24
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi juga oleh sifat dan kepribadian seseorang.
Beberapa ciri kewirausahaan yang dikemukakan secara ringkas oleh Vernon A. Musselman 1989: 155, Wasty Sumanto 1989 dan Geoffey
Meredith 1989: 5 dalam Suryana, diantaranya memiliki ciri-ciri: 1 Keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri,
2 Kemauan untuk mengambil resiko, 3 Kemauan untuk belajar dari pengalaman,
4 Memotivasi diri sendiri, 5 Semangat untuk bersaing,
6 Orientasi pada kerja keras, 7 Percaya pada diri sendiri,
8 Dorongan untuk berprestasi, 9 Tingkat energi yang tinggi,
10 Tegas, 11 Yakin pada kemauan sendiri.
Wasty Sumanto 1989: 5 menambahkan ciri-ciri yang ke-12 dan ke- 13 sebagai berikut:
12 Tidak ada uluran tangan dari pemerintahpihak lain di masyarakat, 13 Tidak bergantung pada alam dan berusaha untuk tidak menyerah
kepada alam, Geoffey Meredith 1989: 5 menambahkan ciri yang ke-14 sampai
dengan ke-16, yaitu: 14 Kepemimpinan,
15 Keorisinilan, 16 Berorientasi ke masa depan dan penuh gagasan.
25
E. Kerangka Teoritik
1. Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Jiwa
Kewirausahaan Siswa.
Membimbing, mendidik, dan mendampingi anak dalam mempersiapkan masa depan agar memiliki bekal ketrampilan, keahlian
dan kemampuan berpikir merupakan salah satu tugas orang tua. Hal ini dapat diwujudkan misalnya dengan membimbing serta membiasakan anak
untuk berdisiplin belajar. Kemampuan orang tua dalam membimbing dan membantu kegiatan belajar anak-anaknya dipengaruhi oleh tingkat
pendidikannya. Bagi orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah membantu jika anak mengalami kesulitan belajar, karena orang tua
memiliki pendidikan, pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Sedangkan bagi orang tua yang berpendidikan rendah tentu saja
kemampuannya terbatas sesuai dengan pengetahuan yang diterimanya, sebab pendidikan formal yang ditempuh rendah.
Pengalaman orang tua mengenyam pendidikan yang tinggi menyebabkan orang tua lebih mampu membimbing, mendidik dan
mendampingi anak dalam belajar dan orang tua selalu memberikan pengalaman belajarnya kepada anak-anaknya. Orang tua lebih mampu
membimbing anak untuk berkreativitas dan mendidik anak untuk bersikap mandiri. Begitu pula dengan orang tua yang berpendidikan rendah dalam
membimbing, mendidik dan mendampingi anak hanya sebatas pengetahuan dan kemampuannya.