Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Jiwa

81 tabel = 3,84 dan diperoleh ? 2 hitung = 2,13. Tampak bahwa nilai ? 2 hitung ? 2 tabel, artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan jiwa kewirausahaan siswa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang berjiwa wirausaha sangat tinggi berdasarkan pekerjaan orang tua ayah seorang wirausaha = 9 siswa, siswa yang berjiwa wirausaha tinggi = 39 siswa, dan yang berjiwa wirausaha cukup = 29 siswa. Siswa yang berjiwa wirausaha sangat tinggi berdasarkan pekerjaan orang tua ayah bukan wirausaha = 14 siswa, siswa yang berjiwa wirausaha tinggi = 30 siswa, dan yang berjiwa wirausaha cukup = 14 siswa. Sehingga tampak bahwa sebagian besar pekerjaan ayah adalah bukan seorang wirausaha sebesar 30 siswa dengan jiwa wirausaha tinggi. Sedangkan siswa yang berjiwa wirausaha tinggi berdasarkan pekerjaan orang tua ibu seorang wirausaha = 20 siswa, dan yang berjiwa wirausaha cukup = 7 siswa. Siswa yang berjiwa wirausaha tinggi berdasarkan pekerjaan orang tua ibu bukan wirausaha = 72 siswa, dan yang berjiwa wirausaha cukup = 36 siswa. Sehingga tampak bahwa sebagian besar pekerjaan ibu adalah bukan seorang wirausaha sebesar 72 siswa dengan jiwa wirausaha tinggi. Secara umum siswa kelas III SMK YPKK 2 Sleman mempunyai jiwa wirausaha yang tinggi. Hal tersebut tampak pada deskripsi data jiwa kewirausahaan siswa dimana hasil perhitungan mean= 56,2; median= PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 55,46; dan modus= 54,77. Sementara pekerjaan orang tua secara umum bukan seorang wirausaha. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan ayah dengan jiwa kewirausahaan siswa. Hal ini dapat terlihat bahwa orang tua ayah yang pekerjaannya seorang wirausaha menunjukkan jiwa kewirausahaan tinggi. Pekerjaan orang tua merupakan salah satu faktor yang memotivasi siswa dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Dapat dikatakan, pekerjaan orang tua yang berwirausaha secara tidak langsung telah membentuk suatu keluarga menjadi perusahaan kecil. Dimana orang tua dapat melatih, mendidik dan memberikan bekal ketrampilan kepada siswa tentang bagaimana caranya bekerja dan berwirausaha. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Wasty Soemanto 2001:111, yang menyatakan bahwa dengan menciptakan keluarga sebagai suatu perusahaan mini akan memberikan situasi yang tepat untuk mendidik manusia wirausaha. Dimana orang tua mampu memberikan latihan atau memberikan petunjuk kepada anggota keluarga tentang bagaimana sebaiknya orang bekerja, dan orang tua mampu mendorong dan melatih mental dan ketrampilan siswa dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Dengan bekal ketrampilan yang diperoleh maka siswa dapat menghadapi tantangan hidup di masa- masa selanjutnya. Tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan jiwa kewirausahaan siswa, karena sebagian besar orang tua ibu siswa bukanlah seorang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 wirausaha melainkan hanya sebagai ibu rumah tangga. Dengan melihat pekerjaan orang tua ibu, maka siswa SMK tidak banyak yang tertarik dalam berwirausaha. Walaupun setelah lulus sekolah dan tidak langsung bekerja, siswa tentu berpikir untuk membantu ibunya di rumah. Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh siswa tentang kewirausahaan sangatlah sedikit, terutama bagi siswa yang orang tuanya bukan seorang wirausaha.

3. Hubungan Antara Lingkungan Belajar Di Keluarga Dengan Jiwa

Kewirausahaan Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 0,05 dan df = 2, diketahui ? 2 tabel = 5,99 dan diperoleh ? 2 hitung = 4,25. Tampak bahwa nilai ? 2 hitung ? 2 tabel, artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara lingkungan belajar di keluarga dengan jiwa kewirausahaan siswa. Berdasarkan hasil analisis deskripsi yang menunjukkan bahwa lingkungan belajar di keluarga secara umum termasuk dalam kategori baik. Hal ini didukung hasil perhitungan mean= 22,64; median= 22,52; dan modus= 22,18. Dan berdasarkan perhitungan analisis deskripsi data, variabel jiwa kewirausahaan siswa dikategorikan tinggi. Hal tersebut tampak pada hasil perhitungan mean= 56,2; median= 55,46; dan modus= 54,77. Dan secara umum siswa kelas III SMK YPKK 2 Sleman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan pada siswa-siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

0 0 173

Hubungan gender, latar belakang pekerjaan orang tua, dan pendidikan kewirausahaan terhadap intensi kewirausahaan siswa SMK.

0 0 2

Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua pekerjaan orang tua, dan prestasi belajar beberapa program diklat yang relevan dengan minat berwiraswasta siswa : studi kasus pada SMK YPKK 3 Sleman.

0 11 151

Hubungan partisipasi siswa di koperasi sekolah dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman

0 2 201

Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan pada siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta

0 2 170

Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua pekerjaan orang tua, dan prestasi belajar beberapa program diklat yang relevan dengan minat berwiraswasta siswa : studi kasus pada SMK YPKK 3 Sleman - USD Repository

0 0 149

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PEKERJAAN ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA

0 0 163

Hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK : studi kasus di kelas II jurusan penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1

0 0 177

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP JIWA BERWIRAUSAHA SISWA

0 0 112

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN, PRAKTIK INDUSTRI DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK

0 0 134