30 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s
Untuk itulah,
dalam negara-negara
penganut paham
demokrasi, pers mengemban fungsi sebagai pengawas pemerintah dan masyarakat watchdog function. Pers akan senantiasa
menyalak ketika melihat berbagai penyimpangan dan ketidakadilan dalam suatu masyarakat atau negara. Dengan fungsi kontrol sosial
social control yang dimilikinya itu, pers bisa disebut sebagai institusi sosial yang tidak pernah tidur. la juga senantiasa bersikap
independen atau menjaga jarak yang sama terhadap semua kelompok dan organisasi yang ada.
Betapa pun demikian, perlu ditegaskan, pers bukanlah hakim yang berhak memvonis, atau jaksa yang berhak melakukan
tuntutan dan dakwaan. Bukan pula aparat kepolisian yang berhak melakukan penangkapan, penyelidikan, dan penyidikan. Apa
artinya ? Dalam mengemban fungsi kontrol sosial, pers pun tunduk pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pers tidak steril
dari norma-norma sosial budaya agama setempat. Pers kebal hukum, pers tidak bisa dianggap sebagai hukum itu sendiri. Siapa
pun yang dirugikan oleh pers bisa mengajukan gugatan hukum apabila penyelesaian melalui koridor yang ada seperti penggunaan
hak koreksi, hak jawab dan pengajuan nota keberatan terhadap Dewan Pers, dianggap tidak memuaskan
.
4. Rekreasi
Fungsi keempat pers adalah menghibur. Pers harus mampu memerankan dirinya sebagai wahana rekreasi yang menyenangkan
sekaligus yang menyehatkan bagi semua lapisan masyarakat. Artinya apa pun pesan rekreatif yang disajikan, mulai dari
cerita pendek sampai kepada teka-teki silang dan anekdot, tidak boleh yang bersifat negatif apalagi destruktif. Pers harus jadi
sahabat setia pembaca yang menyenangkan. Karena itulah berbagai sajian hiburan yang bersifat menyesatkan, harus dibuang j auh-j auh
dari pola pikir dan pola perilaku pers sehari-hari.
5. Mediasi
Mediasi artinya penghubung. Bisa juga disebut sebagai fasilitator atau mediator. Setiap hari pers melaporkan berbagai
peristiwa yang terjadi di dunia dalam lembaran-lembaran kertas yang tertata rapi dan menarik. Dengan kemampuan
yang dimilikinya, pers telah menghubungkan berbagai peristiwa yang
31 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s
terjadi di berbagai belahan bumf itu dengan kita yang sedang duduk di ruang tamu atau sedang bersantai di sofa. Karena perslah kita
mengetahui aneka peristiwa lokal, nasional, regional, dan mondial dalam waktu singkat dan bersamaan. singkat, karena kita hanya
memerlukan beberapa menit untuk mengetahuinya. Bersamaan, karena pada halaman yang sama, disajikan juga berita tentang
peristiwa sejenis atau peristiwa lain dari tempat yang berbeda.
Dengan fungsi mediasi, pers mampu menghubungkan tempat yang satu dengan tempat yang lain, peristiwa yang satu
dengan peristiwa yang lain, orang yang satu dengan peristiwa yang lain, atau orang yang satu dengan orang yang lain pada saat yang
sama. Sebagai contoh, melalui sajian Man baris otomotif, pers telah menghubungkan ratusan ribu calon penjual mobil dengan ratusan
ribu calon pembeli mobil secara serempak tanpa kehadiran mereka secara fisik di satu tempat. Caton penjual ada di banyak tempat,
calon pembeli pun ada di banyak tempat yang lain lagi. Komunikasi cukup dilakukan melalui pesawat telepon atau bahkan
layanan pesan singkat sms short message service. Saat verifikasi atau transaksi, barulah dituntut kehadiran bersama secara fisik di
satu tempat yang sama. Penjelasan seperti inilah yang telah mengantarkan McLuhan dalam buku karyanya Understanding
Media
1966 sampai
kepada kesimpulan
: pers
adalah perpanjangan dan perluasan manusia the extended of man.
b. KARAKTERISTIK PERS
Karakteristik adalah
ciri-ciri spesifik.
Setiap media
memiliki karakteristik sendiri yang sekaligus membedakannya dengan media lain. Dari karakteristik itulah lahir sebuah identitas.
Menurut guru Saya, pers memiliki empat ciri spesifik yang sekaligus menjadi identitas dirinya Effendy, 19993:90-92. Tapi
ada juga pakar pers yang menambahkannya dengan satu ciri yang lain yakni objektivitas Rachmadi, 1990:4-6. Dengan asumsi untuk
lebih memperluas wawasan Serta mempertajam analisis kita terhadap pers, maka buku ini memasukkan unsur objektivitas
tersebut ke dalam ciri spesifik pers. Dengan demikian terdapat lima ciri spesifik pers yang kita bahas di sini
1. Periodesitas 2. Publisitas
3. Akualitas
32 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s
4. Universalitas 5. Objektivitas
Periodesitas
Periodesitas, artinya pers harus terbit secara teratur, periodik, misalnya setiap hari, seminggu sekali, dua minggu sekali,
satu bulan sekali, atau tiga bulan sekali. Pers yang terbit tiap hari pun harus tetap konsisten dengan pilihannya, apakah terbit pada
pagi hari atau pada sore hari. Sekali pagi hari seterusnya harus pagi hari. Begitu juga sebaliknya, sekali sore hari seterusnya harus sore
hari. Kecuali kalau ada perubahan haluan yang diputuskan melalui rapat paripurna manajemen. Pers yang tidak terbit secara periodik,
biasanya sedang menghadapi masalah manajemen, seperti konflik internal, krisis finansial, atau kehabisan modal.
Publisitas
Publisitas, berarti pers ditujukan kepada khalayak sasaran umum yang sangat heterogen. Apa yang disebut heterogen
menunjuk pada. dua dimensi: geografis dan psikografis. Geografis menunjuk pada data administrasi kependudukan, seperti jenis
kelamin, kelompok usia, suku bangsa, agama, tingkat pendidikan, status
perkawinan, tempat
tinggal, pekerjaan
atau profesi,
perolehan pendapatan. Sedangkan psikografis menunjuk pada karakter, sifat kepribadian, kebiasaan, adat istiadat. Sebagai contoh,
orang kota rata-rata memiliki tingkat mobilitas sangat tinggi dibandingkan dengan rata-rata orang desa. Orang kota lebih
menyukai
pola persaingan,
sedangkan orang
desa lebih
mengutamakan kebersamaan. Karena ditujukan untuk khalayak umum yang sangat
heterogen seperti itu, maka dalam mengemas setiap pesannya pers harus menggunakan dan tunduk kepada kaidah bahasa jurnalistik.
Ciri utama bahasa jurnalistik di antaranya sederhana, menarik, singkat, jelas, lugas, jernih, mengutamakan kalimat aktif, dan
sejauh mungkin menghindari penggunaan kata atau istilah-istilah teknis.
33 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s
3. Aktualitas
Aktualitas, berarti informasi apa pun yang disuguhkan media pers hares mengandung unsur kebaruan, menunjuk kepada
peristiwa yang benar-benar baru terjadi atau sedang terjadi. Secara etimologis, aktualitas actuality mengandung arti kini dan keadaan
sebenarnya. Secara teknis jurnalistik, aktualitas mengandung tiga dimensi: kalender, waktu, masalah.
Aktualitas kalender, berarti merujuk kepada berbagai peristiwa yang sudah tercantum atau terjadwal dalam kalender,
baik kalender umum Masehi yang memuat penanggalan dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember, maupun kalender khusus
seperti kalender akademik, kalender pemerintahan, kalender ormas, atau kalender sosial budaya dan pariwisata.
Aktualitas waktu berkaitan dengan peristiwa yang baru terjadi, sedang terjadi atau sesaat lagi akan terjadi news is timely.
Bom meledak, kerusuhan di suatu kota, banjir bandang, tanah longsor, kenaikan tarif bahan bakar minyak BBM, adalah
beberapa contoh dari aktualitas waktu.
Aktualitas masalah berhubungan dengan peristiwa yang dilihat dari topiknya, sifatnya, dimensi dan dampaknya, serta
karakteristiknya. Aktualitas masalah mencerminkan fenomena yang senantiasa mengandung unsur kebaruan, seperti hak asasi manusia,
kolusi korupsi nepotisme, atau masalah-masalah kemasyarakatan dan kebangsaan yang belum selesai seperti demokrasi, penegakan
hukum, keadilan, pemerataan pendapatan.
4. Universalitas
Universalitas, berkaitan dengan kesemestaan pers dilihat dari sumbernya dan dari keanekaragaman materi isinya. Dilihat
dari sumbernya, berbagai peristiwa yang dilaporkan pers berasal dari empat penjuru mata angin. Dari utara, selatan, barat, timur.
Dilihat dari materi isinya, sajian pers terdiri atas aneka macam yang mencakup tiga kelompok besar, yakni kelompok berita
news, kelompok opini views, dan kelompok Man advertising. Betapapun demikian, karena keterbatasan halaman, isi media pers
harus tetap selektif dan terfokus.
34 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s
5. Objektivitas