau alat peraga.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada bulan Juni 2015 hingga Januari 2016. Secara keseluruhan, penelitian ini berlangsung kurang
lebih selama tujuh bulan.
3.3 Rancangan Penelitian
Penelitian dan pengembangan ini mengadopsi model yang dipaparkan oleh Ali dan Asrori 2014: 113-119 dan Sugiyono 2012: 297-
311. Ari dan Asrori memaparkan sepuluh langkah dalam melakukan penelitian dan pengambangan. Langkah tersebut yaitu 1 mengumpulkan
dan mereview berbagai hasil riset dan infomasi terkait produk yang akan dikembangkan, 2 penyusunan rencana, 3 pengembangan bentuk awal
produk, 4 pengujian tahap awal, 5 revisi terhadap bentuk awal produk, 6
eksperimentasi awal bentuk utama produk, 7 revisi berdasarkan hasil eksperimentasi awal, 8 eksperimentasi kembali, 9 revisi kembali, dan 10
diseminasi dan implementasi produk Ali dan Asrori 2014: 113-119 menguraikan setiap langkah sebagai
berikut. Pertama, mengumpulkan dan mereview berbagai hasil penelitian dan infomasi terkait produk yang akan dikembangkan. Pada langkah ini,
peneliti mencari dan mengumpulkan berbagai literatur mengenai produk yang akan dikembangkan. Selain itu, perlu juga dilakukan observasi dan
wawancara dengan guru dan siswa untuk memperoleh gambaran persepsi guru dan siswa mengenai pembelajaran yang efektif dan produk yang akan
dikembangkan. Kedua,
penyusunan rencana. Hal yang harus dimasukkan dalam perencanaan adalah mendefinisikan keterampilan yang akan dikembangkan
melalui produk dan merumuskan tujuan pembelajaran. Selain itu, perencanaan juga meliputi perkiraan biaya, tenaga kerja dan perkiraan
waktu untuk menyelesaikan penelitian dan pengembangan. Ketiga
, pengembangan bentuk awal produk. Pada dasarnya, bentuk awal produk yang dikembangkan ini adalah bentuk lengkap dari produk
sebelum dilakukan serangkaian pengujian dan revisi. Apabila yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran, dalam langkah ini juga
sudah dikembangkan bahan pembelajaran, buku pengangan dan alet evaluasinya.
Keempat, pengujian tahap awal. Pengujian ini bertujuan untuk
mengumpulkan data kualitatif dari beberapa guru maupun calon pengguna perangkat. Pada langkah ini, guru dapat memberikan pendapat dan masukan
mengenai produk, sehingga peneliti dapat melakukan perbaikan atas kelemahan dari produk yang dikembangkan.
Kelima, revisi terhadap bentuk awal produk. Revisi ini mengikuti
saran dan masukan yang diperoleh dari hasil pengujian tahap awal pada langkah langkah keempat. Revisi terhadap bentuk awal produk ini
menghasilkan bentuk utama produk yang siap untuk mengikuti serangkaian pengujian lebih lanjut.
Keenam, eksperimentasi awal bentuk utama produk. Tujuannya adalah untuk menguji apakah terjadi peningkatan kemampuan pada siswa
setelah menggunakan produk. Eksperimentasi dilakukan pada sekitar sepuluh sekolah dengan dua kelas untuk masing-masing sekolah dan
menggunakan disain kuasi-eksperimen. Ketujuh
, revisi berdasarkan hasil eksperimentasi awal. Revisi yang dilakukan pada tahap ini merupakan penyempurnaan dari bentuk produk
yang dikembangkan. Kedelapan,
eksperimentasi kembali. Produk yang telah direvisi diujikan kembali kepada sekitar 30 sekolah yang terdiri dari berbagai
kategori kualitas. Eksperimentasi dilakukan pada minimal dua kelas pada setiap sekolah dengan menggunakan disain kuasi-eksperimen.
Kesembilan , revisi kembali. Berdasarkan eksperimentasi pada
lengkah sebelumnya, pada langkah ini dilakukan revisi kembali. Hasil revisi pada langkah ini merupakan produk final. Setelah produk final, produk ini
dapat dikatakan sebagai sebuah prototipe produk yang siap diproduksi secara massal.
Kesepuluh, diseminasi dan implementasi produk. Diseminasi produk
dilakukan dengan membuat laporan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan. Selain itu, dapat disusun juga sebuah artikel yang
dapat diajukan untuk dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Peneliti juga dapat bekerjasama dengan produser atau penerbit komersial untuk memproduksi
dan memasarkan produk secara luas. Berdasarkan kesepuluh langkah penelitian dan pengembangan di
atas, peneliti kemudian membandingkan model penelitian yang dipaparkan oleh Ali dan Asrori dengan model penelitian Sugiyono. Menurut Sugiyono
2012: 298 terdapat sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan yaitu: 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 disain produk, 4
validasi disain, 5 revisi disain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk, 8 uji coba pemakaian, 9 revisi produk, dan 10 produksi massal. Bagan 3.1
adalah bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono 2012: 298.