29
membelajarkan siswa secara aktif, pembenahan dalam pengorganisasian pengalaman belajar, dan pembenahan dalam kurikulum pendidikan formal.
Terutama dalam sekolah kejuruan, siswa lebih dituntut untuk memiliki ketrampilan bekerja dan pengalaman tersebut didapatkan dari
praktik lapangan yang nantinya akan dijadikan modal dasar untuk memasuki dunia kerja. Dari pengalaman tersebut, akan mudah
menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa.
5. Hubungan Lingkungan Masyarakat dengan Jiwa Kewirausahaan
Siswa.
Masyarakat merupakan suatu wadah yang dinamis untuk menabur benih-benih kewirausahaan. Penaburan benih-benih kewirausahaan dapat
berlangsung dalam bentuk pendidikan luar sekolah. Disamping sebagai konsumen pendidikan luar sekolah dapat juga menjadi produsen dari pada
tenaga-tenaga pendidikan luar sekolah. Dikatakan demikian, karena masyarakat sendiri terdiri dari bermacam- macam kelompok individu
dengan taraf hidup serta peranan yang berbeda-beda. Masyarakat juga menjadi ajang terjadinya berbagai peristiwa yang saling berpengaruh
terhadap pola-pola tingkah laku dan kehidupan manusia. Di dalam masyarakat terdapat minat- minat, kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan
hidup yang berbeda-beda, dan bahkan sering terjadi konflik antar nilai, antar kepentingan dan antar tujua n hidup dari para anggota masyarakat
tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Dengan kenyataan di atas, maka terdapat peranan dan kehidupan yang kompleks di kalangan masyarakat. Terletak dari berbagai persoalan
tersebut, maka masyarakat mempunyai peranan dan tanggung jawab yang besar di dalam mewujudkan manusia wirausaha. Pendidikan
kewirausahaan di lingkungan masyarakat akan lebih berhasil apabila masyarakat memiliki minat dan dorongan untuk hidup maju. Untuk itu
perlu adanya motivasi kehidupan berwirausaha bagi segenap anggota masyarakat terutama pada diri siswa. Usaha- usaha motivasi kewirausahaan
dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Motivasi secara langsung dilakukan oleh para petugas dari dunia
usahaindustri yang bertindak memberikan penyuluhan atau keterangan- keterangan tentang kewirausahaan kepada siswa, atau
dengan pengembangan praktik-praktik kewirausahaan seperti perkumpulan sosial
pramuka, kunjungan panti asuhan, palang merah, dan perkumpulan pemuda karang taruna. Sedangkan motivasi secara tidak langsung dapat
dilakukan melalui berbagai macam media pendidikan seperti radio, televisi dan surat kabar.
Siswa tinggal dan hidup dalam lingkungan yang sebagian besar adalah mereka yang bekerja, baik pegawai kantor, buruh, pengrajin dan
tenaga kerja lainnya. Adanya pekerjaan yang mendominasi suatu daerah akan sangat berpengaruh terhadap pilihan pekerjaan. Apabila dalam
masyarakat banyak dijumpai wirausahawan yang berhasil maka akan mempengaruhi minat berwirausaha bagi seseorang. Cenderung siswa