Hubungan Antara Lingkungan Belajar Di Keluarga Dengan Jiwa
86
Hal ini didukung dari hasil perhitungan mean=22,69; median=22,48; dan modus=22,04. dan berdasarkan perhitungan analisis deskripsi data,
variabel jiwa kewirausahaan siswa dikategorikan tinggi. Hal tersebut tampak pada hasil perhitungan mean=56,2; median=55,46; dan
modus=54,77. Secara umum siswa kelas III SMK YPKK 2 Sleman mempunyai jiwa wirausaha yang tinggi dengan lingkungan belajar di
sekolah dalam kondisi baik. Diterimanya hipotesis keempat, dijelaskan bahwa tinggi rendahnya
jiwa kewirausahaan siswa didukung oleh lingkungan belajarnya di sekolah. Lingkungan sekolah sebagai lingkungan pendidikan formal untuk
memperlengkapi bekal pribadi manusia wirausaha dan sebagai penanggung
jawab pendidikan manusia wirausaha. Dan untuk mempersiapkan manusia wirausahawiraswasta, sekolah perlu
mengajarkan pelajaran-pelajaran tentang kewirausahaan kepada para siswanya. Pengetahuan mengenai wirausaha baik materi maupun praktik
lapangan yang diselenggarakan pihak sekolah dan dunia usaha, kemudian diterapkan dalam praktik lapangan baik formal maupun tidak formal,
seperti yang telah ditetapkan dalam suatu sistem pendidikan di sekolah kejuruan yaitu Program Sistem Ganda PSG yang dilaksanakan di dunia
usaha dan industri, atau dapat bersifat tidak formal seperti belajar memasarkan suatu produk dari instansi tertentu dan disalurkan kepada
konsumen kecil pembeli. Melalui program itulah dapat dilihat minat siswa terhadap kewirausahaan, jika siswa merasa tertarik akan sesuatu
87
yang sesuai dengan keinginannya, atau merasakan suatu pelajaran tertentu bahwa sesuatu yang akan dipelajarinya dirasakan bermakna bagi dirinya
maka siswa akan berminat dan berusaha untuk menguasai dan mempelajari pelajaran itu.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Wasty Soemanto 2001:140-145, yang menurutnya pengajaran tentang kewirausahaan di
sekolah merupakan langkah penting di dalam usaha menjawab tantangan dan permasalahan di masyarakat pada saat ini. Dan beberapa usaha yang
dapat ditempuh untuk mempersiapkan manusia wirausahawiraswasta di lingkungan sekolah antara lain dengan cara: pembenahan proses belajar
mengajar, pembenahan dalam pengorganisasian pengalaman belajar, dan pembenahan dalam kurikulum pendidikan formal.