ANATOMI CERITA FEATURE TEKNIK MENULIS BERITA

120 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s Pesan moral feature misalnya kegigihan dalam perjuangan, kejujuran di tengah kebatilan, keikhlasan dalam mengulurkan tangan, kesabaran dalam menerima berbagai cobaan dan ujian atau kesanggupan dalam memetik hikmah dan pelajaran dari setiap musibah negatif dan anugerah positif. Adanya kandungan pesan moral tertentu inilah yang membuat cerita feature dimasukkan sebagai karya jurnalistik sastra bermutu tinggi. Ia bukan sekadar cerita peristiwa-berita biasa. Ia sekaligus juga juru bicara peradaban. Ia pelita kehidupan.

D. ANATOMI CERITA FEATURE

Sebagai sebuah cerita, feature memiliki anatomi atau susunan rangka cerita yang tidak sulit dan rumit. Sederhana sekali. Susunan bangunan cerita feature terdiri atas: judul, intro, perangkai, tubuh, dan penutup. Bahkan secara garis besar, susunan feature terbagi dalam tiga bagian saja: pembukaan, penceritaan, penutup. Bagian pembukaan disebut intro. Bagian penceritaan dinamakan tubuh cerita. Pada bagian inilah cerita dikembangkan. Bagian penutup lazim disebut juga klimaks. Sebagai bahan bandingan, berita ditulis dengan teknik melaporkan, menggunakan pola piramida terbalik, dan merujuk kepada rumus 5WI H. Pesan disusun dimulai dari informasi paling penting sampai dengan informasi yang kurang dan tidak penting. Informasi terpenting dinyatakan pada bagian atas yang disebut lead teras berita. Informasi kurang dan tidak penting di tempatkan pada bagian bawah yang disebut leg kaki. Secara teknis, bila dianggap terlalu panjang, berita pada bagian bawah bisa dipotong kapan saja tanpa mengganggu keseluruhan isi berita. B a g a i m a n a d e n g a n f e a t u r e ? C e r i t a f e a t u r e d i t u l i s d e n g a n menggunakan teknik mengisalikan. Selain itu, menurut teori jurnalistik sastra, sebagai sebuah cerita kreatif yang berpijak kepada fakta objektif, feature tidak dapat ditulis dengan menggunakan pola piramida terbalik. Asumsinya jelas dan tegas: bagian bawah feature tidak berarti tidak penting dan bisa dibuang kapan saja. Feature justru sebaliknya. Bagian penutup sama pentingnya dengan bagian intro. Jadi, bagian penutup tidak bisa dipenggal atau dipotong begitu saja. Untuk mudahnya, seperti tampak pada gambar, pola khas feature ini sebut saja pola bejana seimbang. 121 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s Walau ditulis dengan teknik mengisahkan dan menggunakan pola bejana seimbang, setiap cerita feature tetap harus mengandung unsur siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana 5WIH. Jika salah satu atau apalagi beberapa unsur dari keenam unsur itu tidak dijumpai pada.feature, maka feature tersebut dinamakan cacat teknis. Dalam perspektif jumalistik, setiap karya cacat teknis yang elementer, tidak boleh diturunkan untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan. Ibarat pesawat, is dikategorikan tidak layak terbang. Keselamatan penerbangan bagaimanapun harus diutamakan. Sifatnya mutlak. Tanga kompromi. Tak bisa ditawar-tawar lagi. 122 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s

E. TOPIK DAN KRITERIA TOPIK FEATURE