46
Keterangan: b = batas
k = kolom
Kriteria pengujian hipotesis: Ho ditolak apabila
2
χ hitung
2
χ tabel
Ho diterima apabila
2
χ hitung
2
χ tabel
c. Menghitung Koefisien Kontingensi C Untuk mengetahui derajat hubungan antara faktor yang satu dengan
lainnya digunakan koefisien kontingensi C , sedangkan rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien kontingensi adalah sebagai
berikut Sudjana, 1996:282:
C = n
? ?
2 2
+ Keterangan:
C = koefisien kontingensi
2
χ = chi-square
n = jumlah item Agar harga koefisien C yang diperoleh dapat dipakai untuk menilai
derajat asosiasi antara faktor, maka harga C perlu dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum C
maks
yang bisa terjadi. Harga C maksimum dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
C
maks
= m
m 1
−
Keterangan: m = banyaknya kategori yang paling kecil di antara variabel yang
diketahui semakin dekat nilai C dengan C
maks,
maka makin kuat hubungan yang terjadi di antara variabel tersebut.
47
Perhitungan interprestasi rasio koefisien kontingensi C terhadap C maksimum C
maks
adalah sebagai berikut: C
rasio
=
maks
C C
Tabel. 3.6 Interprestasi Koefisien Kontingensi
Nilai C Interprestasi
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Sedang
0,21 – 0,40 Rendah
0,20 Sangat Rendah
48
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK YPKK 2 Sleman
Alamat Sekolah : Jl. Pemuda Wadas Tridadi Skeman Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Akuntansi Status
: Swasta Disamakan Nama Yayasan
: Yayasan Pendidik an Kejuruan dan Ketrampilan Yogyakarta
B. Sejarah Singkat Sekolah
SMK YPKK 2 Sleman dibuka resmi berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tanggal 1 Juni 1981 No. 0121I.131I.81
dengan nama SMEA YPKK Sleman bergabung dengan SMA Sulaiman di Jl. Magelang Wadas Tridadi Sleman. SMK YPKK 2 Sleman didirikan oleh
Yayasan Pendidikan Kejuruan dan Ketrampilan Yogyakarta yang beralamat di Jl. Wates Km. 4,5 Banyuraden Gamping Sleman yang bertujuan menyiapkan
tenaga kerja di tingkat menengah terutama dalam bidang pembukuan. Selama 9 sembilan tahun, SMEA YPKK Sleman berpindah-pindah dari
satu tempat ke tempat yang lain. Pada tahun 1981 – 1984 bergabung dengan SMA Sulaiman, tahun 1985 – 1987 pindah dan bergabung dengan SMEA
49
Negeri IV Tempel, dan pada tahun 1988 pindah lagi di SMP PGRI Sleman. Lalu tahun 1989 SMK YPKK 2 Sleman sudah mulai menetap dan menempati
gedung baru bertingkat milik sendiri yang dibangun di atas tanah desa Tridadi, Kecamatan Sleman di Jl. Pemuda Wadas Tridadi Sleman. Dan sampai
sekarang SMK YPKK 2 Sleman terus berkembang dengan dilengkapi identitas, fasilitas serta sarana dan prasarana yang memadai.
C. Visi dan Misi serta Tujuan Program SMK YPKK 2 Sleman
1. Visi Mewujudkan lulusan atau tamatan yang siap kerja, dengan didukung oleh
pengetahuan dan ketrampilan yang memadai, etos kerja yang tinggi, disiplin, kreatif, inovatif dengan dilandasi oleh iman dan taqwa yang kuat.
2. Misi a. Mendidik dan melatih peserta diklat berbagai ilmu dan ketrampilan
yang dibutuhkan masyarakat dunia kerja. b. Menjalin hubungan kerja sama dengan dunia IndustriDunia kerja
sebanyak-banyaknya dengan prinsip saling menguntungkan. c. Memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat pengguna.
d. Membekali peserta diklat dengan pendidikan agama dan budi pekerti yang memadai.
3. Tujuan Program SMK YPKK 2 Sleman a. Membantu para siswa SMK setelah tamat agar tidak salah memilih
dalam mensiasati era globalisasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
b. Memperkenalkan kepada siswa SMK untuk mengenal dunia kerja, jenis usaha dengan memahami peluang dan kebutuhan.
D. Sistem Pendidikan SMK YPKK 2 Sleman
Sistem pendidikan menggunakan sistem program semester, penyampaian materi dan praktik. Praktik dilaksanakan melalui pelaksanaan program
Pendidikan Sistem Ganda PSG. Program PSG merupakan program sekolah bersama dnegan pihak dunia usahadunia kerja yang diorganisir melalui
Komite Sekolah.
E. Kurikulum SMK YPKK 2 Sleman
Kurikulum SMK YPKK 2 Sleman ditetapkan secara nasional yang sifatnya masih umum karena belum mengacu kepada kebutuhan dunia usaha
dan industri tertentu. Oleh karena itu baik materi maupun sistem pengorganisasiannya masih perlu dianalisis dan dikembangkan lebih lanjut
pada tingkat sekolah, agar benar-benar terkait dan sepadan dengan kebutuhan dunia kerja yang ada.
1. Pengertian Kurikulum Penyusunan kurikulum diartikan sebagai upaya berkelanjutan dalam
menetapkan kompetensi yang harus dikuasai tamatan sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja, menentukan materi pembelajaran yang
harus dipelajari serta menentukan kegiatan dan pengalaman belajar yang hasus dilalui oleh peserta didik, sehingga dapat menguasai pengetahuan
51
dan pemahaman, pengembangan ketrampilan, dan menginternalisasikan sikap, nilai profesionalisme sesuai dengan tuntutan kerja.
2. Tujuan Kurikulum Penyusunan kurikulum secara berkelanjutan bertujuan untuk menjaga
dalam meningkatkan isi kurikulum, serta pengurutan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan sebagai acuan bagi para pengelola dan pelaku
pendidikan di lapangan yang dipelajari dan dikuasai tamatan benar-benar sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam dunia kerja.
3. Pelaksanaan Kurikulum a. Penyusunan materi dan strategi pelaksanaan kurikulum dapat
dilakukan melalui pendekatan sinkronisasi dan pendekatan analisis jabatan.
b. Hasil dari penyusunan materi dan pengurutan pelaksanaan kurikulum disepakati sebagai program bersama oleh Majelis Sekolah, SMK, dan
Institusi Pasangan yang akan dilaksanakan bersama secara taat asas. c. Kesepakatan tersebut dilaporkan kepada Kepala Bidang Dikmenjur
Kanwil Depdikbud Propinsi yang penyusunan materi dan pengaturan pelaksanaan kurikulum mengacu prinsip-prinsip relevansi, efisiensi,
fleksibilitas, dan efektivitas penyelenggaraan diklat. d. Penyusunan materi dan strategi pelaksanaan kurikulum dilakukan
melalui analisis yang cermat dan teliti terhadap berbagai perubahan, kondisi, dan tuntutan dunia kerja.