136 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s
Intro penggoda,
hasilnya akan
memuaskan bila
ditulis oleh wartawan cerdas, kreatif, dan memiliki kepekaan imajinatif. Intro jenis ini, tidak cocok untuk materi cerita yang
sifatnya serius, beraroma duka atau musibah, dan sesuatu yang sifatnya sakral.
Contoh :
a. Desa Jaddung tampak gersang dan berbukit. Jalan desa masih berupa makadam. Potion siwalan tampak di mana-
mana. Di sela-sela pohon itu tertanam jagung dan kedelai. Kepala Desa Jaddung, Mukri, menggambarkan kondisi
desa a seperti ini: Bukan tanah yang berbatu, melainkan batu yang ber~ah Yayysan Pembawa Berkah,
Majalah Berita Mingguan Gatra, Jakarta, 15 Maret 1997.
b. Banyak jalan menuju Roma, tapi hanya tiga jalan menuju Senayan. Yang dua adalah jalanan kecil dan
licin, sedangkan yang satu lagi jalan besar bergang banyak. Begitulah seloroh politik masyarakat Indonesia.
Dua jalan kecil dan licin itu adalah Partai Persatuan Pembangunan
PPP, dan
Partai Demokrasi
Indonesia PDI, sedangkan jalan besar bergang banyak adalah Golkar dalan Berliku bagi
Calon Anggota
Legislatif, Majalah Forum Keadilan, Jakarta, 7 Oktober
1996. c.
Terus terang.. terus terang. Ayam kecil, ayam Fam sorry, kata Pak Bendot dalam Wan layanan masyarakat
yang mengajak kita menghemat energi supaya tetap terus terang . Pilihan penggunaan lampu rumah pun tertuju pada
jenis lampu yang irit daya listriknya, tapi cahaya tetap oke. Konsumen pun kemudian berpaling pada lampu jenis
Save Energy Lamp SEL. Tahun lalu, impor lampu jenis hemat
energi ini langsung naik 500 persen, yang setara dengan 9,6juta unit lampu Mau Hemat Malah Kobol-Kobol,
Majalah Berita Mingguan Gamma, Jakarta, 8 Agustus 2000.
8. Intro Unik
Ceritaftature lahir berkat kreativitas yang terus mengalir dari para wartawan. Tak ada feature tanpa kreativitas. Dalam
pandangan jurnalistik sastra, pesan bisa disampaikan melalui cara dan bentuk apa saja sejauh informatif, efektif, dan etis. Pesan
137 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s
bergaya puitis, berirama sajak, bernuansa pantun, menyatakan moto hidup, analogi, peribahasa, kata-kata mutiara, sah-sah saja
untuk diciptakan oleh setiap jurnalis. Bahkan lebih jauh lagi aneka suara bunyi, dari yang paling dipahami manusia sampai pada
suara yang hanya mengingatkan k
i
pada alam gaib, boleh, bisa, dan halal untuk ditampilkan dalam intro unik. ntro jenis ini,
memang kaya dalam bertingkah. Serius bisa, berkelakar pun j adi. Contoh:
a. Jika cinta sudah melekat, tak ada persoalan yang terasa berat. Beda bahasa bisa dieja, lain kultur bisa tetap akur,
beda postur bahkan makin terasa syur. Laksana air, semua mengalir ke arah yang sama: sebuah rumah tangga yang
bahagia. Begitulah setidaknya yang dirasakan Kiki Fatmala, Mandy Kusnaedi, Indah Gita Cahyani, dan
sejumlah nama beken lainnya Arran Akur di Pelukan Bule, Tabloid
Gaya Hidup
Profesional Image,
No. 009September
2004, Sisipan
Harian Pagi
Media Indonesia,
21 September 2004. b. Maju untuk seterusnya. Itulah moto yang digunakan ayah dua
putri ini dalam membangun hidupnya. Moto itu juga yang digunakannya ketika is dihadapkan pada pilihan untuk
membesarkan sebuah perusahaan bank yang barn berdiri. Ketika dipercaya menjadi direktur retail banking Bank
Permata, Irman Alvian Zahiruddin mengaku sejak awal sudah dibebani oleh setumpuk pekerjaan Irman Alvian, Maju untuk
Seterusnya, Tabloid Gaya Hidup Profesional Image, No. 009 September 2004, Sisipan Harian Pagi Media
Indonesia, Jakarta, 21 September 2004.
c. Nasib keluarga Cendana kini bak penderita kusta. Kalau dulu para kolega bisnisnya berlomba mendekati, sekarang
cepat-cepat ingin angkat kaki. Satu per satu, rekanan bisnisnya malah berupaya mendepak. Salah satunya
seperti yang sedang, dihadapi Siti Hardyanti Rukmana, atau Tutut. Putri tertua mantan presiders Soeharto ini akan
disingkirkan dari pabrik pembuatan vaksin Hepatitis B di PT Inkor Husada Tama Dulu Dicari, Kini Dihindari,
Majalah Berita Mingguan Gamma, Jakarta, 8 Agustus 2000.
138 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s
9. Intro Gabungan