Analisis Data Kuantitatif Teknik Analisis Data

57

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini menguraikan penjelasan dari bab sebelumnya. Uraian tersebut terdiri dari hasil dan pembahasan.

4.1 Hasil Penelitian

Subbab ini menguraikan proses penelitian dari persiapan sampai dengan pelaksanaan yang meliputi potensi masalah, penyusunan rencana, pengembangan bentuk awal produk, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas.

4.1.1 Potensi Masalah

Pada potensi masalah, peneliti membahas mengenai identifikasi masalah dan analisis kebutuhan.

4.1.1.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Permasalahan yang diidentifikasi adalah permasalahan terkait kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Hasil dari observasi dan wawancara tersebut kemudian dikaji dengan menggunakan triangulasi data.

4.1.1.1.1 Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati pembelajaran IPS kelas IV dan ketersediaan alat peraga di SD Karangwuni 1. Kisi-kisi pedoman observasi dapat dilihat pada tabel 3.1 halaman 43. Pedoman observasi telah divalidasi sebelum digunakan. Berikut adalah hasil validasi terhadap instrumen observasi yang disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Validasi Instrumen Pedoman Observasi oleh Ahli Ahli No. Item Total Rerata 1 2 3 4 5 IPS 4 4 4 4 4 20 4 Guru 4 3 3 4 4 18 3,6 Rerata 19 3,8 Berdasarkan hasil validasi pedoman observasi oleh ahli pada tabel 4.1, didapatkan rerata skor sebesar 3,8. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 55, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan. Lembar hasil validasi pedoman observasi oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 1.1 halaman 113. Para ahli juga memberikan komentar terhadap instrumen pedoman observasi yang dituangkan pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Rekapitulasi Komentar Validasi Pedoman Observasi oleh Ahli No. Item Komentar ahli 2 Dapat diobservasi jika ada alat peraga di kelas 3 Dapat diobservasi jika ada alat peraga di kelas Beberapa komentar dari para ahli pada tabel 4.2 menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam melakukan revisi. Setelah pedoman wawancara selesai direvisi, peneliti melakukan observasi pada pembelajaran IPS kelas IV dan ketersediaan alat peraga di SD N Karangwuni 1. Observasi dilaksanakan pada 14 September 2015. Lembar hasil observasi dapat dilihat pada lampiran 1.2 halaman 115 yang juga disajikan pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Observasi Pembelajaran IPS Objek yang diamati Jawaban Catatan Ada alat peraga yang diletakkan di kelas untuk pembelajaran IPS. Tidak - Alat peraga layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Tidak Tidak terdapat alat peraga. Guru menggunakan alat peraga selama pembelajaran IPS untuk menjelaskan materi. Tidak Guru menggunakan metode ceramah dan tanya- jawab. Guru menggunakan pedoman berupa buku cetak. Guru menulis di papan tulis dengan menggunakan kapur. Selanjutnya, guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal latihan di buku. Guru menguasai cara menggunakan alat peraga. Tidak Guru tidak menggunakan alat peraga. Guru menunjukkan kepada siswa cara menggunakan alat peraga. Tidak Guru tidak menggunakan alat peraga. Siswa dapat menggunakan alat peraga secara mandiri. Tidak Siswa tidak menggunakan alat peraga. Siswa mempelajari materi dengan mendengarkan guru dan membaca buku cetak. Siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPS. Ya Kebanyakan siswa diam ketiaka guru bertanya. Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru dengan tepat ketika ditunjuk untuk menjawab. Siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal IPS. Ya Siswa mengerjakan soal latihan dengan waktu yang singkat, namun masih banyak jawaban yang kurang tepat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan alat peraga IPS masih terbatas. Guru pun tidak menggunakan alat peraga dalam pembelajaran. Guru menggunakan pedoman berupa buku cetak dan menulis di papan tulis hitam dengan menggunakan kapur untuk memberikan penekanan terhadap materi yang dianggap penting. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD N Karangwuni 1 belum optimal. Selain itu, peneliti menemukan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar dalam materi yang diterangkan pada hari tersebut yaitu keragaman budaya Indonesia. Hal tersebut diketahui dari hasil observasi bahwa siswa tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Selain itu, ketika mengerjakan latihan soal, siswa menjawab dengan kurang tepat.

4.1.1.1.2 Wawancara

Kegiatan wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, guru kelas IV, dan 2 siswa kelas IV. Sebelum melakukan wawancara, pedoman wawancara terlebih dahulu divalidasi oleh ahli. Ahli yang melakukan validasi adalah ahli bahasa, ahli IPS dan guru SD setara. Validasi yang dilakukan adalah validasi konstruk. Wawancara yang pertama dilakukan kepada Kepala sekolah. Rencana wawancara dengan Kepala Sekolah dapat dilihat pada tabel 3.2 di halaman 44. Pedoman wawancara Kepala Sekolah telah divalidasi oleh ahli bahasa dan ahli pembelajaran IPS dengan hasil yang dituangkan dalam tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah Ahli No. Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bahasa 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 46 3,83 IPS 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 45 3,75 Rerata 45,5 3,79 Berdasarkan hasil validasi pedoman wawancara kepala sekolah oleh ahli pada tabel 4.4, didapatkan rerata skor sebesar 3,79. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 55, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan. Lembar hasil validasi pedoman wawancara Kepala Sekolah oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 1.3 halaman 116. Para ahli juga memberikan komentar terhadap instrumen pedoman wawancara Kepala Sekolah yang dituangkan pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Rekapitulasi Komentar Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah No. Item Komentar ahli 1 Kata prestasi tidak perlu diulang 2 Kata prestasi tidak perlu diulang 3 Kata sajakah diubah menjadi kata saja 4 - 5 Kata manakah diubah menjadi mana 6 Tambahkan pertanyaan ‘mengapa’ 7 - 8 - 9 - 10 - Item nomor 10 perlu ditanyakan juga alasannya. Mengapa 11 - 12 Tambahkan ‘jika ada’ sebelum pertanyaan Beberapa komentar dari para ahli pada tabel 4.5 menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam melakukan revisi. Setelah pedoman wawancara selesai direvisi, peneliti melakukan wawancara kepada Kepala SD N Karangwuni 1. Wawancara dilaksanakan pada 29 September 2015. Transkrip wawancara dengan Kepala Sekolah dapat dilihat pada lampiran 1.4 halaman 118. Berikut hasil wawancara dengan Kepala Sekolah yang disajikan pada tabel 4.6. Tabel 4.6. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah Topik pertanyaan No. Item Hasil wawancara Informasi berkaitan dengan sekolah 1 dan 2 Dalam bidang nonakademis prestasi yang diraih adalah juara III lomba baca puisi se-kecamatan dan juara I lomba menggambar. Dalam bidang akademis, siswa belum memiliki prestasi. Ketersediaan alat peraga di sekolah 3, 4, 5 dan 6 Di SD N karangwuni 1 terdapat alat peraga untuk mata pelajaran IPA, IPS, PPKn, Bahasa Indonesia dan Matematika. Alat peraga tersebut disimpan dengan baik. Sekolah mendapatkan alat peraga dari hibah dan membuat sendiri. Dalam membuat alat peraga siswa dapat mengetahui kesalahan mereka melalui pemahaman mereka sendiri. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran IPS 7, 8, 9 dan 10 Pembelajaran IPS jarang menggunakan alat peraga. Penggunaan alat peraga kurang maksimal dalam pembelajaran. Karena jumlah alat peraga terbatas, satu alat peraga digunakan untuk seluruh siswa secara bersama-sama. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran lebih menarik bagi siswa daripada tidak menggunakan alat peraga. Penelitian alat peraga 11 dan 12 Belum ada penelitian terkait alat peraga di SD N Karangwuni 1.