41
Tabel. 3.5 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Jiwa Kewirausahaan
Butir Soal R hitung
R tabel Keterangan
Butir 1 0,510
0,188 valid
Butir 2 0,483
0,188 valid
Butir 3 0,414
0,188 valid
Butir 4 0,325
0,188 valid
Butir 5 0,476
0,188 valid
Butir 6 0,332
0,188 valid
Butir 7 0,303
0,188 valid
Butir 8 0,470
0,188 valid
Butir 9 0,337
0,188 valid
Butir 11 0,535
0,188 valid
Butir 12 0,370
0,188 valid
Butir 13 0,458
0,188 valid
Butir 15 0,314
0,188 valid
Butir 16 0,431
0,188 valid
Butir 17 0,338
0,188 valid
Butir 18 0,378
0,188 valid
Butir 19 0,378
0,188 valid
Butir 20 0,431
0,188 valid
2. Pengujian Reliabilitas Raliabilitas dilakukan setelah test of validity. Tes reliabilitas ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya ataukah tidak. Dengan kata lain, jika hasil pengukuran konsisten atas objek
yang sama maka instrumen pengukuran tersebut dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur. Langkah- langkah yang digunakan untuk tes
reliabilitas adalah mencari nilai reliabilitas dengan menggunakan rumus Cronbach-alpha.
Rumusnya sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 2002:171:
r
tt
=
−
−
∑
2 2
1 b
s s
1 1
k k
42
Keterangan: r
tt
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan
2
∑σ
b
= jumlah varian butir
2 1
σ
= varians total Setelah r hitung diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan r tabel
pada taraf signifikan 5. Jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka alat ukur yang digunakan dikatakan reliabel andal. Apabila r hitung lebih
kecil dari r tabel, alat ukur yang digunakan tidak fleksibel. Hasil analisis yang diperoleh, koefisien alpha atau r
tt
nya sebesar 0,849 lihat lampiran 2 hal. 105. Kemudiaan harga r
tt
tersebut dikonsultasikan dengan harga kategori nilai r menurut Suharsimi Arikunto,
karena r
tt
nya berada pada taraf 0,800-1,00 dapat dikatakan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini mempunyai reliabilitas sangat tinggi.
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut sudah dianggap memenuhi kedua persyaratan instrumen yang baik yaitu
valid dan reliabel, sehingga instrumen lingkungan belajar dan jiwa kewirausahaan siswa dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh
data. 3. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas setiap
data variabel, digunakan uji one sampel Kolmogorov-Smirnov. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 12.0. Jika nilai
43
α hitung untuk tiap-tiap variabel penelitian ini dibawah 0,05 maka
distribusi data variabel tersebut adalah tidak normal. Jika masing- masing variabel mempunyai nilai di atas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
variabel penelitian berdistribusi normal, adapun rumus uji Kolmogorov- Smirnov
sebagai berikut Imam Ghozali, 2002:36: D = Max
Fo
n
S Xi
− Xi
Keterangan: D
= Deviasi maksimum FoXi = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
S
N
= Distribusi frekuensi kumulatif observasi Jika nilai F hitung dari nilai F tabel pada taraf signifikansi 5
α =
0,05, maka distribusi data dikatakan tidak normal. Sebaliknya jika nilai F hitung dari nilai F tabel maka distribusi data dikatakan normal.
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif Untuk mendeskripsikan variabel lingkungan belajar dan jiwa
kewirausahaan siswa dilakukan dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II. Dalam PAP tipe II ini, penguasaan kompetensi
minimal yang merupakan passing score adalah 56 dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup. Tuntutan pada persentil 56 sering
disebut persentil minimal, karena passing score pada persentil 56 dianggap batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah Masidjo,
1995:157. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Pengujian Hipotesis Untuk membuktikan apakah hubungan antara variabel satu dengan
variabel yang lain, maka digunakan uji statistik Korelasi product moment. Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi adalah
sebagai berikut Sudjana, 1996:369: r
xy
=
{ }
{ }
2 2
2 2
Yi Yi
n Xi
Xi n
Yi Xi
XiYi n
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
−
Keterangan: r
xy
= koefisien korelasi Yi = skor total setiap item tes ke-I
Xi = skor masing- masing item ke-I n = jumlah item pertanyaan
Sedangkan untuk menguji apakah r hitung signifikan atau tidak, maka dilakukan uji t dengan rumus sebagai berikut:
t hitung =
2
r 1
2 n
r −
−
Keterangan: r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Hipotesis akan diterima apabila t hitung t tabel dan sebaliknya hipotesis akan ditolak bila t hitung t tabel. Untuk menguji harga t hitung
digunakan taraf signifikansi 5 dan derjat kebebasan N-2. Pengujian dengan korelasi product moment dapat dilakukan apabila
data yang diperoleh berdistribusi normal. Apabila data yang diperoleh tidak berdistribusi normal maka pengujian hipotesis dengan korelasi
product moment tidak dapat dilakukan, dalam hal ini pengujian hipotesis
45
akan dilakukan denga n menggunakan uji statistik non parametrik Chi- Square
2
χ .
Untuk pengujian hipotesis 1 sampai 5 digunakan uji statistik Chi Squre
2
χ . Langkah-langkah pengujian Chi Square adalah sebagai
berikut: a. Memasukkan data yang diperoleh dalam tabel kontingensi.
b. Menghitung nilai Chi-square
2
χ dengan langkah sebagai berikut:
1 Mencari nilai Chi-square
2
χ
2
χ =
2
∑
− Fh
Fh F
Keterangan:
2
χ = chi-square
F = frekuensi yang diperoleh
Fh = frekuensi yang diharapkan 2 Mencari nilai Frekuensi yang diharapkan, dengan rumus sebagai
berikut: Fh = jumlah kolom x jumlah baris
jumlah seluruh 3 Menyusun Hipotesis
Ho = Tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Ha = Ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. 4 Memilih level signifikansi yaitu 5 dengan derajat kebebasan db
yang dicari dengan rumus sebagai berikut Sudjana, 1996:273: db= b-1k-1
46
Keterangan: b = batas
k = kolom
Kriteria pengujian hipotesis: Ho ditolak apabila
2
χ hitung
2
χ tabel
Ho diterima apabila
2
χ hitung
2
χ tabel
c. Menghitung Koefisien Kontingensi C Untuk mengetahui derajat hubungan antara faktor yang satu dengan
lainnya digunakan koefisien kontingensi C , sedangkan rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien kontingensi adalah sebagai
berikut Sudjana, 1996:282:
C = n
? ?
2 2
+ Keterangan:
C = koefisien kontingensi
2
χ = chi-square
n = jumlah item Agar harga koefisien C yang diperoleh dapat dipakai untuk menilai
derajat asosiasi antara faktor, maka harga C perlu dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum C
maks
yang bisa terjadi. Harga C maksimum dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
C
maks
= m
m 1
−
Keterangan: m = banyaknya kategori yang paling kecil di antara variabel yang
diketahui semakin dekat nilai C dengan C
maks,
maka makin kuat hubungan yang terjadi di antara variabel tersebut.